Konsep Kepentingan Nasional Kerangka Pemikiran

keamanannya akan berakibat atau akan dianggap melemahkan keamanan negara lainnya. 53 Robert Jervis juga mendefinisikan security dilemmase bagai “many of the means by which a state tries to increase its security decrease the security of others. 54 Security dilemma menjelaskan tentang suatu kondisi di mana usaha suatu negara untuk meningkatkan keamanan nasionalnya dengan menambah kapabilitas pertahanannya berdampak pada munculnya rasa ancaman terhadap negara lain. Hal itu kemudian memicu atau memprovokasi negara lain tersebut untuk meningkatkan kemampuan pertahanan militernya. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan menurunnya atau berkurangnya tingkat keamanan itu sendiri lead to a net decrease in security. 55 Menurut Robert Jervis, security dilemma pada pada dasarnya merupakan refleksi dari kesulitan pemerintah suatu negara untuk menentukan pilihan kebijakan keamanannya. Jika suatu negara mengurangi usaha-usaha untuk memperkuat keamanannya dengan tujuan menciptakan hubungan yang damai dengan negara lain, maka konsekuensinya adalah negara tersebut rawan untuk diserang oleh negara lain. Namun jika negara tersebut meningkatkan kekuatan pertahanannya maka akan menyebabkan munculnya prasangka atau kecurigaan negara-negara lain atau dunia internasional sehingga akan memicu terjadinya perlombaan senjata. Kondisi tersebut akan menghadapkan negara untuk lebih 53 Robert Jervis, “Cooperation Under the Security Dilemma” dalam Richard K. Betts, Conflict After the Cold Arguments on Cause of War and Peace.Mac Millan Publishing Company, NewYork, 1994, hal. 315 54 Robert Jervis , “Cooperation under the Security Dilemma”, World Politics, Vol 30, No. 2 January 1978, The Johns Hopkins University Press. 167-214. 55 Ibid . cenderung mengedepankan cara penyelesaian konflik dengan cara-cara militer atau perang daripada cara-cara diplomas i. 56 Konsep security dilemma dalam skripsi ini digunakan untuk menganalisa ketika AS mengadakan kerja sama militer dengan Kolombia yang menimbulkan ancaman bagi Venezuela. Kehadiran militer AS dianggap akan menimbulkan ancaman terhadap kedaulatan nasional negara tersebut, sehingga memaksa negara tersebut untuk merespon situasi ancaman tersebut.

1.5.6 Konsep Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu Strategos yang merupakan gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. 57 Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju.Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Menurut Stephanie K.Marrus yang dikutip oleh Husein Umar bahwa strategi merupakan suatu proses rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi disertai penyusunan suatu cara atau bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai. 58 Pemikiran strategi berasal dari perkembangan pemikiran barat, tetapi tokoh yang pertama menulis tentang strategi adalah Sun Tsu dari Tiongkok. Ialah yang pertama kali menulis dalam bukunya yang berjudul Ping-fa The Art of War mengenai taktik dan strategi dalam perang pada tahun 320-400 SM. Tokoh yang 56 Ibid. 57 Robert M. Grant, Contemporary Strategy Analysis, 3 rd ed. Oxford: Blackwell Publisher, 1997. 58 Husein Umar, Strategik Management In Action, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka 2003. Hal.31 terkemuka tentang strategi juga Carl Von Clausewitz tahun 1780-1831 dan Antonine Henry Jomini tahun 1779-1869. 59 Antonine banyak menulis tentang teori dalam memenangkan perang sedangkan Clausewitz banyak menulis tentang hakikat dasar perang. Clausewitz mendefinisikan strategi sebagai: The use engagement to attain the object of war. 60 C arl Von Clausewitz berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran untuk memenangkan peperangan. Sedangkan perang itu sendiri merupakan kelanjutan dari politik. Strategi adalah tentang bagaimana cara atau konsep seorang pemimpin akan menggunakan kekuatan instrumen dan sumber daya, atau alat yang tersedia bagi negara untuk melakukan kontrol atas keadaan dan lokasi geografis untuk mencapai tujuan yang mendukung kepentingan negara. Strategi memberikan arahan dalam penggunaan pemaksaan atau persuasi untuk mencapai kekuatan yang ditentukan. 61 Perang pada zaman modern sangat terkait dengan faktor ‐faktor sosial politik, ekonomi dan juga budaya, sehingga kajian bidang strategis tidak hanya menyangkut perangnya saja namun juga pada masa damai, yang meliputi berbagai aspek yang terkait menempatkan bidang strategi pada tingkatan yang lebih luas, yaitu strategi besar, Grand Strategy. Faktor ‐faktor yang terkait dalam grand strategy misalnya adalah kekuatan ekonomi sosial, situasi politik nasional, perkembangan teknologi, perkembangan moneter, hubungan diplomasi dan 59 Carl von Clausewitz, On War, wilder Publication, 2008, hal. 147. 60 Ibid. 61 Ibid.