Masa nifas adalah suatu periode dalam minggu- minggu pertama setelah kelahiran. Lamanya periode ini “tidak pasti”, sebagian besar menganggapnya
antara 4 sampai 6 minggu Cunningham G.F, 2012. Menurut Sarwono Wiknjosastro masa nifas puerperium mulai setelah
plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula atau sebelum hamil, yang berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
Menurut Manuaba masa nifas adalah 2 jam setelah persalinan sampai 42 hari pascapartum 6 minggu.
Menurut Hanifa Wiknjosastro masa nifas adalah dimulai setelah persalinan selesai dan berakhir setalah kira-kira 6 minggu.
Menurut Varney 1997 masa nifas adalah masa pemulihan, mulai dari partus selesai sampai kembalinya alat-alat kandungan seperti sebelum hamil. Lama
masa nifas adalah 6-8 minggu. Dalam masyarakat Indonesia, masa nifas juga disebut periode 40 hari.
3. Pengukuran Tingkat Kepuasan Ibu Nifas
Bertolak dari pengertian tingkat kepuasan pasien yang dijelaskan di atas, ada dua komponen yang akan mempengaruhi tingkat kepuasan pasien yaitu
komponen harapan pasien dan komponen kinerja layanan kesehatan. Banyak cara pengukuran tingkat kepuasan pasien, tetapi yang akan dijelaskan berikut
adalah salah satu cara pengukuran kepuasan pasien berdasarkan kinerja layanan kesehatan yang terdiri atas 5 dimensi mutu jasa pelayanan
Ada 5 lima faktor dominan atau penentu mutu jasa pelayanan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1 Keandalan reliability yaitu kemampuan bidan untuk memberikan jasa
sesuai dengan yang dijanjikan, terpercaya, akurat dan konsisten. 2
Ketanggapan responsiveness yaitu kemauan dari bidan untuk membantu pasien dan memberikan jasa dengan cepat dan bermakna serta kesediaan
mendengarkan dan mengatasi keluhan yang diajukan pasien. 3
Jaminan assurance yaitu berupa kemampuan bidan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan terhadap janji yang telah dikemukakan kepada
pasien. 4
Empati empaty yaitu bidan untuk lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi kepada pasien.
5 Berwujud tangible yaitu berupa penampilan bidan dalam berkomunikasi.
Kepuasan terhadap pelayanan kesehatan akan dinyatakan melalui hal sebagai berikut Fais dan Sitti Saleha, 2009,¶ 7 :
1 Komunikasi dari mulut ke mulut Informasi yang diperoleh dari pasien atau masyarakat yang memperoleh
pelayanan yang memuaskan ataupun tidak, akan menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai referensi untuk menggunakan atau memilih jasa pelayanan
kesehatan tersebut. 2 Kebutuhan pribadi
Pasien atau masyarakat selalu membutuhkan pelayanan kesehatanyang tersedia sebagai kebutuhan pribadi yang tersedia pada waktu dan tempat
sesuai dengan kebutuhan. Pasien atau masyarakat mengharapkan adanya
Universitas Sumatera Utara
kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan baik dalam keadaan biasa ataupun gawat darurat.
3 Pengalaman masa lalu Pasien atau masyarakat yang pernah mendapatkan pelayanan kesehatan
yang memuaskan akan kembali ke pelayanan kesehatan yang terdahulu untuk memperoleh layanan yang memuaskan sesuai dengan kebutuhannya
berdasarkan pengalaman masa lalu.
4 Komunikasi eksternal Sosialisasi yang luas dari sistem pelayanan kesehatan mengenai fasilitas,
sumber daya manusia, serta kelebihan-kelebihan yang dimiliki suatu institusi pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemakaian jasa pelayanan oleh
masyarakat atau pasien. Menurut Syafruddin 2011 puas atau tidak puasnya seseorang tergantung
pada : a.
Sikapnya terhadap ketidaksesuaian rasa senang atau tidak senang b.
Tingkatan dari pada evaluasi “baik atau tidak” untuk dirinya, melebihi atau dibawah standar.
Ada tiga tingkat kepuasan pelanggan menurut Syafruddin 2011, hlm 63 yaitu:
a. Bila penampilan kurang dari harapan, pelanggan tidak puas
b. Bila penampilan sebanding dengan harapan, pelanggan puas
Universitas Sumatera Utara
c. Bila penampilan melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.
Pasien yang puas merupakan aset yang sangat berharga karena apabila pasien puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa
pilihannya, tetapi jika pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang pengalaman buruknya
dimaspramu, ¶ 1. Pengukuran tingkat kepuasan pasien dapat dilakukan dengan membuat
kuesioner. Kemudian pasien diminta menilai setiap aspek, sesuai dengan kebutuhan bagi pasien yang bersangkutan. Jika apa yang diterima sesuai dengan
harapan pasien maka dikatakan bahwa pasien puas, tetapi bila yang diterima tidak sesuai dengan harapan pasien maka pasien tidak puas.
4. Dimensi Kepuasan