Kurikulum Sarana dan Prasarana
59
Pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala madrasah di sini tidak terpaku kepada jadwal yang telah ditentukan, dan kepala
madrasah juga bisa bertanya kepada siswa tentang masalah yang ada di kelas.
“Saya mengundang supervisi
di ruang kepala sekolah, terkadang juga membicarakan hal tersebut dimana saja, semuanya dalam
rangka mengetahui. Disamping itu ada satu kegiatan pada hari sabtu untuk menggali data dari siswa, seperti forum diskusi,
pertanyaan yang diajukan misalnya bagaimana hambatan yang dihadapi dalam belajar dalam menuju ujian nasional, mengapa
bertanya langsung kepada siswa karena yang merasakan hebat atau tidaknya guru mengajar adalah siswa, itu juga termasuk
dalam bentuk supervisi
.”
9
c. Pelaporanpenilaian
Setelah melakukan pelaksanaan supervisi selanjutnya adalah pelaporan atau penilaian supervisi. penilaian supervisi yang dilakukan
oleh kepala sekolah kepada guru yang akan disupervisi. Format penilaian di MAN ini telah ditentukan oleh pemerintah, seperti yang
dikatakan oleh kepala Madrasah: “kita mempunyai format yang telah baku dari pemerintah, sehingga dari pihak sekolah hanya menambah
catatan yang tidak ada di format pen ilaian”.
10
Jadi kepala sekolah hanya menambah beberapa catatan yang tidak ada di format penilaian,
yang seharusnya masih diperbaiki oleh guru. Biasanya yang dinilai dari
persiapan pembelajaran,
membuaka pelajaran,
media pembelajaran yang digunakan saat pembelajaran, pendekatan dengan
siswa, menguasai kelas, penguasaan materi yang disampaikan kepada siswa, cara memberi pertanyaan kepada siswa, dan cara menjawab
pertanyaan dari siswa, menyimpulkan pelajaran yang disampaikan, menutup pelajaran. Sedangkan format yang tidak ada yang ditambahin
oleh kepala madrasah seperti penilaian pakaiannya yang kurang rapi, suaranya yang pelan saat mengajar, karena bukan hanya kemampuan
9
Ibid
10
Ibid
60
akademik saja yang dinilai oleh kepala madrasah ini tetapi dalam keteladanan juga dinilai, karena guru menjadi contoh kepada siswa.
d. Tindak lanjut
Tindak lanjut merupakan bagian akhir dari proses supervisi. tindak lanjut yang dimaksud disini adalah bagian dari evaluasi supervisi
setelah melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporanpenilaian dari supervisi. tindak lanjut yang dilakukan oleh kepala madrasah
adalah dengan memberikan catatan dan masukan kepada guru, dan mengajak mereka mengobrol di ruang kepala sekolah setelah selesai
melaksanakan supervisi. atau bertanya kepada siswa atau guru lain bagaimana saat mereka mengajar. Seperti yang disampaikan oleh
kepala sekolah: “Biasanya ketika saya mensupervisi ada catatan
perbaikannya apa, setelah itu mereka selesai mengajar biasanya saya ajak guru untuk mengobrol, atau saya undang hari ini atau besoknya
atau hari lain, untuk mengetahui ada perubahan saya tanya kepada siswa atau guru yang lain”.
11
Jadi kepala madrasah melakukan evaluasi dengan menanya kepada siswa atau guru yang lain, setelah itu kepala
madrasah melihat apakah ada perubahan yang lebih baik atau sama saja. Kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru dalam
meningkatkan efektivitas pengelolaan kelas, seperti yang dikatakan oleh kepala sekolah “untuk pembinaan kepada guru kita undang untuk
melakukan rapat kecil dengan beberapa guru, melakukan pembinaan sebulan sekali, dan kita kirim guru mengikuti diklat, seminar,
MGMP.”
12
Dengan melakukan pembinaan guru dapat meningkatkan pengelolaan kelas, pengelolaan kelas yang baik akan meningkatkan
efektivitas pengelolaan kelas. Menurut kepala sekolah faktor pedukung yang meningkatkan pengelolaan kelas adalah 4 kompetensi guru,
11
Ibid
12
Ibid
61
“Tentunya kemampuan
guru dalam
menjalankan pembelajaran, meningkatkan kemampuan pengelolaan kelas,
kemampuan guru dalam membuat RPP, dan pastinya 4 kompetensi guru itu, kalau sudah menguasai sudah hebat,
selain guru juga sarana dan prasarana, sarana itu untuk mempermudah dan merupakan faktor pendukung guru dalam
melakukan proses pembelajaran”
13
. Jadi, pembinaan yang dilakukan untuk guru sangat penting untuk
melakukan pengelolaan kelas yang baik, karena guru merupakan fasilitator yang tugasnya mengkondisikan anak pada saat pelajaran,
misalnya saat anak merasa jenuh atau ngantuk pada saat pelajaran guru boleh melakukan cerita yang lucu, setelah anak sudah tidak
merasa ngantuk barulah melanjutkan pelajaran. Tetapi kepala sekolah juga mempunyai hambatan dalam meningkatkan efektivitas
pengelolaan kelas seperti faktor guru, faktor siswa, tetapi faktor sarana di madrasah ini sudah termasuk l
engkap “hambatannya mungkin dari faktor guru, misalnya suaranya pelan itu dari sifatnya,
hambatan dari siswa juga ada, di kelas pemikiran anak-anak bermacam-macam, ada yang lambat, ada yang sedang, ada yang
cepat, dan sarana dan prasarana, tetapi Alhamdulillah sarana di madrasah ini sudah termasuk le
ngkap”
14
Dari hasil wawancara kesimpulan yang saya dapat adalah peran supervisi akademik kepala sekolah jarang dilakukan oleh kepala
sekolah MAN Insan Cendekia Serpong, supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah dilaksanakan satu atau dua kali dalam satu
tahun, supervisi dilakukan tidak hanya di kelas saja tetapi kepala sekolah juga sering mengajak guru-guru untuk berdiskusi tentang
masalah dan kendala di kelas, dan kepala sekolah juga sering bertanya kepada siswa dengan masalah yang dihadapi oleh siswa di kelas
misalnya dengan hasil ujian atau pelajaran yang tidak dimengerti.
13
Ibid
14
Ibid