Perjanjian atau Komitmen Kekuatan Cinta Habibie dan Ainun dalam Novel Habibie dan Ainun

24 Kekuatan Cinta Habibie kepada Ainun dapat dilihat karena adanya:

4.1.1 Perjanjian atau Komitmen

Komitmen adalah kepentingan atau perlibatan diri kita pada diri seseorang. Untuk pasangan kita, komitmen dinyatakan dengan perkawinan yang akan dijalankan dengan pasangan kita. Gayatri, 2008:8. Perjanjian atau komitmen yang diucapkan dalam sebuah perkawinan tidak boleh sembarangan. Janji inilah yang menjadi dasar dari sebuah perkawinan yang dapat mengikat kita dengan pasangan hidup kita dalam menjaga cinta yang suci, murni, sejati, sempurna, dan abadi. Dapat dilihat dengan jelas ketika mereka melangsungkan pernikahan yang berarti Habibie dan Ainun mengucapkan sebuah janji. Habibie dan Ainun terlihat bahagia dan begitu yakin untuk menjalani hidup bersama-sama. Ketika mereka melempar bunga yang mengenai sasaran memberi keyakinan kepada mereka untuk berjanji akan selalu hidup bersama. Ini merupakan awal yang baik untuk pembentukan cinta mereka yang suci. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan: ”Temu kami berdua sambil melempar bunga berdasarkan keyakinan tradisi Jawa bahwa yang akan dominan dalam kehidupan berumahtangga adalah siapa yang pertama mengenai sasaran. Berarti kami Insya Allah akan selalu setara sebagai suami dan isteri, akan setia bersama-sama membangun keluarga sakinah yang diilhami dan dikalbui oleh cinta yang murni, suci, sejati, sempurna, dan abadi.” BJH, 2010:13. Perjanjian yang mengikat antara hubungan Habibie dan Ainun masih dapat dilihat jelas walaupun Ainun telah meninggal dunia. Perjanjian yang Habibie dan Ainun ucapkan di saat perkawinan mengajarkan Habibie untuk tetap memegang 25 janjinya untuk selalu bersama dengan Ainun setelah meninggal dunia. Kebersamaan mereka hingga 48 tahun 10 hari mengisahkan banyak sekali kenangan di antara mereka, sehingga Habibie sangat sulit untuk melupakan Ainun. Hal ini terlihat dalam kutipan: ”Manunggal jiwa, roh, batin, dan nurani Ainun dan saya mungkin saja dapat terjadi karena direkat oleh cinta Ainun dan saya yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi.” BJH, 2010:319. Cinta yang suci membuat Habibie berjanji untuk selalu menjaga dan mencinta Ainun sampai Ainun meninggal dunia.

4.1.2 Kemesraan atau Keromantisan