Saling Memberi Selalu Bersyukur

32

4.1.4 Saling Memberi

Memberi berarti proses seseorang memberikan sesuatu kepada orang yang dicintainya. Rela memberi tanpa mengharapkan imbalan sebagai proses belajar kita melakukan yang terbaik. Muler, 2005:300. Sebuah pernikahan berarti memberi apa yang kita miliki untuk suami atau istri kita. Memberi segalanya untuk kebahagiaan dari orang yang kita sayangi sangat lebih berarti. Tidak ada yang dapat diberikan Habibie kepada Ainun kecuali membuatnya tersenyum dan bahagia. Bagi Ainun itu semua sudah sangat berarti daripada sebuah materi. Menurut Habibie dan Ainun dengan saling memberi berarti sudah dapat menerima segala kemampuan dan kekurangan dari pasangan untuk sebuah kebahagiaan. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan: ”Maafkan kemampuan saya hanya ini saja. Ia mencium saya dan menjawab: kamu sudah memberi saya yang lebih indah dari semuanya yang kamu tak dapat bayangkan.” BJH, 2010:20.

4.1.5 Selalu Bersyukur

Beryukur yaitu suatu kenyataan bahwa kita harus mengakui hidup karena itu semua berasal dari Tuhan. Izaak, 2009:55. Selalu bersyukur dengan apa yang telah dimiliki terlebih ketika Tuhan mengaruniakan seorang anak untuk keluarga mereka. Cinta mereka semakin terasa sempurna karena Tuhan mengaruniakan seorang anak kepada mereka. ”Senyuman manis dan pandangan matamu yang selalu memukau dan merindu adalah milikmu dan kuberikan untukmu sepanjang masa sejak malam takbiran tanggal 7 Maret yang lalu. Yang kamu berikan kepada 33 saya adalah titipan Allah untuk kamu berdua. Saya mengandung bayimu, anakmu, dan keturunanmu. Itu yang paling indah dan titipan Allah itu harus kami syukuri. Saat memeluknya sambil memanjatkan doa bersama membaca Al Faatihah.”BJH, 2010:20. Bersyukur adalah salah satu cara supaya lebih dapat menikmati hidup. Penghasilan yang cukup tidak membuat Habibie dan Ainun harus mengeluh. Mereka menikmati hidup dengan cara bersyukur karena dengan bersyukur berarti menerima segala apa yang diberikan oleh Tuhan. Perekonomian rendah tidak membuat mereka menjadi patah semangat karena semua yang telah diberikan oleh Tuhan akan ada hikmatnya. Rezeki dari Habibie dan Ainun mereka gunakan dengan seperlunya. Membeli mesin jahit harus penuh dengan syukur karena itu merupakan suatu keperluan yang sangat dibutuhkan. Habibie dan Ainun yang selalu bersyukur mengajarkan mereka banyak untuk kekuatan cinta mereka. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan: ”Tidak ada uang kecuali untuk membeli mesin jahit. Belinya tentu dengan menyicil dan karena mesinnya mesin Singer yang bagus cicilannya lunas baru setelah satu setengah tahun. Hidup benar-benar perihatin. Hidup benar-benar keras. Tetapi hikmahnya. Di masa-masa inilah saya belajar untuk hidup berdikari.” BJH, 2010:21. Selalu bersyukur dengan apa yang diberikan Tuhan untuk keluarga mereka. Belajar banyak hal dengan meyakini bahwa semua akan indah pada waktunya. Bekerja keras dan selalu berusaha akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Segala sesuatu yang terasa sulit akan berubah menjadi indah ketika kita tetap mensyukurinya. ”Kami berdua bekerja keras dan menikmati tiap detik yang diberikan oleh Allah dengan meletakkan jejak yang indah dengan perasaan 34 khusus yang dikalbui oleh cinta yang murni, suci, sejati, sempurna, dan abadi. Sehingga semua yang tidak mungkin menjadi mungkin.” BJH, 2010:55. Habibie yang selalu bersyukur memiliki pasangan hidup seperti Ainun yang memiliki sifat dan tanggung jawab yang dapat menjaga cinta sejati mereka. Kepintaran Ainun bukan untuk diri Habibie saja, namun juga untuk seluruh masyarakat Indonesia. ”Saya bersyukur bahwa Ainun sudah berhasil melaksanakan fungsinya sebagai ibu yang menciptakan keluarga yang sakinah dan sejahtera, selain menunjukkan pembelaannya atas peningkatan terus menerus kodrat wanita Indonesia, bahkan untuk seluaruh masyarakat dan bangsanya.” BJH, 2010:156. Selalu bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan untuk umat-Nya. Kepergian Ainun tidak membuat Habibie harus menyalahkan dirinya sendiri ataupun Tuhan. Habibie mengambil hikmat bahwa kepergian Ainun merupakan jalan satu-satunya yang harus disyukuri untuk kebahagiaan mereka. Walaupun Habibie yang selalu merasa sedih. Namun semua itu, jalan yang sudah diberikan Tuhan. Mengikhlaskan Ainun dan menyukuri apa yang telah terjadi. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan: ”Saya juga bertanya mengapa harus demikian? Apa yang harus saya laksanakan? Namun, saya kembali kepada keyakinan dan agama saya, bahwa tiap orang yang beragama dan percaya pada eksitensi Tuhan percaya bahwa hidup dan mati seseorang ditentukan oleh Tuhan. Yang dikehendaki Tuhan adalah yang terbaik dan pasti akan terjadi.” BJH, 2010:238.

4.1.6 Hidup Mandiri