Uji Validitas Kecerdasan Emosi

3.7.2.2 Variabel Konstruk Self Regulation Mengelola Emosi Diri

Dalam hal ini peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat undimensional dalam mengukur Self Regulation mengelol emosi diri. Dari hasil yang diperoleh dari variabel minat, model satu faktor undimensional adalah tidak fit, dengan Chi-Square=91.00, df=20, P-value=0.00000, RMSEA=0.134. Namun setelah dilakukan modifikasi terhadap model satu faktor, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya hingga diperoleh model fit dengan Chi-square= 21.60 df= 13 P-value=0.6192 RMSEA=0.058. Gambar 3.3 Analisis koafirmatorik Self Regulation mengelola emosi diri Terlihat dari model fit tersebut bahwa nilai Chi-square menghasilkan P0.05 tidak signifikan. Dengan demikian model hanya satu faktor yang diterima, yang berarti seluruh item terbukti mengukur satu hal saja yaitu minat. Hanya saja pada model pengukuran ini terhadap kesalahan pengukuran pada beberapa item saling berkorelasi, sehingga disimpulkan bahwa beberapa item tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Muatan faktor untuk item Self Regulation mengelola emosi diri N0. KOEFESIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 2 0.17 0.08 2.10 V 6 0.23 0.08 2.94 V 8 0.73 0.07 10.53 V 10 0.76 0.07 11.10 V 12 0.73 0.07 10.71 V 14 0.56 0.07 7.53 V 28 29 0.34 -0.21 0.08 0.08 4.37 -2.48 V X Keterangan : tanda V = signifikan t1,96 ; X = tidak signifikan Berdasarkan tabel 3.8, dapat kita lihat bahwa item nomor 29 tidak signifikan t 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif, maka diketahui tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Artinya hanya item nomor 29 yang akan didrop dan tidak diikut sertakan dalam analisis uji hipotesis. Table 3.9 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran item Self Regulation 2 6 8 10 12 14 28 29 2 1 6 V 1 8 1 10 V 1 12 1 14 V 1 28 1 29 V V V V 1 Tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item Berdasarkan table 3.9 terdapat empat item yang memiliki kesalahan pengukuran karena berkorelasi dengan item lainnya, yaitu item nomor 6, 10 dan 14 hanya berkorelasi pada satu item, sedangkan item nomor 29 berkorelasi pada empat item. Artinya item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, maka item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop, yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan skor faktor.

3.7.2.3 Validitas Konstruk Motivasi

Cara yang digunakan dalam menguji validitas konstruk dari motivasi sama dengan cara yang digunakan pada kedua variabel di atas. Dalam hal ini, model satu faktor adalah tidak fit dengan Chi-Square=67.38, df=20, P-value=0.00000, RMSEA=0.109. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa modelnya tidak fit dengan data signifikan karena P-value menunjukan hasil lebih kecil dari 0.05. Selanjutnya dilakukan modifikasi terhadap model, sehingga menghasilkan model satu faktor yang fit. Namun setelah dilakukan modifikasi terhadap model satu faktor, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya hingga diperoleh model fit dengan Chi-square= 26.25 df= 17 P-value=0.7000 RMSEA=0.052. Gambar 3.4 analisis faktor konfirmatorik dari motivasi Terlihat dari gambar diatas, bahwa nilai Chi-Square menghasilkan P0,05 tidak signifikan. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu motivasi. Hanya saja pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item tersebut menghasilkan informasi tentang apa yang hendak diukur melalui koefisien muatan faktor dengan cara melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti gambar berikut ini: Tabel 3.10 Muatan faktor item untuk motivasi N0. KOEFESIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 15 0.34 0.12 2.28 V 17 0.30 0.11 2,63 V 19 1.24 0.34 3.65 V 21 0.25 0.11 2.35 V 23 0.26 0.11 2.42 V 25 -0.06 0.11 -0.54 X 30 31 1.27 0.30 0.34 0.11 3.75 2.66 V V Keterangan : tanda V = signifikan t1,96 ; X = tidak signifikan Berdasarkan tabel 3.10, dapat dilihat koefisien muatan faktor negatif terdapat item nomor 25. Dengan demikian secara keseluruhan item yang akan di drop adalah item nomor 25, yang artinya item tersebut tidak akan dianalisis dalam perhitungan skor faktor. Sedangkan item yang signifikan dalam arti item yang valid dengan koefisien muatan faktor tinggi dan nilai t yang lebih besar dari 1.96 adalah item nomor 15,17,19,21,23,30 dan 31. Table 3.11 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran item memotivasi diri 15 17 19 21 23 25 30 31 15 1 17 1 19 1 21 1 23 1 25 V 1 30 V V 1 31 1 Tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item Berdasarkan table 3.11 terdapat dua item yang memiliki kesalahan pengukuran karena berkorelasi dengan item lainnya, yaitu item nomor 25 hanya berkorelasi pada satu item, sedangkan item nomor 30 berkorelasi pada dua item. Artinya item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, maka item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop, yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan skor faktor.

3.7.2.4 Uji Validitas Empati

Dalam hal ini peneliti menguji apakah 5 item yang ada bersifat undimensional dalam mengukur empati. Dari hasil yang diperoleh dari variabel empati, model satu faktor undimensional adalah tidak fit, dengan Chi-Square= 30.45, df= 5, P-value=0.00001, RMSEA= 0.160 Namun setelah dilakukan modifikasi terhadap model satu faktor, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya hingga diperoleh model fit dengan Chi-square= 1,27 df= 3 P-value=0,73693 RMSEA=0.000 Tabel 3.12 Muatan faktor untuk item empati N0. KOEFESIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 4 0,68 0,07 9,17 V 16 0,53 0,07 7.64 V 18 0,94 0,07 14.33 V 20 0,41 0,07 5,78 V 27 0,82 0,07 12.52 V Keterangan : tanda V = signifikan t1.96 ; X = tidak signifikan Berdasarkan tabel 3.12, diketahui nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan t1.96. Diketahui juga tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Tabel 3.13 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran item empati 4 16 18 20 27 4 1 16 1 18 V 1 20 V 1 27 1 Tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item Pada model ini terdapat dua item yang memiliki kesalahan pengukuran karena berkorelasi dengan item lainnya, yaitu item nomor 18 dan 20 hanya berkorelasi pada satu item, Artinya item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, maka item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop, yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan skor faktor.

3.7.2.5 Uji Validitas Interpersonal Relationship

Cara yang digunakan dalam menguji validitas konstruk dari internasional relationship sama dengan cara yang digunakan pada variabel di atas. Dalam hal ini, model satu faktor adalah tidak fit dengan Chi-square = 15.99 df = 2 P- value = 0.00034 RMSEA = 0.187. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa modelnya tidak fit dengan data signifikan karena P-value menunjukan hasil lebih kecil dari 0.05, Selanjutnya dilakukan modifikasi terhadap model, sehingga menghasilkan model satu faktor yang fit. Gambar 3.6 analisis faktor konfirmatorik dari interpersonal relationship Namun setelah dilakukan modifikasi terhadap model satu faktor, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya hingga diperoleh model fit dengan Chi-square= 2.02 df= 1 P-value= 0.15518 dan RMSEA= 0.072. Tabel 3.14 Muatan faktor item untuk interpersonal relationship N0. KOEFESIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 22 0,78 0,07 11,21 V 24 0,90 0,07 13.07 V 26 0,58 0,07 8.29 V 32 0,031 0,07 4.18 V Keterangan : tanda V = signifikan t1.96 ; X = tidak signifikan Berdasarkan tabel 3.14, diketahui nilai t bagi koefisien muatan faktor semua item signifikan t1.96. Diketahui juga tidak terdapat item yang muatan faktornya negatif. Tabel 3.15 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran item interpersonal relationship 22 24 26 32 22 1 24 1 26 1 32 V 1 Tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item Pada model ini terdapat satu item yang memiliki kesalahan pengukuran karena berkorelasi dengan item lainnya, yaitu item nomor 32 berkorelasi pada satu item, Artinya item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, maka item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop, yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan skor faktor.

3.7.3 Uji Validitas konstruk Self control

3.7.3.1 Uji Validitas Behaviour Control

Peneliti menguji apakah keenam item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur behavior control. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square= 30,78, df= 9, P-value = 0.00032, RMSEA=0.110. Oleh sebab itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 9,07, df = 5, P-Value = 0,10520, RMSEA = 0,054. P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu behavior control. Gambar 3.6 analisis faktor konfirmatorik dari Behaviour Control Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.16 berikut. Tabel 3.16 Muatan faktor item Behavior Control N0. KOEFESIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 1 0,20 0,08 2,56 V 2 0,22 0,08 2,82 V 11 -0,19 0,08 -2,43 X 12 0,46 0,10 4,55 V 13 14 0,54 0,98 0,11 0,17 4,94 5,87 V V Keterangan: Tanda V = signifikan t1.96; X = tidak signifikan Berdasarkan tabel 3.16 dapat dilihat koefisien muatan faktor negatif terdapat item nomor 11. Dengan demikian secara keseluruhan item yang akan di drop adalah item nomor 11, yang artinya item tersebut tidak akan dianalisis dalam perhitungan skor faktor dapat dilihat bahwa semua item signifikan t1.96 dan tidak ada item yang memiliki koefisien bermuatan negatif. Sedangkan item yang signifikan t 96 terdapat pada nomor 1,2,12,13 dan 14. Table 3.17 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran item behaviour control 1 2 11 12 13 14 1 1 2 V 1 11 V 1 12 V 1 13 V 1 14 1 Tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran item Pada model ini terdapat empat item yang memiliki kesalahan pengukuran karena berkorelasi dengan item lainnya, yaitu item nomor 2,11,12 dan 13 hanya berkorelasi pada satu item. Artinya item tidak memiliki korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya, maka item tersebut hanya mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian secara keseluruhan tidak ada item yang akan didrop, yang artinya semua item akan dianalisis dalam perhitungan skor faktor.

3.7.3.2 Uji Validitas Cognitive Control

Peneliti menguji apakah keenam item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur cognitive control . Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi-Square= 114.99 df= 9, P-value = 0.00000, RMSEA=0.243. Oleh sebab itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi-Square = 6.00, df = 7, P-Value = 0.53964, RMSEA = 0,000. P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu cognitive control . Gambar 3.6 analisis faktor konfirmatorik dari Cogntive Control Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikansi item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu didrop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.17 berikut.