mengamati perkembangan konsumsi minyak goreng di Provinsi Sumatera Utara selama 5 tahun terakhir.
3.4.2. Untuk Membuktikan Hipotesis 2, Ada Perbedaan Karakteristik
Konsumen Minyak Goreng Curah Dengan Kemasan.
Perbedaan karakteristik konsumen minyak goreng curah dengan kemasan dianalisis mengunakan analisis deskriptif dan Uji Independent Sample T-Test.
Analasis deskriptif yaitu dengan membandingkan karakteristik konsumen minyak goreng curahan dan kemasan meliputi umur, pendidikan, harga minyak goreng
curah maupun kemasan, pendapatan dan jumlah tanggungan keluarga. Sedangkan Uji Independent Sample T-Test adalah untuk membandingkan rata-rata dari dua
grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain, apakah kedua grup tersebut mempunyai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikansi
Kurniawan, 2009 Persamaan uji T adalah sebagai berikut:
X
1
= Rata-rata karakteristik konsumen umur, tingkat pendidikan, pendapatan, jumlah tanggungan, harga minyak goreng dan jumlah
konsumsi minyak goreng curah. X
2
= Rata-rata karakteristik konsumen umur, tingkat pendidikan, pendapatan, jumlah tanggungan, harga minyak goreng dan jumlah
konsumsi minyak goreng kemasan. n
1
= Jumlah konsumen minyak goreng curah
n
2
= Jumlah konsumen minyak goreng kemasan s
1
= Standar deviasi konsumen minyak goreng curah s
2
= Standar deviasi konsumen minyak goreng kemasan Kriteria pengambilan keputusan adalah :
H
diterima jika nilai signifikansi ≥ α
H
1
diterima jika nilai signifikansi α
Dimana :
H adalah tidak ada perbedaan karakteristik yang nyata antara konsumen
minyak goreng curahan dengan konsumen minyak goreng kemasan.
H
1
adalah ada perbedaan karakteristik yang nyata antara konsumen minyak goreng curahan dengan konsumen minyak goreng kemasan.
3.4.3. Untuk Membuktikan Hipotesis 3, Usia, Pendidikan, Harga Minyak
Goreng, Pendapatan Dan Jumlah Tanggungan Secara Serempak Berpengaruh Nyata Terhadap Konsumsi Minyak Goreng Curah
Dengan Kosumsi Minyak Goreng Kemasan.
Pengaruh usia, pendidikan, harga minyak goreng, pendapatan dan jumlah
tanggungan terhadap konsumsi minyak goreng curah dengan konsumsi minyak goreng kemasan dianalisis menggunakan metode regresi berganda. Analisis
regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan naik turunnya variabel dependen bila dua atau lebih variabel
independen dinaik turunkan nilainya. Jadi analisis regresi berganda akan dilakukan apabila jumlah variabel independennya minimal dua Sugiyono, 2006.
Analisis Regresi Linier Berganda yaitu menganalisis pengaruh usia, pendidikan,
harga minyak goreng, pendapatan per bulan dan jumlah tanggungan terhadap jumlah konsumsi minyak goreng curahan dan kemasan per bulan. Secara
sistematis dapat ditulis sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e
Dimana :
Y = Jumlah konsumsi minyak goreng curahan atau minyak
goreng kemasan Lbln a
= Nilai konstanta b
= Koefisien regresi e
= Variabel kesalahan X₁
= Usia Thn X₂
= Pendidikan Thn X
3
= Harga minyak goreng Rp X
4
= Pendapatan per bulan Rp
X
5
= Jumlah Tanggungan Jiwa
Uji Kesesuaian Model Test of Goodness of Fit
a. Koefisien Determinasi R