Pesan dalam praktik kebidanan yang efektif adalah pesan yang memiliki inti pengaruh dalam usaha membantu ibu, seperti informasi mengenai
keterampilan dalam asuhan kebidanan, pertolongan ibu selama masa kehamilan, persalinan, dan pasca-persalinan Pieter HZ, 2012.
d. Media
Merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari komunikator kepada komunikan. Media komunikasi tersebar melalui media
cetak atau ekektronik Pieter HZ, 2012.
4. Jenis – Jenis Komunikasi
Secara umum jenis-jenis komunikasi terdiri dari:
1 Komunikasi Verbal
Jenis komunikasi yang paling lazim digunakan dalam praktik kebidanan adalah berupa pertukaran informasi secara verbal yang lebih dikenal dengan
komunikasi verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya yang terdiri dari kumpulan symbol ide yang
digunakan, dipahami atau, diekspresikan oleh komunitasnya Pieter HZ, 2012, hlm 38.
Universitas Sumatera Utara
1. Syarat efektivitasnya komunikasi verbal
1 Jelas dan ringkas
Semakin sedikit kata-kata yang digunakan, maka semakin kecil kemungkinan terjadinya kerancuan. Kejelasan dapat dicapai dengan
berbicara secara lambat dan mengucapkan dengan jelas. Adapun cara yang dilakukan untuk meningkatkan kejelasan komunikasi antara lain:
a. Menggunakan contoh yang memberikan kedekatan maksud atau
arti dari pesan. b.
Mengulangi bagian- bagian yang penting dari pesan. c.
Komunikan mengetahui apa, mengapa, bagaimana, kapan, siapa dan dimana.
d. Ringkas, yakni dengan menggunakan kata- kata yang
mengekspresikan ide secara sederhana. Contoh: “ katakan kepada saya dimana rasa nyeri anda” lebih baik
daripada mengatakan “ saya ingin anda menguraikan kepada saya bagian yang anda rasakan tidak enak”.
2 Perbendaharaan kata
Banyak istilah teknis yang digunakan dalam kebidanan dan kedokteran, dan jika ini digunakan oleh bidan, maka klien dapat menjadi
bingung dan tidak mampu mengikuti petunjuk atau mempelajari
Universitas Sumatera Utara
informasi penting. Oleh sebab itu, ucapkanlah pesan dengan istilah-istilah yang dimengerti klien.
3 Arti denotatif dan konotatif
Arti denotative memberikan pengertian yang sama terhadap kata- kata yang digunakan, sedangkan konotatif merupakan pikiran, perasaan
atau ide yang terdapat dalam suatu kata. Kata serius dipahami klien sebagai suatu kondisi mendekati kematian, tetapi bidan menggunakan
makna kata kritis untuk menjelaskan keadaan yang mendekati kematian. Ketika berkomunikasi dengan klien, bidan harus hati- hati memilih kata-
kata, sehingga tak mudah untuk disalah tafsirkan terutama saat menjelaskantujuan asuhan kebidanan.
4 Selaan dan kesempatan berbicara
Kecepatan dan tempo bicara yang tepat turut menentukan keberhasilan komunikasi verbal. Selaan yang lama dan pengalihan yang
cepat pada pokok pembicaraan lain mungkin menimbulkan kesan bahwa bidan sedang menyembunyikan sesuatu terhadap klien. Selaan perlu
digunakan untuk menekannkan pada hal- hal tertentu dan memberikan waktu kepada klien untuk mendengarkan serta memahami arti kata.
Bidan bisa menanyakan kepada klien apakah ia berbicara terlalu lambat atau terlalu cepat dan perlu untuk diulang.
5 Waktu dan relevansi
Universitas Sumatera Utara
Waktu yang tepat sangat penting untuk menangkap pesan. Apabila klien sedang menangis kesakitan, atau tidak tepatnya waktu
untuk menjelaskan suatu resiko. Kendatipun pesan diucapkan secara jelas dan singkat, tetapi waktu tidak tepat dapat menghalangi penerimaan
pesan secara akurat. Oleh karena itu, bidan harus peka terhadap ketepatan untuk berkomunikasi.
6 Humor
Dengan tertawa akan membantu seseorang mengurangi ketegangan dan rasa sakitnya, terutama pada hal- hal yang disebabkan
oleh stress. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan keberhasilan bidan dalam memberikan dukungan emosional terhadap klien dapat dilakukannya
dengan cara memberi senyuman dan hal- hal yang bersifat humor. 2.
Keuntungan komunikasi verbal a
Komunikasi verbal biasanya lebih akurat dan tepat waktu b
Mudah dilakukan dan berlaku kapan saja menurut komunitasnya c
Melalui kata-kata sebagai alat atau symbol untuk mengekspresikan ide d
Mampu membangkitkan ungkapan perasaan atau respon emosional e
Dapat menguraikan objek atau peristiwa secara mendalam berdasarkan pada hal-hal yang diobservasi
f Sebagai alat komunikasi dari suatu komunitas
Universitas Sumatera Utara
3. Keterbatasan komunikasi verbal
a Keterbatasan jumlah kata-kata
b Mengandung sifat ambigu
c Mengandung bahasa budaya
d Bercampur aduknya fakta- fakta, penafsiran dan penilaian Pieter HZ,
2012.
2 Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-kata. Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan
kepada orang lain. Bidan perlu menyadari pesan verbal atau pun non verbal yang disampaikan klien sejak mulai dari awal pengkajian sampai evaluasi asuhan
kebidanan, karena isyarat non verbal menambah arti pesan verbal sehingga bias mendeteksi lebih awal dan menentukan kebutuhan asuhan kebidanan Pieter HZ,
2012. Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan
bahasa lisan maupun tulisan, tetapi menggunakan bahasa kial, bahasa gambar dan bahasa sikap Uripni, 2003.
Komunikasi nonverbal adalah penyampaian pesan tanpa menggunakan kata-kata. Bidan perlu menyadari pesan verbal dan non verbal yang disampaikan
klien mulai dari saat pengkajian sampai evaluasi Yulifah, 2009.
Universitas Sumatera Utara
1 Bahasa kial , merupakan bahasa yang menggunakan gerak tangan atau tubuh
sebagai isyarat atau lukisan suatu perbuatan, gerakan tersebut mempunyai arti pesan dalam konteks komunikasi.
2 Bahasa gambar , merupakan bahasa yang mengekpresikan pesan dalam
komunikasi dengan bentuk gambar. Bahasa gambar ini sering digunakan dalam bentuk rambu lalu lintas. Penyampaian pesan peraturan lalu lintas
juga digunakan dalam pesan kesehatan. Contohnya tidak merokok karena dapat mengganggu kesehatan. Pesan tidak boleh merokok diekspresikan
dalam gambar. Rokok yang menyala diberi tanda silang.
3 Bahasa sikap , merupakan bahasa yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau mengekspresikan pikiran dan perasaan atau pendirian. Misalnya, bungkam, dingin, dan tak acuh. Bahasa sikap yang menggambarkan sikap
dingin, diekspresikan dengan pandangan mata kosong, tanpa adanya reaksi kial, tanpa peduli terhadap lingkungan sekitarnya, dan kondisi apatis. Bahasa
sikap yang menunjukkan sikap dingin ini bisa terjadi pada klien yang mengalami kecemasan kompleks.
Bidan sebagai pelaku komunikasi kebidanan dalam pelayanan kebidanan harus tanggap terhadap pesan dalam komunikasi kebahasaan maupun
komunikasi dengan bahasa kial Uripni, 2003. a.
Cara menilai komunikasi non verbal Pieter HZ, 2012. a
Metakomunikasi
Universitas Sumatera Utara
Adalah suatu komentar terhadap isi pembicaraan dan sifat hubungan antara komunikan dan komunikator, yaitu bagaimana pesan bisa
mengungkapkan sikap dan perasaan komunikator kepada pendengarnya, seperti metakomunikasi tersenyum sekalipun dia sedang marah.
b Penampilan personal
Penampilan seseorang merupakan salah satu hal pertama yang diperhatikan selama komunikasi interpersonal. Penampilan fisik bidan juga
bisa mempengaruhi persepsi klien terhadap pelayanan dan asuhan yang akan diterimanya, karena setiap klien memiliki citra yang berbeda beda tentang
bagaimana sepantasnya penampilan seorang bidan selaku orang yang berkompeten. Sekalipun penampilan diri tidak sepenuhnya mencerminkan
kemampuan bidan. c
Intonasi Intonasi suara pembicara mempunyai dampak yang besar terhadap arti
pesan yang akan dikirimkannya. Kondisi emosi seorang bidan secara langsung dapat memengaruhi tinggi rendahnya nada suara. Hal ini pada
akhirnya dapat membentuk image baru bagi klien dan bertujuan menyamakan perasaan tertarik yang tulus kepada klien. Buruk atau baiknya hubungan
bidan dengan klien sangat dipengaruhi intonasi nada suara, Misalnya intonasi suara bidan yang tidak pas dengan kondisi yang dialami klien.
Universitas Sumatera Utara
d Ekspresi wajah
Hasil suatu penelitian menunjukkan ada 6 bentuk keadaan emosi utama yang tampak melalui ekspresi wajah, yaitu ekspresi terkejut, takut, marah,
jijik, bahagia, dan sedih. Salah satu cara untuk memahami ekspresi wajah bisa dilihat melalui kontak mata.
Seorang bidan yang bijak sebaiknya tidak menunjukkan cara-cara memandang yang bersifat kaku, artinya dia bisa mengekspresikan
pandangannya, kapan dia menggunakan pandangannya kebawah dan kapan menegakkan pandangan keatas manakala dia sedang bicara dengan klien.
Sebaiknya saat berbicara bidan duduk pada posisi sejajar sehingga bidan tidak tampak dominan bilamana terjadi kontak mata dengan klien.
e Sikap tubuh dan langkah
Sikap tubuh dan style langkah seseorang menggambarkan sikap emosi, dinamikan psikologis, ataupun kondisi fisik. Melalui pemahaman sikap
tubuh, bidan dapat mengumpulkan informasi yang bermanfaat dalam mengamati sikap tubuh dan langkah kliennya. Misalnya sikap tubuh bidan
yang duduk bersandar dengan posisi telapak tangan diletakkan di atas kepala, bisa diinterpretasikan dia sedang memikirkan sesuatu.
f Sentuhan
Sentuhan merupakan bagian komunikasi personal, dan sentuhan lebih bersifat spontan dari komunikasi nonverbal. Sentuhan merupakan bagian
Universitas Sumatera Utara
yang penting hubungan bidan dengan klien. Perlu di sadari, keadaan sakit membuat klien tergantung kepada bidan untuk melakukan kontak
interpersonal sehingga dia sulit untuk menghindari sentuhan. Dalam komunikasi kebidanan, penyampaian pesan melalui sentuhan harus
berdasarkan pada prinsip sikap kepedulian yang sungguh sungguh, berupa dukungan emosi, kasih sayang, atau rasa simpati, seperti berkomunikasi
dengan kata kata yang lembut saat memandikan klien atau membantu klien saat mengenakan pakaian.
b. Betuk-bentuk komunikasi nonverbal Pieter HZ, 2012.
a Kinestik
Merupakan bentuk penyampaian pesan non verbal yang di implementasikan seseorang dalam bentuk isyarat bahasa tubuh. Bentuk-
bentuk pesan komunikasi non verbal kinestik terdiri dari ekspresi wajah, kontak mata, gaya tubuh.
b Proksemik
Yaitu bahasa non verbal yang ditunjukkan oleh ruang dan waktu antara komunikator dan komunikan. Adapun bentuk bentuk dari prosemik antara
lain prosemik jarak, prosemik ruang, prosemik waktu. c
Haptik
Universitas Sumatera Utara
Haptik sering kali disebut zero proxemics, merupakan bentuk pesan komunikasi non verbal yang tidak lagi dibatasi oleh jarak diantara
komunikan dan komunikator. Istilah haptik menggambarkan bentuk penyampaian pesan komunikasi non verbal seperti sikap menepuk nepuk,
meraba raba, memegang, mengelus dan mencubit. d
Tampilan fisik tubuh Tipe tubuh merupakan salah satu penyampaian pesan komunikasi non
verbal yang diberikan komunikator kepada komunikan. Bentuk penampilan fisik memberikan warna pesan komunikasi yang berkolaborasi dengan
kepribadian seseorang. e
Paralinguistic Adalah penggunaan suara suara sebagai ungkapan seseorang terhadap
stimulus atau symbol verbal. Misalnya, bidan yang berlatar belakang budaya batak akan mengekspresikan emosi marah yang lebih atraktif dibandingkan
dengan bidan yang berasal dari budaya jawa yang memiliki reaksi emosi yang tertutup. Akan tetapi, hal ini masih dalam kajian dan diskusi yang lebih
mendalam lagi. f
Artefak Artefak dalam pesan komunikasi nonverbal menjelaskan tentang sejauh
mana benda-benda atau objek objek yang ada dilingkungan sekitar kita digunakan sebagai bentuk ekspresi komunikator. Misalnya perbedaan
Universitas Sumatera Utara
persepsi bidan pada saat klien datang berobat ke klinik kebidanan dengan mengendarai sepeda motor dengan klien yang mengendarai mobil. Disini,
artefak komunikasi bidan memberikan nuansa perbedaan status ekonomi klien.
g Warna
Pesan warna memberikan nuansa kondisi psikologis, ekspresi, dan dinamika kepribadian komunikator atau komunikan. Misalnya bidan yang
senang menggunakan pakaian berwarna putih bisa di interprestasikan memiliki kesabaran, suka menolong, tulus, ikhlas dan rela dsb. Dan jika
bidan mengenakan pakaian yang berwarna merah di interprestasikan sebagai orang agresif, cekatan, antusias, dan siap menghadapi resiko.
5. Metode Komunikasi