Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, sebagaimana dikutip oleh Mulyadi bahwa : ”Gangguan matematika adalah salah
satu gangguan belajar. Gangguan matematika dikelompokkan menjadi empat ketrampilan, yaitu : a ketrampilan linguistik yang berhubungan dengan
mengerti istilah matematika dan mengubah masalah tertulis menjadi simbol matematika, b ketrampilan perseptual kemampuan mengenali dan mengerti
simbol dan mengurutkan kelompok angka, c ketrampilan matematika penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dasar dan urutan operasi
dasar, d ketrampilan atensional menyalin angka dengan benar dan mengamati simbol operasional dengan benar Kaplan, 1997.
27
Beberapa peneliti telah mengklasifikasikan gangguan matematika menjadi beberapa kategori, sebagaimana dikemukakakan kembali oleh Mulyadi, yaitu :
a kesulitan dalam belajar menghitung dengan arti, b kesulitan menguasai sistem kardinal dan ordinal,
c kesulitan melakukan operasi aritmatika, dan d kesulitan dalam membayangkan obyek sebagai kelompok-kelompok Kaplan,
1997
28
Sedangkan menurut Lerner ada beberapa karakteristik anak berkesulitan belajar matematika, sebagaimana dikutip oleh Mulyadi, yaitu :
a adanya gangguan dalam hubungan keruangan, b abnormalitas persepsi visual,
c asosiasi visual-motor d perseverasi,
e kesulitan mengenal dan memahami simbol, f gangguan penghayatan tubuh,
g kesulitan dalam bahasa dan membaca, performa IQ yang lebih rendah daripada skor Verbal IQ Lerner, 1988
29
27
Ibid, h. 174-175
28
Ibid, h. 175
D. Pengajaran Remidial
Di tinjau dari kata, ”remidial” berarti ”sesuatu yang berhubungan dengan
perbaikan”. Dengan demikian pengajaran remidial, adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan.
Menurut Mulyadi, ada tujuh ciri-ciri pengajaran remidial, yaitu : a Pengajaran remidial dilaksanakan setelah diketahui kesulitan belajar dan
kemudian diberikan pelayanan khusus sesuai dengan sifat, jenis, dan latar belakangnya.
b Dalam pengajaran remidial tujuan instruksionalindikator hasil belajar disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dihadapi murid.
c Metode yang digunakan pada pengajaran remidial bersifat diferensial artinya disesuaikan dengan sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan belajarnya.
d Alat-alat yang dipergunakan dalam pengajaran remidial lebih bervariasi dan mungkin murid tertentu lebih memerlukan alat khusus tertentu. Misalnya
dalam penelitian ini menggunakan latihan drill. e Pengajaran remidial dilaksanakan dengan kerjasama dengan pihak lain.
Misalnya : Pembimbing, ahli lain dan sebagainya. f Pengajaran remidial menuntut pendekatan dan teknik yang lebih diferensial,
maksudnya lebih disesuaikan dengan keadaan masing-masing pribadi murid yang akan dibantu.
g Dalam pengajaran remidial, alat evaluasi yang dipergunakan disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dihadapi murid.
30
Pengajaran remidial mempunyai peranan penting dalam keseluruhan proses belajar mengajar, khusus dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
Pengajaran remidial merupakan pelengkap dari proses pengajaran secara keseluruhan. Beberapa alasan pentingnya pengajaran remidial, dikemukakan oleh
Mulyadi, dapat dilihat dari berbagai segi sebagai berikut :
29
Ibid, h. 175
30
Mulyadi. 2008. Diagnosis Kesulitan Belajar. Malang : Nuha Litera, h. 45-46
1 Warga belajar murid Warga belajar murid, ternyata masih banyak yang mendapatkan nilai
prestasi belajar kurang. Misalnya : rata-rata yang dicapai masih jauh di bawah ukuran yang diharapkan. Kenyataan menunjukkan pula bahwa setiap murid
mempunyai perbedaan individual dalam proses belajarnya. 2 Pendidik dan pengajar guru
Dalam menjalankan tugas, peranan seorang guru bukan hanya sekedar penyampai pengetahuan kepada murid tetapi juga mempunyai peranan
sebagai pembimbing yang harus dapat membantu murid memahami dirinya dan mampu mengatasi hambatan-hambatan di dalam dirinya. Dalam kaitan
inilah pengajaran remidial merupakan salah satu upaya yang dapat dilaksanakan oleh seorang guru dalam memberikan peluang yang besar bagi
setiap murid untuk dapat mencapai prestasi belajar optimal dan maksimal. 3 Proses belajar
Adanya gejala kesulitan belajar merupakan indikasi belum adanya perubahan tingkah laku secara keseluruhan. Oleh karena itu masih diperlukan proses
belajar mengajar khusus yang dapat membantu pencapaian keseluruhan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar. Dengan demikian dapat
dipahami bahwa pengajaran remidial mempunyai peranan yang penting terhadap keberhasilan proses belajar mengajar secara keseluruhan.
4 Pelayanan bimbingan Untuk melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling yang sebaik-
baiknya, pengajaran remidial merupakan salah satu bentuk pelayanan bimbingan dan konseling melalui interaksi belajar mengajar. Dengan
demikian pengajaran remidial menunjang pelaksanaan bimbingan dan konseling dan sebaliknya pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat
menunjang pelaksanaan pengajaran remidial.
31
31
Ibid, h. 46-48
Adapun tujuan, fungsi dan prinsip pengajaran remidial, menurut Mulyadi adalah sebagai berikut
32
: 1 Tujuan pengajaran remidial
Secara khusus pengajaran remidial bertujuan agar murid yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui
proses penyembuhan atau perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun kepribadian murid.
2 Fungsi pengajaran remidial Adapun beberapa fungsi pengajaran remidial tersebut adalah :
a. Fungsi korektif b. Fungsi penyesuaian
c. Fungsi pemahaman d. Fungsi pengayaan
e. Fungsi terapeutik f. Fungsi akselerasi
Dalam penelitian ini yang ingin penulis perdalam adalah fungsi korektif, dimana pengajaran remidial mempunyai korektif, artinya melalui pengajaran
remidial dapat diadakan pembentukan atau perbaikan terhadap sesuatu yang dianggap masih belum mencapai apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses
belajar mengajar. Hal-hal yang diperbaiki atau dibetulkan melalui pengajaran remidial antara lain :
b Perumusan tujuan c Penggunaan metode mengajar
d Cara-cara belajar e Evaluasi
f Segi-segi pribadi murid
32
Ibid, h. 48-52
Dengan perbaikan terhadap hal-hal tersebut di atas, maka prestasi belajar murid beserta faktor-faktor yang mempengaruhi dapat diperbaiki. Dalam
penelitian ini penulis lebih mengkhususkan perihal korektif penggunaan metode mengajar.
3 Prinsip-prinsip pengajaran remidial a. Penyiapan pembelajaran : proses identifikasi kebutuhan siswa dan
menyiapkan rencana pembeljaran agar efektif. b. Merancang berbagai kegiatan pembelajaran remidial untuk siswa dengan
bervariasi. c. Merancang belajar bermakna, misalnya kuis, games, dan sebagainya.
d. Pemilihan pendekatan pembelajaran. e. Memberikan arahan yang jelas untuk menghindari kebingungan siswa.
f. Merumuskan gagasan utama sesuai dengan kesulitan yang dialami siswa. g. Meningkatkan keinginan belajar dan motivasi kepada siswa.
h. Mendorong siswa berpartisipasi aktif dalam kelas. i.
Memfokuskan pada proses belajar. j.
Memperlihatkan kepedulian terhadap individu siswa Kunandar, 2008. Remidial membutuhkan strategi dan pendekatan. Dalam konteks konsep
dasar diagnosa dan pengajaran remidial, Ross Stanley 1986 menjelaskan tindakan strategis itu seyogyanya dilakukan secara kuratif dan preventif, dan oleh
Dinkmeyar Cadwell dalam bukunya Developmental Counseling, 1970 ditambahkan bahwa hal itu dapat pula dilakukan dengan upaya yang bersifat
pengembangan. Dari pendapat-pendapat tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
strategi dan pendekatan pengajaran remidial diklasifikasikan menjadi tiga yaitu
33
: 1 Strategi dan pendekatan pengajaran remidial yang bersifat kuratif.
2 Strategi dan pendekatan pengajaran remidial yang bersifat preventif.
33
Ibid, h. 52-53