40
Para lulusannya memiliki legalitas untuk mengikuti ujian dan melanjutkan sekolah ke jenjang sekolah formal yang lebih tinggi bahkan ke luar negeri
sekalipun.
4.2. Karakteristik Informan Informan dalam penelitian ini adalah siswa SMP dan SMA
Homeschooling Seto. Peneliti melakukan wawancara dengan 6 informan, dimana wawancara dilakukan secara acak melalui pendekatan dan perkenalan terlebih
dahulu. Setelah melakukan perkenalan terlebih dahulu barulah kemudian diminta waktunya untuk bersedia diwawancarai. Adapun karakteristik dari para informan
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Karakteristik Informan
No Kode
Sumber Pendidikan
Lokasi Wawancara
HariTanggal Wawancara
1 I
1
Informan 1
Siswa Kelas 2 SMP
Homeschooling Seto
Selasa, 29 September 2015
2 I
2
Informan 2
Siswa Kelas 3 SMP
Homeschooling Seto
Selasa, 29 September 2015
3 I
3
Informan 3
Siswa Kelas 3 SMP
Homeschooling Seto
Selasa, 29 September 2015
4 I
4
Informan 4
Siswa Kelas 2 SMA
Homeschooling Seto
Selasa, 29 September 2015
5 I
5
Informan 5
Siswa Kelas 3 SMA
Homeschooling Seto
Selasa, 29 September 2015
6 I
6
Informan 6
Siswa Kelas 3 SMA
Homeschooling Seto
Selasa, 29 September 2015
Wawancara berlangsung secara informal. Wawancara dilakukan berdasarkan pada pedoman wawancara dan wawancara mendalam depth
interview. Pelaksanaan wawancara dilsayakan secara substantif dimana
41
wawancara dilakukan tidak harus pada suatu tempat tertentu. Wawancara pun dilakukan pada jam yang telah ditetapkan pada saat membuat janji untuk
wawancara. Suasana wawancara berlangsung alamiah, apa adanya, dan tidak diatur sedemikian rupa untuk tujuan tertentu, begitu juga dengan bahasa yang
digunakan adalah bahasa informal. Isi wawancara berkembang sesuai dengan jawaban yang diberikan informan.
4.3. Kategori Berdasarkan hasil wawancara, peneliti menyusun sebuah kerangka awal
analisis sebagai acuan dan pedoman. Dengan pedoman ini, peneliti membaca kembali transkrip wawancara lalu memilih data yang relevan dengan judul
penelitian sehingga menghasilkan beberapa kategori. Dari transkrip wawancara ada 3 kategori, adapun 3 kategori tersebut adalah:
4.3.1 Mengakses Informasi Secara Efektif Dan Efisien
Mengakses sumber informasi secara efektif dan efisien merupakan keterampilan menemukan informasi dalam katalog perpustakaan, buku, CD-ROM
dan Web Herring, 2004. Kemunculan internet sebagai pesatnya kemajuan teknologi informasi, informasi dapat ditemukan dengan mudah karena sumber
informasi tidak hanya diakses secara manual tetapi dapat juga dilakukan secara online melalui internet. Keterampilan ini juga meliputi kemampuan menilai
relevansi sumber informasi. Untuk menemukan dan mengakses informasi secara efektif dan efisisen
dapat dilakukan dengan langkah-langkah yaitu mengetahui kebutuhan informasi, mengidentifikasi beragamnya sumber informasi, merumuskan secara jelas dan
rinci mengenai topik yang akan dicari, melengkapi kata kunci dan istilah penting yang sering digunakan, memilih alat penelusuran yang sesuai, dan membangun
dan menerapkan strategi pencarian.
42
4.3.1.1 Mengetahui Kebutuhan Informasi
Sebelum melakukan penelusuran terhadap informasi, hal pertama yang harus dilakukan yaitu merumuskan kebutuhan informasi. Merumuskan kebutuhan
informasi adalah mengidentifikasi masalah. Menyadari akan kebutuhan informasi merupakan satu kepekaan terhadap informasi yang dibutuhkan dalam
penyelesaian masalah. Untuk mengetahui informasi apa yang dibutuhkan dalam penelitian suatu topik maka dapat dilakukan dengan mengidentifikasi topik
tersebut ke dalam pertanyaan penelitian dengan menggunakan istilah kunci ilmu pengetahuan yang dikaji. Istilah-istilah tersebut dapat dilihat pada tesaurus atau
ensiklopedi suatu disiplin ilmu. Untuk mengetahui keluasan topik yang dicari, dapat dilakukan dengan
mendiskusikannya dengan teman, guru bahkan dapat secara langsung melalui media elektronik. Selain itu, dengan membaca sumber informasi yang berkenaan
dengan topik yang dicari, membuat seseorang lebih familiar dan lebih memperdalam pengetahuannya dengan topik tersebut. Seperti pernyataan
informan I
2
, I
3
, I
5
, dan I
6
berikut ini: “Iya saya pakai kata kunci karena kalau tidak dipakai susah mencari
tugasnya. Jadi hasil pencariannya nanti terlalu luas, bisa bingung memilih yang mana, makanya perlu dibuat kata kunci”
Sedangkan menurut informan I
1
, dalam menentukan kata kunci ia selalu membuat kata kunci seperti yang dikatakan oleh tutornya. Tugas apa yang
diberikan oleh tutor, seperti itu juga yang akan ia ketik di dalam mesin pencari. Bahkan, tak jarang kata kunci yang ia gunakan melebihi beberapa kalimat
sehingga menyulitkan dalam menentukan informasi yang tepat. Berikut adalah pernyataan informan I
1
dalam hal menentukan kata kunci: “Seperti yang diminta tutornya, seperti itu juga yang saya ketik di
Google” Menurut informan I
4
, ia kurang memahami dalam menentukan kata kunci yang sesuai dengan tugas-tugasnya. Ia kurang memahami penggunaan istilah-
istilah sehingga sering menggunakan kata kunci yang salah di dalam tugasnya. Berikut adalah pernyataan informan tentang menentukan kata kunci:
43
“Saya kurang paham membuat kata kunci, apalagi memakai istilah-istilah istilah asing. Saya sering bingung mengetiknya di Google”.
Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa informan sudah memiliki kemampuan untuk mengetahui kebutuhan informasi yang berkaitan
dengan tugas mereka. Informan mendefinisikan kebutuhan informasinya dengan menggunakan kata kunciistilah yang berhubungan dengan topik yang dicari,
tetapi sebagian besar informan belum bisa menentukan kata kunci yang menjadi kebutuhan informasi mereka. Informan belum dapat mengembangkan kata kunci
agar menjadi spesifik dan menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan tugas mereka. Bahkan ada informan yang kurang memahami dalam membuat kata kunci
dengan menggunakan istilah-istilah. Untuk mengetahui keluasan istilah-istilah tersebut, informan dapat melihat pada tesaurus atau ensiklopedi tentang suatu
disiplin ilmu. Dengan membaca sumber informasi tersebut, dapat membuat informan lebih familiar tentang istilah tersebut dan lebih memperdalam
pengetahuannya dengan istilah itu.
4.3.1.2 Memilih Alat Penelusuran yang Sesuai
Sebelum melakukan penelusuran, siswa terlebih dahulu harus memilih mesin pencari yang akan mereka gunakan. Mesin pencari search engine
merupakan program komputer yang berfungsi untuk mencari informasi di internet melalui kata kunci. Berikut adalah pernyataan informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
, I
5
, dan I
6
tentang memilih alat penelusuran yang sesuai berikut: “Kalau mau mencari apapun itu dari Google, karena memang sudah
biasa mencari informasi apapun itu dari Google. Informasinya juga lengkap dan penggunaannya juga mudah karena bisa diakses dari
handphone atau iPad dimanapun dan kapanpun kita butuh informasi”.
Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa informan telah mengetahui alat penelusuran yang mereka gunakan dalam mencari informasi.
Ketika menelusur informasi dari internet, informan lebih sering menggunakan mesin pencari Google karena mereka sudah terbiasa menggunakan situs ini.
Informan lebih sering menggunakan Google karena alasan kepraktisannya, selain
44
itu juga aplikasi Google juga telah didukung di smartphone Andriod dan iOS sehingga memudahkan informan untuk mengakses informasi kapan saja dan
dimana saja. Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan tepat dan cepat, tidak cukup dengan hanya mesin pencari seperti Google saja karena masih
banyak mesin pencari lain, seperti Yahoo, Altavista, Bing, Ask.com dan lain-lain. Dari hasil wawancara yang dilsayakan seluruh informan menggunakan alat bantu
yang umum yaitu www.google.com karena ssudah terbiasa dan familiar dengan situs tersebut.
4.3.2 Mengevaluasi Informasi Secara Kritis dan Kompeten
Mengevaluasi informasi sesuai kebutuhan merupakan keterampilan merefleksikan diri sendiri atas informasi yang didapat melalui berbagai sumber
informasi yang digunakan. Oleh sebab itu, pengevaluasian terhadap informasi dan sumber sangat penting dilakukan untuk menjamin kesahihan, validitas, realitas
informasi tersebut. Keterampilan ini meliputi keterampilan memeriksa ulang atau menilai
kembali terhadap informasi yang dibutuhkan untuk menciptakan pengetahuan baru, mengeluarkan dan menggunakan kriteria awal untuk mengevaluasi
informasi dan sumber-sumbernya, mengumpulkan ide-ide utama untuk membangun konsep baru serta membandingkan pengetahuan baru dengan
pengetahuan lama untuk menciptakan pengetahuan baru. Keterampilan ini bila diterapkan akan memudahkan siswa dalam menarik
kesimpulan berdasarkan atas informasi yang ditemukan dan dapat mengidentifikasi strategi keterampilan informasi yang berhasil. Selain itu juga
akan memudahkan siswa dalam melakukan penilaian diri atas keterampilan informasi yang dimilikinya.
4.3.2.1 Memilih dan Memilah Informasi
Memilih informasi merupakan keterampilan menggunakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Keterampilan ini mencakup memahami isi
dari apa yang sedang dibaca, dilihat atau didengarkan dan kemampuan untuk
45
menghubungkan pengetahuan yang didapat dengan pengetahuan yang ada. Selain itu, keterampilan lain yang dibutuhkan yaitu keterampilan membaca cepat untuk
mendapatkan informasi yang sesuai dengan topik yang dicari, menganalisis kualitas atau kecocokan relevansi informasi yang ditemukan, kemampuan dalam
memilih informasi yang ditemukan untuk membuat kliping atau laporan siswa. Seperti pernyataan informan I
2
, I
5
dan I
6
tentang memilih dan memilah informasi berikut ini:
“Disesuaikan dengan tugasnya. Saya cocokkan sama tugas yang diberikan tutor, dibaca dulu sudah sesuai atau belum. Kemudian diedit kalau ada
penulisannya yang salah. Saya copy saja yang mana yang cocok sama tugas saya. Jadi intinya saja yang saya pakai di laporan, disusun juga ada
urutannya terus saya kembangkan dengan kata-kata saya sendiri”.
Hal yang berbeda dinyatakan informan I
1
, I
3
, dan I
4
dalam hal memilih dan memilah informasi, mereka tidak menganalisis kecocokan informasi yang
ditemukan dengan tugas mereka. Mereka langsung meng-copy paste informasi tersebut dan membuatnya menjadi laporan. Seperti pernyataan informan berikut
ini: “Saya pilih yang paling banyak isinya dan lumayan lengkap terus
langsung saya copy paste semuanya biar cepat dan saya buat jadi laporan”.
Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa informan sudah memiliki kemampuan dalam memilih dan memilah informasi yang sesuai dengan
tugas yang mereka butuhkan. Setelah mendapatkan informasi, informan terlebih dahulu membaca dan memahami informasi tersebut kemudian menganalisis
kecocokan informasi yang mereka dapatkan dengan tugas yang diberikan. Selanjutnya informan merangkum hasil informasi untuk dijadikan sebuah laporan.
Sedangkan sebagian informan lagi, mereka tidak menganalisis kecocokan relevansi informasi yang ditemukan dengan tugas mereka, mereka belum
memiliki kemampuan untuk menyeleksi semua informasi yang terdapat di dalamnya baik dari kelengkapan tulisannya, bahasa, pengarangnya, dan lain-lain.
Informan merangkum semua isi informasi di dalamnya dan membuatnya menjadi laporan.
46
4.3.2.2 Menentukan Keakuratan Dan Relevansi Informasi
Setelah siswa mendapatkan informasi yang dibutuhkan, kadang-kadang siswa menemukan informasi yang relatif sama antara informasi yang satu dengan
informasi yang lain, baik itu dari segi bahasa maupun isi dari informasi itu sendiri. Siswa harus memiliki kemampuan untuk membandingkan antara satu informasi
dengan informasi lainnya kemudian dipilih informasi yang mana yang berhubungan dengan tugas mereka. Seperti pernyataan informan I
2
, I
4
dan I
6
tentang menentukan keakuratan dan relevansi informasi berikut ini: “Saya pastikan dulu sumber yang saya dapat, sumber yang satu darimana
yang satu lagi darimana supaya jelas. Misalnya dari blog saya lihat dulu bahasanya sudah bagus atau belum, pengarangnya ada atau tidak terus
kalau tidak ada di sumber yang satu saya cari di sumber yang lain kemudian saya lengkapi pakai kata-kata saya sendiri. Biasanya saya pilih
yang kata-katanya paling sesuai dan berhubungan dengan tugas dan ada pengarangnya yang jelas”
Sedangkan menurut informan I
1
, I
3
dan I
4
mereka hanya akan mengambil salah satu sumber yang paling lengkap dan bahasanya yang paling bagus dari
beberapa sumber yang relatif sama. Seperti pernyataan informan berikut ini: “Dipilih salah satu saja artikelnya yang paling lengkap dan bahasanya
juga sudah bagus, jadi tidak perlu menambahkan kata-kata sendiri lagi, karena isinya juga hampir sama”.
Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar informan mampu menentukan keakuratan dan relevansi dari informasi yang relatif
sama dengan membandingkan beberapa sumber informasi yang didapat kemudian memilih informasi yang akurat, menggabungkan dan dikembangkan dengan kata-
kata sendiri.
4.3.3 Kemampuan Menggunakan Informasi Secara Akurat dan Efektif
Informasi yang ssudah didapat digunakan dengan cara menggabungkan informasi yang berasal dari beberapa sumber yang berbeda. Informasi tersebut
akan berguna jika informasi tersebut dapat dibagikan kepada orang lain yang ada di sekitarnya dan informasi yang didapatkan diperoleh dari sumber-sumber yang
akurat dan terpercaya, pengarang yang kompeten di bidangnya, bahasa yang
47
digunakan dan akses terhadap informasi tersebut. Keterampilan ini meliputi kemampuan dalam menciptakan suatu pengetahuan baru, kemampuan dalam
menggunakan informasi untuk memecahkan masalah dan kemampuan dalam menyajikan informasiide dalam format yang sesuai.
4.3.3.1 Menciptakan Suatu Pengetahuan Baru
Salah satu kriteria seseorang yang literat adalah mampu menggunakan informasi untuk membuat konsep baru atau menciptakan pengetahuan baru
berdasarkan pemahamannya. Dengan dimilikinya kemampuan ini, seseorang akan mampu memilih informasi mana yang benar dan mana yang salah sehingga tidak
msudah percaya dengan informasi yang diperoleh dan juga kemampuan ini dapat membuat siswa lebih dapat menghargai hasil karya orang lain dengan
mencantumkan daftar pustaka dalam setiap tugas-tugas mereka. Seperti pernyataan informan I
2
, I
4
, I
5
dan I
6
tentang menciptakan suatu pengetahuan baru berikut ini:
“Tidak semua saya ambil, saya baca dan pilih dulu dari beberapa sumber yang terpercaya yang saya sudah dapat terus saya bandingkan, kemudian
saya rangkum dengan format yang baru. Saya kembangkan dengan kata- kata saya sendiri, selanjutnya saya buat juga daftar pustakanya supaya
tidak dikatakan plagiat dan tutornya juga tahu sumbernya darimana”
Sedangkan menurut informan I
1
dan I
3
, mereka hanya mengambil salah satu artikel saja yang paling lengkap kemudian meng-copy paste artikel tersebut tanpa
mengubah atau mengembangkannya dengan bahasa mereka sendiri dan mereka hanya mencantumkan daftar pustaka jika pengarang tersebut ada. Seperti
pernyataan informan I
1
dan I
3
berikut: “Saya ambil artikel yang paling lengkap saja dan copy paste semuanya.
Kalau ada pengarangnya ya dicantumkan, kalau tidak ada ya tidak dibuat”.
Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa hanya sebagian informan yang memiliki kemampuan dalam menciptakan suatu konsep baru atau
pengetahuan yang baru berdasarkan pemahamannya. Dan juga hanya sebagian informan yang mencantumkan daftar pustaka dalam setiap tugas-tugas mereka
48
dikarenakan informasi yang mereka temukan kadang-kadang tidak jelas siapa pengarangnya dan apakah orang tersebut berkompeten di bidangnya.
4.3.3.2 Menggunakan Informasi Untuk Memecahkan Masalah
Dari beragamnya informasi yang berkembang, informasi yang ada harus bisa untuk memecahkan masalah siswa baik dalam pengambilan keputusan atau
memecahkan persoalan sehari-hari dan di dalam tugas siswa. Dengan memiliki informasi yang cukup, siswa dapat mengambil keputusan dengan mudah dalam
memecahkan persoalannya. Setiap siswa memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda, sehingga kemampuan mengunakan informasi selain berguna untuk
memecahkan persoalan mereka juga untuk membantu mereka dalam memilih dan menentukan informasi yang tepat bagi mereka. Seperti pernyataan informan
berikut ini: I
1
“Untuk mencari tugas, mencari referensi film yang bagus buat ditonton, berita-berita artis favorit saya seperti One Direction,
lirik-lirik lagu juga”.
I
2
“Kebanyakan untuk tugas-tugas. Saya juga suka baca berita- berita yang lagi berkembang sekarang seperti musik, film, dll
supaya jadi lebih banyak tahu”.
I
3
“Selain buat tugas juga buat mencari artikel-artikel. Seperti kemarin saya ketinggalan nonton bola, saya cari di internet
tentang berita bola kemarin”.
I
4
“Kebanyakan untuk tugas-tugas. Saya juga sekarang lagi suka dan mau memelihara anjing, jadi saya sekarang lagi banyak
mencari gambar-gambar anjing dan jenis-jenisnya biar saya bisa memilih yang mana yang bagus nanti”.
I
5
“Untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah saya, untuk sehari-hari juga kalau saya penasaran sama sesuatu hal ya saya cari. Buat baca
anime juga”
I
6
“Informasi yang saya dapat itu benar-benar yang saya butuhkan, saya cari informasi untuk mengerjakan tugas-tugas saya. Kemudian
saya juga mencari informasi yang lagi berkembang sekarang, supaya bisa menambah wawasan saya juga”.
Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa seluruh informan telah menggunakan informasi untuk memecahkan persoalan mereka baik dalam
tugas maupun sehari-hari dan dapat mengambil keputusan dari persoalan mereka. Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda-beda satu sama lain sesuai dengan
49
kebutuhan sehari-hari. Selain itu, siswa juga membutuhkan informasi umum untuk dapat menjadi siswa yang dapat mengikuti perkembangan zaman dan
menambah wawasan bagi mereka.
4.4 Penyimpanan Informasi
Sarana penyimpanan informasi sangat dibutuhkan oleh seseorang untuk menyimpan hasil pencarian mereka. Hal ini dapat memudahkan siswa jika ingin
menemukan informasi yang sama. Untuk itu, dalam mempermudah penyimpanan informasi yang telah diperoleh dibutuhkan sarana penyimpanan dalam berbagai
bentuk dan informasi yang di dalamnya diatur sesuai keinginan siswa agar memudahkan dalam penemuan kembali. Dalam penyimpanan informasi siswa
dapat memilih teknologi yang paling sesuai dengan informasi yang diperolehnya. Seperti pernyataan informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
, I
5
, I
6
berikut ini: “Disimpan di komputer saja langsung, di dalam komputer juga sudah ada
folder-foldernya sesuai mata pelajarannya jadi mudah buat mencarinya lagi atau disimpan di flash disk juga dibuat folder yang sama. Bisa juga
disimpan di laptop, handphone atau di iPad, sesuai dengan kebutuhan. Tapi kalau cuma sedikit ya dicatat saja”.
Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa seluruh informan menyimpan semua informasi yang telah diperoleh dengan menggunakan berbagai
bentuk agar informasi itu menjadi teratur dan mudah mencarinya kembali jika dibutuhkan dan tidak tercampur dengan data-data yang lainnya. Mereka
menyimpan informasi yang telah diperoleh ke dalam komputer atau laptop, mengunduhnya di smartphone seperti handphone atau Ipad, menggunakan flash
disk bahkan mencatatnya secara langsung. Di dalam komputer, informan menyimpan hasil pencarian mereka di dalam folder-folder yang mereka buat
sendiri sesuai dengan mata pelajarannya masing-masing dan memberi nama file sesuai tugas mereka agar mudah mencarinya kembali.
50
4.5 Peran Tutor Dalam Membantu Siswa