Dengan perbaikan terhadap hal-hal tersebut di atas, maka prestasi belajar murid beserta faktor-faktor yang mempengaruhi dapat diperbaiki. Dalam
penelitian ini penulis lebih mengkhususkan perihal korektif penggunaan metode mengajar.
3 Prinsip-prinsip pengajaran remidial a. Penyiapan pembelajaran : proses identifikasi kebutuhan siswa dan
menyiapkan rencana pembeljaran agar efektif. b. Merancang berbagai kegiatan pembelajaran remidial untuk siswa dengan
bervariasi. c. Merancang belajar bermakna, misalnya kuis, games, dan sebagainya.
d. Pemilihan pendekatan pembelajaran. e. Memberikan arahan yang jelas untuk menghindari kebingungan siswa.
f. Merumuskan gagasan utama sesuai dengan kesulitan yang dialami siswa. g. Meningkatkan keinginan belajar dan motivasi kepada siswa.
h. Mendorong siswa berpartisipasi aktif dalam kelas. i.
Memfokuskan pada proses belajar. j.
Memperlihatkan kepedulian terhadap individu siswa Kunandar, 2008. Remidial membutuhkan strategi dan pendekatan. Dalam konteks konsep
dasar diagnosa dan pengajaran remidial, Ross Stanley 1986 menjelaskan tindakan strategis itu seyogyanya dilakukan secara kuratif dan preventif, dan oleh
Dinkmeyar Cadwell dalam bukunya Developmental Counseling, 1970 ditambahkan bahwa hal itu dapat pula dilakukan dengan upaya yang bersifat
pengembangan. Dari pendapat-pendapat tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
strategi dan pendekatan pengajaran remidial diklasifikasikan menjadi tiga yaitu
33
: 1 Strategi dan pendekatan pengajaran remidial yang bersifat kuratif.
2 Strategi dan pendekatan pengajaran remidial yang bersifat preventif.
33
Ibid, h. 52-53
3 Strategi dan pendekatan pengajaran remidial yang bersifat pengembangan development.
Akan tetapi dalam penelitian ini, penulis lebih memfokuskan pada strategi dan pendekatan pengajaran remidial yang bersifat preventif. Pendekatan preventif
diberikan kepada murid tertentu berdasar informasi yang ada, dapat diprediksikan atau setidak-tidaknya patut diduga akan mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan suatu program studi tertentu yang akan ditempuhnya. Oleh karena itu sasaran pokok dari pendekatan preventif ini adalah berupaya sedapat mungkin
agar hambatan-hambatan dapat mencapai prestasi dapat di atasi dan mengembangkan kemampuan sesuai dengan kriteria keberhasilan yang
ditetapkan. Pendekatan preventif bertolak dari hasil pretes atau ”tes of entering
behaviors ”.
34
Secara visual konsep dasar dan strategi serta teknik-teknik pendekatan preventif seperti pada bagan berikut :
34
Ibid, h. 57 Persiapan
Pre tes Evaluasi
Kelas Mekkah Kelas Madinah
Pos tes Evaluasi Sumatif
Hasil belajar
Pada penelitian ini layanan remidial diberikan kepada kelompok belajar homogen, yaitu mereka yang mengalami kesulitan belajar matematika.
Dalam penelitian ini akan dilihat dari dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika yaitu faktor dari peserta didik yang berkaitan dengan analisa kesulitan
belajar matematika dan pengajaran remidial dengan metode mengajar yaitu metode drilling dan metode ekspositori.
E. Metode Remedial
Matematika diakui sangat penting tetapi sulit dipelajari, tidak jarang siswa yang asalnya menyenangi pelajaran matematika beberapa bulan kemudian menjadi
acuh sikapnya. Hal ini dikarenakan berbagai faktor salah satunya metode pengajaran yang tidak sesuai dengan materi yang disampaikan.
Dalam mencari metode yang tepat sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu Remedial Teaching. Menurut Entang Remedial Teaching
adalah: “Segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis sifat kesulitan belajar.
Factor-faktor penyebab serta cara menetapkan kemungkinan mengatasinya. Baik secara kuratif penyembuhan maupun secara prefentif pencegahan berdasarkan
data dan informasi yang seobyektif mungkin”
35
Memilih metode yang sesuai mempunyai setelah mengetahui penyebabnya mempunyai pengaruh yang sangat berarti terhadap suksesnya pelajaran matematika,
sebab walaupun tujuan belajar sudah dibuat, sumber belajar banyak, siswa bisa gagal mempelajari materi pelajaran jika penggunaan metode mengajarnya tidak sesuai.
Diantara metode-metode yang bisa digunakan adalah metode ekspositori pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal
dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi secara optimal, metode inkuiri rangkaian kegiatan pembelajaran
35
Mulyadi, Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar Khusus Yogyakarta: Nuha Litera, 2008 hlm. 39
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan, proses
berpikirnya dilakukan melalui tanya jawab anatara guru dan siswa, metode CTLContextual Teaching and Learning suatu metode pembelajaran yang
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata
sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka dan metode-metode lainnya.
Adapun metode mengajar yang berkaitan dengan penilitian ini adalah :
1. Metode Latihan Drilling
a Pengertian metode latihan drilling Menurut Sabri : ”Metode drill adalah suatu metode dalam pengajaran
dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan yang sudah diajarkan berikan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah
dipelajari “.
36
b Kelebihan dan kekurangan metode latihan drilling Kelebihan metode latihan drilling
• Dalam waktu yang relatif singkat,dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang diharapkan.
• Para murid akan memiliki pengetahuan yang siap pakai. • Akan tertanam pada setiap pribadi anak kebiasaanbelajar secara rutin dan
disiplin. Kekurangan metode latihan drilling
• Bisa menghambat perkembangan daya inisiatif murid. • Kurang memperhaitkan relevansinya dengan lingkungan
• Membentuk pengetahuan verbalis dan mekanis.
36
Sabri A. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Quantum Teaching, 2007 hlm. 60
• Membentuk kebiasaan-kebiasaan yang otomatis dan kaku.
Adapun prinsip dan petunjuk menggunakan metode latihan drilling, adalah sebagai berikut :
a Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu b Latihan untuk pertama kali hendaknya bersifat diagnosis, mula-mula kurang
berhasil, Lalu diadakan perbaikan untuk kemudian bisa lebih sempurna.
c Latihan tidak perlu lama asal sering dilakukan. d Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.
e Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang esensial dan berguna.
37
2. Metode Ekspositori
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia tertulis : ”Ekspositori adalah tradisional”.
38
Sedang kan, tradisional sendiri diartikan bahwa : ”Tradisional adalah
sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-
temurun”.
39
Menurut Amin mengemukakan bahwa : ”Metode ekspositori adalah cara penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada siswa di dalam kelas dengan cara
berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab. Siswa hanya mendengar dan membuat catatan”.
40
Menurut Sunarto dkk dalam Jurnalnya, Metode ekspositori adalah suatu metode penyampaian materi pelajaran yang didalamnya meliputi gabungan dari
metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode tugas Sunaryo, 1989:92.
41
37
Ibid, h. 61
38
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 1999 hlm. 592
39
Ibid, h. 1208
40
Amin. Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1. Semarang 2004: h. 4
41
Sunarto Dkk. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 244-249
Metode pembelajaran ekspositori ini merupakan proses pembelajaran yang lebih berpusat pada guru teacher centered. Guru menjadi sumber dan pemberi
informasi utama. Meskipun dalam metode ekspositori digunakan gabungan metode selain ceramah, penekanannya tetap pada proses penerimaan pengetahuan materi
pelajaran bukan pada proses pencarian dan kontruksi pengetahuan. Pembelajaran dengan metode ekspositori akan menjadi lebih efektif jika guru
dapat mengurangi jumlah pembicaraan dominasi guru dikurangi, siswa lebih aktif, menambah alat bantu lain dan melakukan keseimbangan menggunakan strategi yang
lain Sunaryo 1989:114.
42
F. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan dan silabus. KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan
42
Ibid hlm. 244-249