Pengolahan Data Penjualan Plastik Kilat 1.Pemeriksaan Stasioneritas Data Plastik Kilat

No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Tabel 5.2. Data Penjualan Plastik Buram Periode 2008-2012 Ribuan kg Data Penjualan 2008 2009 2010 2011 2012 Jan 8.15 7.2 7.95 9.6 10.1 Feb 8.25 7.05 7.9 9.75 9.5 Mar 7.85 7.25 8.25 9.55 9.8 Apr 7.6 7.05 8.6 9.65 10.05 May 7.55 6.9 8.45 9.5 9.6 Jun 7.85 6.95 9.1 9.85 9.8 Jul 7.65 7.55 8.9 9.7 9.95 Aug 7.4 7.4 9.05 9.9 9.85 Sep 7.1 7.55 9.25 9.85 9.8 Oct 7.15 7.55 9.5 9.95 9.9 Nov 7.1 7.5 9.45 9.9 10 Dec 7.3 7.8 9.65 9.9 10.15 Sumber: PT. Megah Plastik

5.2. Pengolahan Data

Data yang akan diolah yaitu data sekunder yang merupakan data penjualan plastik kilat dan plastik buram periode 2008-2012. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program perangkat lunak Minitab 15 English agar memberikan hasil yang lebih akurat dan memperkecil kemungkinan kesalahan perhitungan. 5.2.1. Pengolahan Data Penjualan Plastik Kilat 5.2.1.1.Pemeriksaan Stasioneritas Data Plastik Kilat Data yang digunakan untuk pengolahan harus telah stasioner dalam mean maupun dalam variansnya. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan sasioneritas data. Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Adapun langkah-langkah dalam pemeriksaan stasioneritas adalah: 1. Pemeriksaan secara manual Pemeriksaan dilakukan secara kasat mata terhadap data penjualan plastik kilat periode 2008-2012. Plot data dapat dilihat pada Gambar 5.1. Periode P e n ju a la n P la s ti k K il a t r ib u a n k g Time Se rie s Plot of Pe njualan Plastik Kilat 2008-2012 Gambar 5.1. Plot Data Penjualan Plastik Kilat 2008-2012 Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data cukup stasioner dari segi varians, akan tetapi data tidak stasioner dalam mean karena data tersebut memiliki tren yang menanjak. 2. Pemeriksaan Box-Cox Box-Cox digunakan untuk melihat apakah data telah stasioner dalam varians. Apabila data tersebut tidak stasioner dalam varians, maka data tidak dapat digunakan dalam penelitian dan harus dilakukan transformasi terhadapt data tersebut. Plot Box-Cox untuk data penjualan plastik kilat periode 2008-2012 dapat dilihat pada Gambar 5.2. Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Lambda S tD e v Lower CL Upper CL Limit Estimate 1.16 Lower CL 0.12 Upper CL 2.26 Rounded Value 1.00 using 95.0 confidence Lambda Box-Cox Plot of Penjualan Plastik Kilat Gambar 5.2. Plot Box-Cox untuk Data Penjualan Plastik Kilat 2008-2012 Hasil pemeriksaan Box-Cox menunjukkan bahwa data telah stasioner dalam varians, hal tersebut dapat dilihat pada nilai lambda atau Rounded Value menghasilkan angka 1. Untuk itu tidak diperlukan lagi proses transformasi data. 3. Pemeriksaan Autocorrelation Function ACF dan Partial Autocorrelation Function PACF Pemeriksaan ACF dan PACF untuk melihat apakah data telah stasioner dalam mean. Apabila data tidak stasioner dalam mean, maka perlu dilakukan pembedaan differencing hingga data stasioner dalam mean. Nilai lag ACF dan PACF dihitung dengan menggunakan Minitab 15. Adapun hasil untuk nilai lag ACF dan PACF untuk data penjualan plastik kilat adalah: Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Autocorrelation Function: Penjualan Plastik Kilat Lag ACF 1 0.953474 2 0.926519 3 0.894093 4 0.856954 5 0.825100 6 0.790384 7 0.750480 8 0.703335 9 0.639842 10 0.578725 11 0.516320 12 0.461678 13 0.406929 Partial Autocorrelation Function: Penjualan Plastik Kilat Lag PACF 1 0.953474 2 0.191519 3 -0.031264 4 -0.086777 5 0.016492 6 -0.025350 7 -0.087756 8 -0.137195 9 -0.253238 10 -0.100684 11 -0.052844 12 0.056406 13 -0.006106 14 -0.168705 15 0.056547 Untuk melihat apakah data telah stasioner dalam mean, harus dilihat dari bentuk grafiknya. Grafik ACF dan PACF untuk data penjualan plastik kilat dapat dilihat pada Gambar 5.3. dan 5.4. Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Lag A u to c o rr e la ti o n Autocorrelation Function for Penjualan Plastik Kilat with 5 significance limits for the autocorrelations Gambar 5.3. Grafik ACF untuk Data Penjualan Plastik Kilat 2008-2012 Lag P a rt ia l A u to c o rr e la ti o n Partial Autocorrelation Function for Penjualan Plastik Kilat with 5 significance limits for the partial autocorrelations Gambar 5.4. Grafik PACF untuk Data Penjualan Plastik Kilat 2008-2012 Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Suatu data dikatakan telah bersifat stasioner dalam mean apabila data tersebut bersifat dies down atau cut off. Dies down artinya data tersebut turun cepat secara sinusoidal. Cut off berarti data terputus setelah lag ke sekian. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa grafik ACF tidak berbentuk dies down maupun cut off, sedangkan grafik PACF berbentuk cut off. Oleh karena itu, maka kita akan melakukan differencing dengan lag sebesar 1. Hasil differencing dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3. Hasil Pembedaan Pertama Data Penjualan Plastik Kilat 2008- 2012 Plastik Kilat Diff-1 -0.05 0.2 -0.8 0.25 0.2 -0.1 -0.15 0.25 -0.6 -0.65 0.3 0.55 0.45 0.4 -0.3 -1.3 0.45 0.35 0.25 0.3 1 -0.4 0.05 -0.45 -0.2 -0.3 0.25 0.1 -0.1 0.7 0.35 0.55 0.25 -0.35 0.05 -0.65 -0.25 0.3 0.95 -0.7 -0.25 0.15 -0.2 0.3 0.6 0.3 0.1 -0.2 -0.2 0.1 0.25 0.25 0.4 0.25 -0.05 Dari hasil pembedaan yang pertama ini, dilakukan perhitungan kembali terhadap lag ACF dan PACF untuk melihat apakah data telah stasioner dalam mean. Apabila data belum stasioner dalam mean, maka akan dilakukan kembali pembedaan yang kedua kalinya dan seterusnya hingga didapatkan data yang telah stasioner dalam mean. Adapun hasil untuk nilai lag ACF dan PACF untuk data pembedaan pertama adalah: Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Autocorrelation Function: Plastik Kilat Diff-1 Lag ACF 1 -0.317541 2 0.028912 3 0.087949 4 -0.121477 5 0.008746 6 0.103984 7 0.063168 8 0.127794 9 0.002672 10 0.077745 11 -0.238095 12 0.024052 13 0.204568 14 -0.218902 15 0.109329 Partial Autocorrelation Function: Plastik Kilat Diff-1 Lag PACF 1 -0.317541 2 -0.079986 3 0.081111 4 -0.072811 5 -0.058043 6 0.090978 7 0.161668 8 0.224236 9 0.119140 10 0.153323 11 -0.195427 12 -0.156909 13 0.158576 14 -0.133655 15 -0.140050 Untuk melihat apakah data telah stasioner dalam mean, harus dilihat dari bentuk grafiknya. Grafik ACF dan PACF untuk data penjualan plastik kilat dapat dilihat pada Gambar 5.5. dan 5.6. Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Lag A u to c o rr e la ti o n Autocorrelation Function for Plastik Kilat Diff-1 with 5 significance limits for the autocorrelations Gambar 5.5. Grafik ACF untuk Data Penjualan Plastik Kilat 2008-2012 Pembedaan Pertama Lag P a rt ia l A u to c o rr e la ti o n Partial Autocorrelation Function for Plastik Kilat Diff-1 with 5 significance limits for the partial autocorrelations Gambar 5.6. Grafik PACF untuk Data Penjualan Plastik Kilat 2008-2012 Pembedaan Pertama Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Dari Gambar di atas dapat dilihat bahwa grafik ACF bersifat cut off atau terputus pada lag yang pertama, sedangkan grafik PACF bersifat dies down atau menurun cepat secara sinusoidal. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa data telah stasioner dalam mean. 5.2.1.2.Identifikasi Model Plastik Kilat Identifikasi model dilakukan apabila data telah stasioner dalam varians maupun mean. Model yang terbentuk bergantung pada grafik ACF dan PACF yang telah diplot sebelumnya, dimana grafik ACF bersifat cut off pada lag pertama dan grafik PACF bersifat dies down. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4. Identifikasi Model Data Penjualan Plastik Kilat 2008-2012 Model ACF PACF AR p Dies down turun cepat secara eksponensialsinusoidal Cuts off after lag p terputus setelah lag p MA q Cuts off after lag q terputus setelah lag q Dies down turun cepat secara ekponensialsinusoidal ARMA p, q Dies down after lag q-p turun cepat secara setelah lag q-p Dies down after lag p-q turun cepat setelah lag p-q Berdasarkan Tabel 5.4. model yang terbentuk yaitu MA q. Akan tetapi data mengalami differencing sebanyak satu kali. Oleh karena itu, model ARIMA yang terbentuk adalah ARIMA 0,1,1. Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 5.2.1.3.Estimasi Parameter Model Plastik Kilat Model peramalan yang terbentuk adalah ARIMA 0,1,1. Selanjutnya kita akan mengestimasi parameter dari model tersebut. Pengestimasian parameter dilakukan dengan menggunakan Minitab 15. Hasil output untuk ARIMA 0,1,1 adalah: ARIMA Model: Penjualan Plastik Kilat Estimates at each iteration Iteration SSE Parameters 0 10.4665 0.100 0.150 1 9.3353 0.250 0.071 2 9.2417 0.325 0.050 3 9.2410 0.318 0.051 4 9.2410 0.319 0.051 5 9.2410 0.319 0.051 Relative change in each estimate less than 0.0010 Final Estimates of Parameters Type Coef SE Coef T P MA 1 0.3186 0.1255 2.54 0.014 Constant 0.05095 0.03574 1.43 0.160 Differencing: 1 regular difference Number of observations: Original series 60, after differencing 59 Residuals: SS = 9.23988 backforecasts excluded MS = 0.16210 DF = 57 Dari hasil Minitab dapat dilihat bahwa nilai Konstanta adalah 0.05095 dan nilai MA adalah 0.3186. Rumus ARIMA 0,1,1 adalah: Y t = c + Y t-1 - m 1 e t-1 Kemudian, nilai yag diperoleh dari minitab dimasukkan ke dalam rumus tersebut sehingga model ARIMA 0,1,1 untuk peramalan penjualan plastik kilat adalah: Y t = 0.05095 + Y t-1 - 0.3186e t-1 Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 5.2.1.4.Pengujian Model Plastik Kilat Pengujian model dilakukan untuk melihat apakah model yang telah terbentuk diatas sudah tepat atau belum. Pengujian model dilakukan dengan dua tahap yaitu: 1. Uji independensi residual Uji independensi residual digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi residual antar lag. Langkah-langkah dalam melakukan uji independensi residual adalah: a. Rumusan hipotesis H : ρ 1 = ρ 2 = ... = ρ K = 0 residual independen H 1 : minimal ada satu ρ i ≠ 0, untuk i = 1, 2, ..., K residual dependen b. Menentukan taraf signifikansi α = 0.05 c. Menentukan statistik uji Statistik uji yang digunakan yaitu statistik uji Ljung Box. Rumus statistik uji Ljung Box adalah: dengan, k = selisih lag K = banyak lag yang diuji 2 ˆ k ρ = autokorelasi residual periode k Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 d. Menentukan kriteria keputusan Uji Ljung Box mengikuti χ 2 . H ditolak jika pvalue α atau Q hitung χ 2 α,K-p-q , dengan p adalah banyak parameter AR dan q adalah banyak parameter MA, artinya {e t } merupakan suatu barisan yang dependent. e. Melakukan perhitungan Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus uji statistik Ljung Box. Perhitungan output dari Minitab adalah: Modified Box-Pierce Ljung-Box Chi-Square statistic Lag 12 24 36 48 Chi-Square 12.0 32.2 47.2 54.8 DF 10 22 34 46 P-Value 0.284 0.074 0.066 0.175 Perbandingan nilai Ljung Box dengan nilai χ 2 α,K-p-q dapat dilihat pada Tabel 5.5. Tabel 5.5. Pengujian Independensi Residual Lag Df Ljung Box � � α,K-p-q 12 10 12 18.307 24 22 32.2 33.924 36 34 47.2 48.608 48 46 54.8 62.83 f. Menarik kesimpulan Nilai Ljung Box pada lag ke 12, 24, 36 dan 48 tidak melebihi nilai χ 2 α,K-p-q , maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi residual antara lag ke-t sehingga memenuhi asumsi independensi residual. 2. Uji kenormalan residual Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Uji kenormalan residual dugunakan untuk memeriksa apakah suatu proses residual {e t } mempunyai distribusi normal atau tidak. Langkah – langkah yang digunakan dalam pengujian kenormalan residual adalah: a. Rumusan hipotesis H : Residual {e t } berdistribusi normal H 1 : Residual {e t } tidak berdistribusi normal b. Menentukan taraf signifikansi α = 0.05 c. Menentukan statistik uji Statistik uji yang digunakan dalam uji normalitas residual adalah uji Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov menggunakan rumus berikut: D = KS = maksimum|F X-S n X| dengan, F X : Suatu fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang terjadi di bawah distribusi normal S n X : Suatu fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi d. Menentukan kriteria keputusan H ditolak jika pvalue D 0.05 e. Melakukan perhitungan Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Minitab. Pvalue untuk data residual dapat dilihat pada Gambar 5.7. Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 RESI1 P e rc e n t Mean -0.0005693 StDev 0.3991 N 59 KS 0.100 P-Value 0.148 Probability Plot of RESI1 Normal Gambar 5.7. Plot Probabilitas Data Residual f. Menarik kesimpulan Nilai pvalue yang diperoleh yaitu 0.148, maka nilai pvalue 0.05 sehingga H diterima dan data residual berdistribusi normal. 5.2.1.5.Penggunaan Model untuk Peramalan Model peramalan untuk data penjualan plastik kilat telah melalui uji independensi residual dan uji normalitas residual. Hal ini berarti bahwa model ARIMA 0,1,1 telah layak digunakan sebagai model peramalan penjualan untuk produk plastik kilat. Tingkat akurasi peramalan akan diukur dengan menggunakan metode MAPE Mean Absolute Percentage Error. Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Untuk mengukur tingkat akurasi peramalan penjualan kantong plastik buram, terlebih dahulu dihitung peramalan dengan menggunakan model ARIMA 0,2,1 dengan rumus dibawah ini: Y t = 0.05095 + Y t-1 - 0.3186e t-1 Contoh perhitungan adalah sebagai berikut: 1. Periode Jan-08: Hasil peramalan dianggap sama dengan data historis karena tidak tersedianya data Y t-1 2. Periode Feb-08 Y t = 0.05095 + Y t-1 - 0.3186e t-1 Y t = 0.05095 + 7.1 - 0.3186 7.1 - 7.1 Y t = 7.151 3. Periode Mar-08 Y t = 0.05095 + Y t-1 - 0.3186e t-1 Y t = 0.05095 + 7.3 - 0.3186 7.3 – 7.151 Y t = 7.303 4. Dan seterusnya perhitungan dilakukan hingga Periode Dec-12 Sedangkan untuk perhitungan tingkat akurasi, digunakan metode MSE Mean Square Error. Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 1. Untuk peramalan lama N F X MSE N t t t 2 1 ∑ = − = 60 10000 10050 ... 6500 7300 6500 7100 2 2 2 − + + − + − = MSE 7 . 189166 = MSE 2. Untuk peramalan baru N F X MSE N t t t 2 1 ∑ = − = 60 84 . 10119 10050 ... 95 . 7150 7300 7100 7100 2 2 2 − + + − + − = MSE 8 . 154037 = MSE Perbandingan tingkat akurasi antara model ARIMA 0,1,1 dengan model peramalan sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 5.6. Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Tabel 5.6. Perbandingan Akurasi Peramalan Sebelumnya dengan ARIMA 0,1,1 Periode Data Historis Peramalan Lama ARIMA 0,1,1 X t - F t Peramalan Lama ARIMA 0,1,1 Jan-08 7100 6500 7100 360000 Feb-08 7300 6500 7151 640000 22215.9 Mar-08 6650 6500 7303 22500 427013.5 Apr-08 6350 6500 6909 22500 312641.1 May-08 6650 6500 6579 22500 5027.799 Jun-08 6450 6500 6678 2500 52147.85 Jul-08 6350 6500 6574 22500 50044.01 Aug-08 6000 6500 6472 250000 222994.1 Sep-08 5750 6500 6201 562500 203762 Oct-08 5900 6500 5945 360000 2004.001 Nov-08 5900 6000 5965 10000 4252.666 Dec-08 6150 6000 5972 22500 31781.37 Jan-09 6100 6000 6144 10000 1949.41 Feb-09 6000 6000 6165 27230.57 Mar-09 6300 6000 6104 90000 38602.67 Apr-09 5000 6000 6288 1000000 1659853 May-09 6000 6000 5461 290069.3 Jun-09 5700 6000 5879 90000 32169.35 Jul-09 6400 6000 5808 160000 350353.3 Aug-09 6400 6000 6262 160000 18942.4 Sep-09 6700 6000 6407 490000 85790.04 Oct-09 6500 6500 6658 24847.93 Nov-09 6600 6500 6601 10000 1.372737 Dec-09 6850 6500 6651 122500 39472.44 Jan-10 7050 7000 6838 2500 45091.84 Feb-10 6900 7000 7033 10000 17767.77 Mar-10 7450 7000 6993 202500 208467.1 Apr-10 7900 7000 7355 810000 296498.8 May-10 7500 7000 7777 250000 76987.87 Jun-10 7750 7000 7639 562500 12243.21 Jul-10 8100 8000 7766 10000 111758.4 Aug-10 8150 8000 8044 22500 11142.67 Sep-10 9100 9000 8167 10000 869894 Oct-10 9400 9000 8854 160000 298336.8 Nov-10 9200 9000 9277 40000 5918.222 Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Tabel 5.6. Perbandingan Akurasi Peramalan Sebelumnya dengan ARIMA 0,1,1 Lanjutan Periode Data Historis Peramalan Lama ARIMA 0,1,1 X t - F t Peramalan Lama ARIMA 0,1,1 Dec-10 9600 9000 9275 360000 105326.3 Jan-11 8800 9000 9548 40000 558833.3 Feb-11 9050 9000 9089 2500 1530.368 Mar-11 9500 9000 9113 250000 149449 Apr-11 9850 9500 9428 122500 178266.7 May-11 9900 9500 9766 160000 17840.45 Jun-11 10000 9500 9908 250000 8391.442 Jul-11 10550 9500 10022 1102500 279032.5 Aug-11 9900 9500 10433 160000 283720.5 Sep-11 9200 9500 10121 90000 847603.1 Oct-11 9800 9500 9544 90000 65397.71 Nov-11 9600 9500 9769 10000 28721.61 Dec-11 9850 9500 9705 122500 21041.08 Jan-12 10100 9500 9855 360000 60154.75 Feb-12 9500 9500 10073 328109.8 Mar-12 9900 9500 9733 160000 27739.95 Apr-12 10150 9500 9898 422500 63561.39 May-12 9700 9500 10121 40000 176926.7 Jun-12 9700 9500 9885 40000 34210.8 Jul-12 9950 9500 9810 202500 19633.96 Aug-12 9950 9500 9956 202500 39.78299 Sep-12 9700 9500 10003 40000 91784.48 Oct-12 10000 9500 9847 250000 23264.51 Nov-12 10100 9500 10002 360000 9534.572 Dec-12 10050 10000 10120 2500 4877.662 MSE 189116.7 154037.8 Dari hasil perhitungan MSE, dapat dilihat bahwa tingkat kesalahan metode peramalan yang lama adalah sebesar 189116.7 dan tingkat kesalahan metode ARIMA 0,1,1 adalah sebesar 154037.8. Dengan demikian model peramalan ARIMA 0,1,1 lebih layak digunakan karena tingkat kesalahan yang lebih kecil. Hasil peramalan untuk 12 bulan ke depan dapat dilihat pada Tabel 5.7. Universitas Sumatera Utara No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Tabel 5.7. Hasil Peramalan ARIMA 0,1,1 Periode 2013 Periode Hasil Peramalan kg Jan-13 10123 Feb-13 10174 Mar-13 10225 Apr-13 10276 May-13 10327 Jun-13 10378 Jul-13 10429 Aug-13 10480 Sep-13 10531 Oct-13 10582 Nov-13 10633 Dec-13 10684 5.2.2. Pengolahan Data Penjualan Plastik Buram 5.2.2.1.Pemeriksaan Stasioneritas Data Plastik Buram