Definisi DHF Dengue Hemorrhagic Fever Etiologi
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
faktor koagulasi merupakan faktor penyebab terjadinya perdarahan hebat. Dapat terjadi kebocoran plasma yang akan menyebabkan
hipoksia jaringan, asidosis metabolik dan berakhir dengan kematian. Bila virus bereaksi dengan antibody maka mengaktivasi system
komplemen untuk melepaskan histamine dan merupakan mediator faktor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah atau terjadi
demam, dimana dapat terjadi DHF dengan derajat I, II, II, IV Mansjoer, 2000.
b. Manifestasi klinik
Standar DHF menurut WHO 1997 yang telah ditetapkan tanda klinis, yaitu:
a Demam tinggi mendadak dan terus – menerus selama 2 – 7 hari
tanpa sebab yang jelas b
Manifestasi perdarahan, termasuk paling tidak setelah di uji dengan tourniquet positif dan tampak bentuk lain perdarahan
spontan petechia, purpura, echimosis, epistaksis, perdarahan gusi dan hematemesis melena
c Pembesaran hati
d Syok, yang ditandai nadi cepat dan lemah 130 xmenit, disertai
oleh tekanan darah menurun tekanan systole manurun sampai 80 mmHg atau kurang dan kulit yang teraba dingin dan lembab,
terutama pada ujung hidung, jari dan kaki. Penderita mengalami gelisah serta timbul sianosis di sekitar mulut.
c. Klasifikasi
Berdasarkan derajat beratnya DHF secara klinis dibagi sebagai berikut Mansjoer, 2005:
a Derajat I ringan
Terdapat demam mendadak selama 2 – 7 hari disertai gejala klinis
lain dengan manifestasi perdarahan teringan yaitu uji tourniquet positif.
7
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b Derajat II sedang
Ditemukan pula perdarahan kulit dan manifestasi perdarahan yang lebih hebat seperti: ptikie, purpura, ekimosis dan perdarahan
konjugtiva. c
Derajat III Didapatkan perdarahan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lemah
tekanan menurun 20 mmHg hipotens, sianosis disekira mulut, kulit dingin dan lembab, gelisah.
d Derajat IV
Terdapat dengue syok syndrome DSS dengan nadi dan tekanan darah yang tidak terukur.
d. Komplikasi
Adapun komplikasi dari penyakit demam berdarah Hidayat, 2004 diantaranya:
a Perdarahan gastrointestinal karena trombositopenia serta
terganggunya fungsi trombosit di samping difisiensi yang ringan atau sedang.
b Syok hipovolumik karena kekurangan plasma sampai 20 atau
lebih, menghilangnya plasma melalui endhotelium ditandai dengan peningkatan hematokrit yang menyebabkan asidosis
metabolik, bahkan menimbulkan kematian. c
Efusi pleura terjadi karena kerusakan dinding pembuluh darah bersifat sementara, dengan pemberian cairan yang cukup syok
dapat di atasi dari efusi pleura biasanya menghilang setelah beberapa kali perawatan.
d Kegagalan sirkulasi darah terjadi karena pembuluh darah terhadap
protein plasma dan efusi pada ruang serosa di bawah peritoneal pleura.