Sumber Data Analisa Data

23 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4.2.2. Umur

Tabel 4.3 Data demografi pasien DHF berdasarkan umur ICD-10 WHO,1992 Umur tahun Jumlah pasien DHF N 1 tahun 1 2 1 – 14 tahun 29 55,7 15 – 44 tahun 21 40,4 45 – 64 tahun 1 2 65 tahun Total 52 100 N: jumlah pasien Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 52 pasien DHF yang diambil datanya terlihat umur yang paling banyak adalah 1 – 14 tahun sebesar 29 pasien 55,7, diikuti oleh umur 15 – 44 tahun sebesar 21 pasien 40,4, umur dibawah 1 tahun sebesar 1 pasien 2, umur 45 – 64 sebanyak 1 pasien 2 dan tidak ada pasien yang berumur diatas 45 tahun. Pengelompokkan umur diatas menurut ICD-10 WHO, 1992.

4.3. Data Hasil Analisis Tepat Diagnosis Penyakit

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi pasien berdasarkan Hasil Diagnosis DHF Diagnosis 100. 000 Diagnosis 100.000 – 150.000 Diagnosis 150. 000 Diagnosis Tpt Tdk Tpt Tdk Tpt Tdk Tanpa infeksi sekunder 29 √ 20 √ - - Dengan infeksi sekunder 2 √ 7 √ 3 √ Trombosit Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa pasien DHF berdasarkan diagnosis adalah DHF tanpa infeksi sekunder dengan trombosit 100.000 sebesar 29 pasien 55,7 dari 52 pasien merupakan tepat diagnosis, dengan trombosit 100.000 – 150.000 20 pasien 38 dari 52 pasien merupakan tepat diagnosis dan dengan trombosit 150.000 tidak ada. Semetara pasien DHF yang disertai infeksi sekunder dengan trombosit 100.000 terdapat 2 pasien 24 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan tepat diagnosis, dengan trombosit 100.000 – 150.000 ada 7 pasien termasuk tepat diagnosis dan dengan trombosit 150.000 terdapat 3 pasien 5,7 dari 52 pasien yang merupakan tepat diagnosis.

4.4. Data Hasil Analisis Tepat Indikasi

Tabel 4.5 Distribusi pemberian antibiotik pasien berdasarkan indikasi Obat Tanpa disertai infeksi sekunder Indikasi Tifoid Indikasi ISPA Indikasi Tpt Tdk Tpt Tdk Tpt Tdk Antibiotik 19 √ 2 √ 5 √ Tanpa AB 21 √ 1 √ 4 √ Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pemberian antibiotik pada pasien DHF dengan indikasi tanpa disertai infeksi sekunder adalah cukup tinggi yaitu 19 pasien 36,53 dari 52 pasien merupakan tidak tepat indikasi. Sedangkan pasien DHF dengan indikasi disertai infeksi tifoid ada 2 pasien dan ISPA ada 5 pasien termasuk tepat indikasi. Sementara pasien DHF tanpa disertai infeksi sekunder yang tidak diberikan antibiotik sebanyak 21 pasien 40,38 dari 52 pasien merupakan tepat indikasi. Sedangkan pasien DHF yang disertai infeksi tifoid ada 1 pasien dan ISPA ada 4 pasien termasuk tidak tepat indikasi.

4.5. Data Hasil Analisis Tepat Obat

Tabel 4.6 Distribusi Antibiotik yang diberikan kepada pasien DHF Antibiotik Tanpa disertai infeksi Obat Tifoid Obat ISPA Obat Tpt Tdk Tpt Tdk Tpt Tdk Seftriakson 13 √ 1 √ 3 √ Sefiksim 1 √ 2 √ Sefadroksil 3 √ Siprofloksasin 1 √ Sefotaksim 1 √ Amoksisilin 1 √ Tanpa AB 21 √ 1 √ 4 √ Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pemberian antibiotik pada pasien DHF dengan diagnosis tanpa disertai infeksi adalah cukup tinggi yaitu 13 pasien