Analisis Tepat Lama Pemberian

38 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.13.2.9. Analisis Tepat Pasien

Berdasarkan data catatan rekam medis yang didapatkan, tidak dituliskan atau tidak dicantumkan bahwasannya pasien mempunyai riwayat alergi, adanya penyakit kelainan ginjal atau kerusakan hati dan kondisi khusus misalnya pasien tersebut hamil, laktasi, balita atau lansia. Sehingga terdapat kesulitan untuk mempertimbangkan pemilihan obat dan untuk menganalisis ketepatan pasien, apakah obat yang diberikan pada pasien tersebut telah memenuhi syarat tepat pasien atau tidak. Dalam teori pada penelitian ini, obat yang akan digunakan oleh pasien mempertimbangkan kondisi individu atau pasien yang bersangkutan. Riwayat alergi, adanya penyakit penyerta seperti kelainan ginal atau kerusakan hati, serta kondisi khusus misalnya hamil, laktasi, balita dan lansia harus dipertimbangkan dalam pemilihan obat. Misalnya pemberian obat golongan Aminoglikosida pada pasien dengan gagal ginjal akan meningkatkan resiko nefrotoksik sehingga harus dihindari Swestika, 2013.

4.13.2.10. Pasien DHF berdasarkan lama perawatan

Berdasarkan hasil penelitian dari lama perawatan pasien DHF, sebagian besar pasien dirawat di RS selama 4 – 6 hari. Pada penelitian oleh Afiana dan Mery 2012 dari Universitas Muhammadiyah Semarang menunjukkan bahwa pasien DHF paling lama dirawat selama 4 – 6 hari di Rumah Sakit. Ini dilihat dari hasil laboratorium pasien, dimana hasil data laboratorium berdasarkan kadar trombosit pasien semakin meningkat setiap harinya. Sehingga memungkinkan pasien untuk tidak dirawat di rumah sakit atau diperbolehkan pulang. Kadar trombosit normal adalah 150.000 sampai 450.000 trombosit per mikro-liter darah. 4.13.2.11. Pasien DHF berdasarkan data laboratorium 4.13.2.11.1. Pasien DHF berdasarkan kadar trombosit Berdasarkan hasil data laboratorium dilihat dari kadar trombosit menunjukkan bahwa sebagian besar pasien mengalami trombositopenia. 39 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Penelitian Afiana dan Merry 2012 dari Universitas Muhammadiyah Semarang, menunjukkan adanya penurunan jumlah trombosit 100.000pl biasa terjadi pada pasien DHF, sering terjadi sebelum atau bersamaan dengan perubahan nilai hematokrit. Penurunan jumlah trombosit 100.000pl biasa ditemukan pada hari ke-3 sampai hari ke-8 sakit, yang sering terjadi sebelum atau bersamaan dengan perubahan hemtokrit. Penurunan nilai trombosit yang disertai atau segera disusul dengan peningkatan nilai hematokrit sangat unik untuk DHF, kedua hal tersebut biasanya terjadi pada saat suhu turun atau sebelum syok terjadi.

4.13.2.11.2. Pasien DHF berdasarkan kadar hematokrit

Berdasarkan hasil kadar hematokrit menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang mencolok antara jumlah pasien dengan hemokonsentrasi maupun dengan kadar hematokrit normal. Jumlah pasien dengan keadaan hemokonsentrasi lebih banyak dibanding pasien dengan kadar hematokrit normal. Pada penelitian yang dilakukan oleh Afiana dan Mery 2010 menunjukkan jumlah pasien dengan keadaan hemokonsentrasi lebih sedikit disbanding pasien dengan kadar hematokrit normal. Peningkatan nilai hematokrit terjadi sebelum atau bersamaan dengan penurunan jumlah trombosit. Hemokonsentrasi yang disebabkan oleh kebocoran plasma dinilai dari peningkatan nilai hematokrit. Perlu diketahui bahwa nilai hematokrit dapat dipengaruhi oleh pemberian cairan atau oleh perdarahan.