Pengolahan Data Penjualan Plastik Buram 1.Pemeriksaan Stasioneritas Data Plastik Buram
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1
Tabel 5.7. Hasil Peramalan ARIMA 0,1,1 Periode 2013 Periode
Hasil Peramalan kg
Jan-13 10123
Feb-13 10174
Mar-13 10225
Apr-13 10276
May-13 10327
Jun-13 10378
Jul-13 10429
Aug-13 10480
Sep-13 10531
Oct-13 10582
Nov-13 10633
Dec-13 10684
5.2.2. Pengolahan Data Penjualan Plastik Buram 5.2.2.1.Pemeriksaan Stasioneritas Data Plastik Buram
Data yang digunakan untuk pengolahan harus telah stasioner dalam mean maupun dalam variansnya. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan
sasioneritas data. Adapun langkah-langkah dalam pemeriksaan stasioneritas adalah:
1. Pemeriksaan secara manual Pemeriksaan dilakukan secara kasat mata terhadap data penjualan plastik
buram periode 2008-2012. Plot data dapat dilihat pada Gambar 5.8.
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1
Periode P
e n
ju a
la n
P la
s ti
k B
u r
a m
r ib
u a
n k
g
Time Se rie s Plot of Pe njualan Plastik Buram 2008-2012
Gambar 5.8. Plot Data Penjualan Plastik Kilat 2008-2012
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data cukup stasioner dari segi varians, akan tetapi data tidak stasioner dalam mean karena data tersebut memiliki tren
yang menanjak. 2. Pemeriksaan Box Cox
Box Cox digunakan untuk melihat apakah data telah stasioner dalam varians. Apabila data tersebut tidak stasioner dalam varians, maka data tidak dapat
digunakan dalam penelitian dan harus dilakukan transformasi terhadap data tersebut. Plot Box Cox untuk data penjualan plastik kilat periode 2008-2012
dapat dilihat pada Gambar 5.9
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1
Lambda S
tD e
v
Lower CL Upper CL
Limit
Estimate 1.11
Lower CL -0.80
Upper CL 2.98
Rounded Value 1.00
using 95.0 confidence Lambda
Box-Cox Plot of Penjualan Plastik Buram
Gambar 5.9. Plot Box-Cox untuk Data Penjualan Plastik Buram 2008-2012
Hasil pemeriksaan Box-Cox menunjukkan bahwa data telah stasioner dalam varians, hal tersebut dapat dilihat pada nilai lambda atau Rounded Value
menghasilkan angka 1. Untuk itu tidak diperlukan lagi proses transformasi data.
4. Pemeriksaan Autocorrelation Function ACF dan Partial Autocorrelation Function PACF
Pemeriksaan ACF dan PACF untuk melihat apakah data telah stasioner dalam mean. Apabila data tidak stasioner dalam mean, maka perlu dilakukan
pembedaan differencing hingga data stasioner dalam mean. Nilai lag ACF dan PACF dihitung dengan menggunakan Minitab 15. Adapun hasil untuk
nilai lag ACF dan PACF untuk data penjualan plastik buram adalah:
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1
Autocorrelation Function: Penjualan Plastik Buram
Lag ACF 1 0.962003
2 0.938077 3 0.911026
4 0.877357 5 0.837208
6 0.796914 7 0.746232
8 0.698822 9 0.638265
10 0.575234 11 0.519473
12 0.454658 13 0.391011
14 0.323583 15 0.256130
Partial Autocorrelation Function: Penjualan Plastik Buram
Lag PACF 1 0.962003
2 0.169370 3 -0.020668
4 -0.114618 5 -0.143518
6 -0.060341 7 -0.162774
8 -0.019511 9 -0.189969
10 -0.123811 11 0.061129
12 -0.100679 13 -0.013819
14 -0.107049 15 -0.042212
Untuk melihat apakah data telah stasioner dalam mean, harus dilihat dari bentuk grafiknya. Grafik ACF dan PACF untuk data penjualan plastik buram
dapat dilihat pada Gambar 5.10. dan 5.11.
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1
Lag A
u to
c o
rr e
la ti
o n
Autocorrelation Function for Penjualan Plastik Buram
with 5 significance limits for the autocorrelations
Gambar 5.10. Grafik ACF untuk Data Penjualan Plastik Buram 2008- 2012
Lag P
a rt
ia l
A u
to c
o rr
e la
ti o
n
Partial Autocorrelation Function for Penjualan Plastik Buram
with 5 significance limits for the partial autocorrelations
Gambar 5.11. Grafik PACF untuk Data Penjualan Plastik Buram 2008- 2012
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Suatu data dikatakan telah bersifat stasioner dalam mean apabila data tersebut
bersifat dies down atau cut off. Dies down artinya data tersebut turun cepat secara sinusoidal. Cut off berarti data terputus setelah lag ke sekian. Dari
gambar diatas dapat dilihat bahwa grafik ACF tidak berbentuk dies down maupun cut off, sedangkan grafik PACF berbentuk cut off. Oleh karena itu,
maka kita akan melakukan differencing dengan lag sebesar 1. Hasil differencing dapat dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8. Hasil Pembedaan Pertama Data Penjualan Plastik Buram 2008-2012
Plastik Buram Diff-1
-0.1 0.15
-0.05 0.2
0.1 -0.15
-0.05 0.15
-0.6 -0.4
0.2 0.35
-0.2 0.3
-0.25 -0.2
0.35 0.1
0.25 -0.05
-0.15 -0.15
-0.15 -0.45
0.3 0.05
0.65 0.35
0.2 -0.2
0.6 -0.2
-0.15 0.15
-0.25 -0.15
0.15 0.2
-0.1 -0.3
0.15 0.2
-0.05 -0.05
0.05 0.25
0.1 0.1
-0.05 -0.05
-0.05 -0.05
0.1 0.2
0.3 0.2
0.15
Dari hasil pembedaan yang pertama ini, dilakukan perhitungan kembali terhadap lag ACF dan PACF untuk melihat apakah data telah stasioner dalam
mean. Apabila data belum stasioner dalam mean, maka akan dilakukan kembali pembedaan yang kedua kalinya dan seterusnya hingga didapatkan
data yang telah stasioner dalam mean. Adapun hasil untuk nilai lag ACF dan PACF untuk data pembedaan pertama adalah:
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1
Autocorrelation Function: Plastik Buram Diff-1
Lag ACF 1 -0.263941
2 0.032031 3 0.136390
4 0.095412 5 -0.017669
6 0.255330 7 -0.051244
8 0.019647 9 0.149689
10 -0.069936 11 -0.063638
12 0.015420 13 0.029778
14 -0.023311 15 0.017177
Partial Autocorrelation Function: Plastik Buram Diff-1
Lag PACF 1 -0.263941
2 -0.040452 3 0.144819
4 0.187295 5 0.061340
6 0.267787 7 0.066796
8 -0.008352 9 0.080453
10 -0.091304 11 -0.167418
12 -0.194413 13 -0.063206
14 -0.001977 15 0.020927
Untuk melihat apakah data telah stasioner dalam mean, harus dilihat dari bentuk grafiknya. Grafik ACF dan PACF untuk data penjualan plastik kilat
dapat dilihat pada Gambar 5.12. dan 5.13.
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1
Lag A
u to
c o
rr e
la ti
o n
Autocorrelation Function for Plastik Buram Diff-1
with 5 significance limits for the autocorrelations
Gambar 5.12. Grafik ACF untuk Data Penjualan Plastik Buram 2008- 2012 Pembedaan Pertama
Lag P
a rt
ia l
A u
to c
o rr
e la
ti o
n
Partial Autocorrelation Function for Plastik Buram Diff-1
with 5 significance limits for the partial autocorrelations
Gambar 5.13. Grafik PACF untuk Data Penjualan Plastik Buram 2008- 2012 Pembedaan Pertama
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa kedua grafik masih belum berbentuk
dies down maupun cut off, dengan demikian, pembedaan dilakukan untuk kedua kalinya. Adapun nilai lag ACF dan PACF untuk data pembedaan kedua
adalah:
Autocorrelation Function: Plastik Buram Diff-2
Lag ACF 1 -0.613714
2 0.074709 3 0.058136
4 0.026496 5 -0.152607
6 0.229421 7 -0.139942
8 -0.036319 9 0.138689
10 -0.078661 11 -0.037868
12 0.028897 13 0.024633
14 -0.036022 15 0.089499
Partial Autocorrelation Function: Plastik Buram Diff-2
Lag PACF 1 -0.613714
2 -0.484371 3 -0.358558
4 -0.168144 5 -0.321706
6 -0.088452 7 0.006438
8 -0.081418 9 0.068750
10 0.120045 11 0.104670
12 -0.042510 13 -0.097767
14 -0.096697 15 0.044203
Untuk melihat apakah data telah stasioner dalam mean, harus dilihat dari bentuk grafiknya. Grafik ACF dan PACF untuk data penjualan plastik kilat
dapat dilihat pada Gambar 5.14. dan 5.15.
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1
Lag A
u to
c o
rr e
la ti
o n
Autocorrelation Function for Plastik Buram Diff-2
with 5 significance limits for the autocorrelations
Gambar 5.14. Grafik ACF untuk Data Penjualan Plastik Buram 2008- 2012 Pembedaan Kedua
Lag P
a rt
ia l
A u
to c
o rr
e la
ti o
n
Partial Autocorrelation Function for Plastik Buram Diff-2
with 5 significance limits for the partial autocorrelations
Gambar 5.15. Grafik PACF untuk Data Penjualan Plastik Buram 2008- 2012 Pembedaan Kedua
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Dari Gambar di atas dapat dilihat bahwa grafik ACF bersifat cut off atau
terputus pada lag yang pertama, sedangkan grafik PACF bersifat dies down atau menurun cepat secara sinusoidal. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa data telah stasioner dalam mean.
5.2.2.2.Identifikasi Model Plastik Buram
Identifikasi model dilakukan apabila data telah stasioner dalam varians maupun mean. Model yang terbentuk bergantung pada grafik ACF dan PACF
yang telah diplot sebelumnya, dimana grafik ACF bersifat cut off pada lag pertama dan grafik PACF bersifat dies down. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Identifikasi Model Data Penjualan Plastik Buram 2008-2012 Model
ACF PACF
AR p Dies down turun cepat secara
eksponensialsinusoidal Cuts off after lag p terputus
setelah lag p MA q
Cuts off after lag q terputus setelah lag q
Dies down turun cepat secara ekponensialsinusoidal
ARMA p, q Dies down after lag q-p turun cepat secara setelah lag q-p
Dies down after lag p-q turun cepat setelah lag p-q
Berdasarkan Tabel 5.4. model yang terbentuk yaitu MA q. Akan tetapi data mengalami differencing sebanyak dua kali. Oleh karena itu, model ARIMA
yang terbentuk adalah ARIMA 0,2,1.
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1
5.2.2.3.Estimasi Parameter Model Plastik Buram
Model peramalan yang terbentuk adalah ARIMA 0,2,1. Selanjutnya kita akan mengestimasi parameter dari model tersebut. Pengestimasian parameter
dilakukan dengan menggunakan Minitab 15. Hasil output untuk ARIMA 0,2,1 adalah:
ARIMA Model: Penjualan Plastik Buram
Estimates at each iteration Iteration SSE Parameters
0 7.91536 0.100 0.101 1 6.43702 0.250 0.061
2 5.36584 0.400 0.036 3 4.54629 0.550 0.021
4 3.90562 0.700 0.012 5 3.44335 0.850 0.005
6 3.36085 1.000 0.000 7 3.18706 0.999 0.002
8 3.17897 1.000 0.002 9 3.15085 1.014 0.003
10 3.14805 1.011 0.002 Unable to reduce sum of squares any further
Final Estimates of Parameters Type Coef SE Coef T P
MA 1 1.0106 0.0369 27.41 0.000 Constant 0.002323 0.001681 1.38 0.172
Dari hasil Minitab dapat dilihat bahwa nilai Konstanta adalah 0.002323 dan nilai MA adalah 1.0106. Rumus ARIMA 0,2,1 adalah:
Y
t
= c + 2Y
t-1
- Y
t-2
- m
1
e
t-1
Kemudian, nilai yag diperoleh dari minitab dimasukkan ke dalam rumus tersebut sehingga model ARIMA 0,2,1 untuk peramalan penjualan plastik buram adalah:
Y
t
= 0.002323 + 2Y
t-1
- Y
t-2
- 1.0106e
t-1
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1
5.2.2.4.Pengujian Model Plastik Buram
Pengujian model dilakukan untuk melihat apakah model yang telah terbentuk diatas sudah tepat atau belum. Pengujian model dilakukan dengan dua
tahap yaitu: 1. Uji independensi residual
Uji independensi residual digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi residual antar lag. Langkah-langkah dalam melakukan uji independensi
residual adalah: a. Rumusan hipotesis
H :
ρ
1
= ρ
2
= ... = ρ
K
= 0 residual independen H
1
: minimal ada satu ρ
i
≠ 0, untuk i = 1, 2, ..., K residual dependen b. Menentukan taraf signifikansi
α = 0.05 c. Menentukan statistik uji
Statistik uji yang digunakan yaitu statistik uji Ljung Box. Rumus statistik uji Ljung Box adalah:
dengan, k
= selisih lag K
= banyak lag yang diuji
2
ˆ
k
ρ = autokorelasi residual periode k
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 d. Menentukan kriteria keputusan
Uji Ljung Box mengikuti χ
2
. H ditolak jika pvalue
α atau Q
hitung
χ
2
α,K-p-q
, dengan p adalah banyak parameter AR dan q adalah banyak parameter MA, artinya {e
t
} merupakan suatu barisan yang dependen. e. Melakukan perhitungan
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus uji statistik Ljung Box. Perhitungan output dari Minitab adalah:
Modified Box-Pierce Ljung-Box Chi-Square statistic Lag 12 24 36 48
Chi-Square 13.7 28.0 47.1 52.1 DF 10 22 34 46
P-Value 0.186 0.177 0.066 0.247
Perbandingan nilai Ljung Box dengan nilai χ
2
α,K-p-q
dapat dilihat pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Pengujian Independensi Residual Lag
Df Ljung Box
�
�
α,K-p-q
12 10
13.7 18.307
24 22
28.0 33.924
36 34
47.1 48.608
48 46
52.1 62.83
f. Menarik kesimpulan Nilai Ljung Box pada lag ke 12, 24, 36 dan 48 tidak melebihi nilai
χ
2
α,K-p- q
, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi residual antara lag ke-t sehingga memenuhi asumsi independensi residual.
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 2. Uji kenormalan residual
Uji kenormalan residual dugunakan untuk memeriksa apakah suatu proses residual {e
t
} mempunyai distribusi normal atau tidak. Langkah – langkah yang digunakan dalam pengujian kenormalan residual adalah:
a. Rumusan hipotesis H
: Residual {e
t
} berdistribusi normal H
1
: Residual {e
t
} tidak berdistribusi normal b. Menentukan taraf signifikansi
α = 0.05 c. Menentukan statistik uji
Statistik uji yang digunakan dalam uji normalitas residual adalah uji Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov menggunakan rumus
berikut: D = KS = maksimum|F
X-S
n
X| dengan, F
X : Suatu fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang terjadi di bawah distribusi normal
S
n
X : Suatu fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi d. Menentukan kriteria keputusan
H ditolak jika pvalue D 0.05
e. Melakukan perhitungan Perhitungan dilakukan dengan menggunakan Minitab. Pvalue untuk
data residual dapat dilihat pada Gambar 5.16
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1
RESI1 P
e rc
e n
t
Mean -0.008015
StDev 0.2343
N 58
KS 0.085
P-Value 0.150
Probability Plot of RESI1
Normal
Gambar 5.16. Plot Probabilitas Data Residual
f. Menarik kesimpulan Nilai pvalue yang diperoleh yaitu 0.0150, maka nilai pvalue 0.05
sehingga H diterima dan data residual berdistribusi normal.
5.2.2.5.Penggunaan Model untuk Peramalan
Model peramalan untuk data penjualan plastik buram telah melalui uji independensi residual dan uji normalitas residual. Hal ini berarti bahwa model
ARIMA 0,2,1 telah layak digunakan sebagai model peramalan penjualan untuk produk plastik buram. Tingkat akurasi peramalan akan diukur dengan
menggunakan metode MAPE Mean Absolute Percentage Error.
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 Untuk mengukur tingkat akurasi peramalan penjualan kantong plastik
buram, terlebih dahulu dihitung peramalan dengan menggunakan model ARIMA 0,2,1 dengan rumus dibawah ini:
Y
t
= 0.002323 + 2Y
t-1
- Y
t-2
- 1.0106e
t-1
Contoh perhitungan adalah sebagai berikut: 1. Periode Jan-08 dan Feb-08:
Hasil peramalan dianggap sama dengan data historis karena tidak tersedianya data Y
t-1
2. Periode Mar-08 Y
t
= 0.002323 + 2Y
t-1
- Y
t-2
- 1.0106e
t-1
Y
t
= 0.002323 + 2 8.25 - 8.15 - 1.0106 8.25 - 8.25 Y
t
= 8.352 3. Periode Apr-08
Y
t
= 0.002323 + 2Y
t-1
- Y
t-2
- 1.0106e
t-1
Y
t
= 0.002323 + 2 7.85 - 8.25 - 1.0106 7.85 - 8.352
Y
t
= 7.96 4. Dan seterusnya perhitungan dilakukan hingga Periode Dec-12
Sedangkan untuk perhitungan tingkat akurasi, digunakan metode MSE Mean Square Error. Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1 1. Untuk peramalan lama
N F
X MSE
N t
t t
2 1
∑
= −
=
60 10000
10150 ...
8000 8250
8000 8150
2 2
2
− +
+ −
+ −
= MSE
7 .
103291 =
MSE 2. Untuk peramalan baru
N F
X MSE
N t
t t
2 1
∑
= −
=
60 82
. 10346
10150 ...
8250 8250
8150 8150
2 2
2
− +
+ −
+ −
= MSE
95 .
86932 =
MSE Perbandingan tingkat akurasi antara model ARIMA 0,2,1 dengan model
peramalan sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 5.11.
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1
Tabel 5.11. Perbandingan Akurasi Peramalan Sebelumnya dengan ARIMA 0,2,1
Periode Data
Historis Peramalan
Lama ARIMA
0,2,1 X
t
- F
t
Peramalan Lama ARIMA 0,2,1
Jan-08 8150
8000 8150
22500 Feb-08
8250 8000
8250 62500
Mar-08 7850
8000 8352
22500 252328.4
Apr-08 7600
8000 7960
160000 129578.8
May-08 7550
8000 7716
202500 27592.3
Jun-08 7850
7500 7670
122500 32330.53
Jul-08 7650
7500 7971
22500 102790.8
Aug-08 7400
7500 7776
10000 141625.5
Sep-08 7100
7500 7533
160000 187180.6
Oct-08 7150
7500 7240
122500 8019.69
Nov-08 7100
7500 7293
160000 37181.47
Dec-08 7300
7500 7247
40000 2788.693
Jan-09 7200
7500 7449
90000 61978.67
Feb-09 7050
7500 7354
202500 92365.6
Mar-09 7250
7500 7209
62500 1643.361
Apr-09 7050
7500 7411
202500 130577.4
May-09 6900
7000 7218
10000 100811.5
Jun-09 6950
7000 7073
2500 15177.46
Jul-09 7550
7000 7127
302500 179076.5
Aug-09 7400
7000 7725
160000 105406.1
Sep-09 7550
7500 7580
2500 925.8338
Oct-09 7550
7500 7733
2500 33515.74
Nov-09 7500
7500 7737
56328.67 Dec-09
7800 7500
7692 90000
11626.15 Jan-10
7950 7500
7993 202500
1879.695 Feb-10
7900 7500
8146 160000
60583.92 Mar-10
8250 8000
8101 62500
22180.12 Apr-10
8600 8000
8452 360000
21958.96 May-10
8450 8000
8803 202500
124303.2 Jun-10
9100 8500
8659 360000
194810.2 Jul-10
8900 8500
9306 160000
165056.4 Aug-10
9050 9000
9113 2500
3956.509 Sep-10
9250 9000
9266 62500
252.509 Oct-10
9500 9000
9468 250000
999.6997 Nov-10
9450 9000
9720 202500
73099.84
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1
Tabel 5.11. Perbandingan Akurasi Peramalan Sebelumnya dengan ARIMA 0,2,1 Lanjutan
Periode Data
Historis Peramalan
Lama ARIMA
0,2,1 X
t
- F
t
Peramalan Lama ARIMA 0,2,1
Dec-10 9650
9000 9676
422500 653.2493
Jan-11 9600
9500 9878
10000 77368.9
Feb-11 9750
9500 9833
62500 6959.578
Mar-11 9550
9500 9987
2500 190647
Apr-11 9650
9500 9794
22500 20615.98
May-11 9500
9500 9897
157948.7 Jun-11
9850 9500
9754 122500
9223.032 Jul-11
9700 9500
10105 40000
164242.5 Aug-11
9900 9500
9962 160000
3830.03 Sep-11
9850 9500
10165 122500
99140.75 Oct-11
9950 9500
10121 202500
29079.4 Nov-11
9900 9500
10225 160000
105402.4 Dec-11
9900 10000
10180 10000
78636.37 Jan-12
10100 10000
10186 10000
7347.446 Feb-12
9500 10000
10389 250000
790230.1 Mar-12
9800 10000
9801 40000
0.482619 Apr-12
10050 10000
10103 2500
2811.658 May-12
9600 10000
10356 160000
571400.1 Jun-12
9800 10000
9916 40000
13513.08 Jul-12
9950 10000
10120 2500
28832.38 Aug-12
9850 10000
10274 22500
179711.5 Sep-12
9800 10000
10181 40000
144963.3 Oct-12
9900 10000
10137 10000
56216.09 Nov-12
10000 10000
10242 58532.82
Dec-12 10150
10000 10347
22500 38739.33
MSE 103291.7
86932.95
Dari hasil perhitungan MSE, dapat dilihat bahwa tingkat kesalahan metode peramalan yang lama adalah sebesar 103291.7 dan tingkat kesalahan metode
ARIMA 0,2,1 adalah sebesar 86932.95. Dengan demikian model peramalan ARIMA 0,2,1 lebih layak digunakan karena tingkat kesalahan yang lebih kecil.
Hasil peramalan untuk 12 bulan ke depan dapat dilihat pada Tabel 5.12.
Universitas Sumatera Utara
No. Dok: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif: 2 Juli 2012; Rev: 0; Halaman: 1 dari 1
Tabel 5.12. Hasil Peramalan ARIMA 0,2,1 Periode 2013 Periode
Hasil Peramalan
Jan-13 10262
Feb-13 10377
Mar-13 10494
Apr-13 10614
May-13 10736
Jun-13 10860
Jul-13 10986
Aug-13 11115
Sep-13 11246
Oct-13 11379
Nov-13 11515
Dec-13 11653