Saling Melengkapi Adanya Telepati

42 ”Ainun senantiasa memperhatikan saya dan tidak pernah meninggalkan saya seorang diri. Saya tidak pernah merasa berpisah dengan Ainun. Jika saya dalam keadaan lelah atau stress, Ainun tiba-tiba berada di samping saya memberi semangat, motivasi, dan inspirasi. Penampilannya selalu menenangkan dan menyenangkan bagi saya. Ainun tidak pernah mengganggu.” BJH, 2010:219.

4.1.10 Saling Melengkapi

Melengkapi adalah menghadapi perbedaan untuk menjadi persatuan dari satu ihak atau lebih yang memiliki kekurangan untuk saling melengkapi. Budhy 2010:64. Saling melengkapi dalam hubungan suami isteri sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan suatu hubungan. Setiap kekurangan dan kelebihan antara suami isteri harus dilengkapi karena dengan saling melengkapi berarti sudah dapat menerima baik atau buruknya pasangan. Habibie dan Ainun yang saling melengkapi membuat kisah cinta mereka terasa sempurna. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan: ”Saya bersyukur, Allah SWT menjadikan Ainun sebagai isteri, Ibu anak saya Ilham dan Thareq, pendamping saya dalam melaksanakan tugas berjiwa sosial dan merakyat, berdedikasi, berdisiplin, dan pekerja keras tanpa mengenal lelah menyerah. Demikian sifat Ainun yang sangat religius selalu bersama saya puasa tiap hari Senin dan Kamis dan tiap hari membaca satu jus kitab suci Alquran.” BJH, 2010:158. Saling melengkapi supaya keluarga Habibie dan Ainun semakin sempurna. Tidak hanya saling melengkapi dengan sebuah materi. Namun, mereka melengkapinya dengan menyatukan segala perbedaan mereka untuk menjadi persamaan. ”Tetapi ia juga memberi secara mutlak, semua yang ada padanya diberikannya pada anak isterinya: impian-impiannya, kepandaiannya, semangatnya, marahnya, kekecewaannya, perhatiaannya, semangatnya, marahnya, kekecewaannya, kesehatannya, dan pengorbanannya. Di 43 dalam segala kehebatannya ia sangat peka: perhatian kami, pengertian kami, dukungan kami, baginya segala-galanya. Itulah yang membuat semuanya ada gunanya.”BJH, 2010:64.

4.1.11 Adanya Telepati

Telepati yang berarti daya seseorang untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain yang jauh jaraknya atau dapat menangkap apa yang ada di benak orang lain tanpa memprgunakan alat-alat yang dapat dilihat. Alwi, 2007:1162. Tidak semua suami dan isteri dapat merasakan sebuah telepati. Telepati dapat dirasakan jikalau kita sangat mencintai dan menyayangi pasangan kita. Hubungan batin antara Habibie dan Ainun memang sangat kuat mereka rasakan. Apabila Habibie dan Ainun tidak berada dalam satu lokasi, tidak terjadi kecemburuan di antara mereka. Habibie dan Ainun percaya, apabila di antara mereka saling percaya tidak ada yang dapat mengalahkan kekuatan cinta yang mereka miliki. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan: ”Sering Ainun dan saya saling memberi dan menerima informasi tanpa berbicara, cukup dengan tatapan mata saja. Bahkan jikalau kami sedang tidak berada dalam satu lokasi, tetap dapat berkomunikasi melalui hubungan batin. Akibat cinta sejati antara dua insan? Getaran jiwa? Samakah kecepatan rambatan getaran jiwa dengan kecepatan cahaya atau lebih? Menurut ilmu alam kecepatan tidak mungkin melampaui kecepatan cahaya. Apakah ini telepati dan bagaimana mekanismenya? Banyak pertanyaan yang harus dijawab dan belum terjawab, sedangkan telepati antara dua manusi dapat terus berlangsung sebagai suatu kenyataan.” BJH, 2010:266. Sebelumnya Habibie dan Ainun tidak percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk bertelepati. Namun, itu semua mereka sadari ketika mereka mampu berkomunikasi secara berjauhan. Telepati inilah yang membuat cinta mereka 44 semakin menyatu karena kepercayaan yang mereka miliki. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan: ”Apakah Ibu masih ingat apa yang dibisikkan suami Ibu?”. Ainun mengangguk. Melihat itu, Profesor mengatakan: ”Itu namanya telepati. Ini dapat terjadi antara Ibu dan anak atau suami dan isteri. Mekanismenya secara ilmiah belum kami pahami. Tetapi fenomena ini memang ada. Bersyukurlah, Ibu dan Bapak memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara telepati” BJH, 2010:286. Telepati antara Habibie dengan Ainun memang sangat kuat. Tanpa berbicara saja mereka dapat saling memahami dan mengerti. Itulah yang membuat keduanya tetap bertahan dalam cinta mereka. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan: ”Sering wajah dan mata kami menyampaikan perasaan dan informasi yang dibutuhkan tanpa berbicara. Telepati antara kami terus berkembang kualitasnya. Ainun adalah ”Lucky Angel” dan saya ”Lucky Man”, demikian hubungan kami karena cinta yang murni, suci, sejati, sempurna, dan abadi telah menjadikan kami menyatu.” BJH, 2010:120. Telepati cinta antara Habibie dan Ainun sudah terlihat di saat mereka berpacaran hingga berlanjut ke tahap perkawinan. Banyak orang di zaman sekarang yang sangat sulit untuk menyatukan hati dan perasaan mereka. Harus berkomunikasi dengan banyak sehingga dapat menyambungkan perasaan mereka. Berbeda dengan Habibie dan Ainun yang sudah bertelepati sehingga mereka yang sudah dapat memahami satu dengan lainnya. Cinta mereka yang murni, suci, sejati, sempurna, dan abadi membuat mereka akan selalu hidup bersama walaupun kepergian Ainun. ”Ainun memiliki kontak batin yang selalu sama dengan saya. Isi jiwa kami selalu sama, bagaikan sebuah aransemen lagu yang sangat indah dan harmonis.” BJH, 2010:233. 45

4.2 Penyebab Kekuatan Cinta Habibie dan Ainun tetap Abadi