Disiplin Pembiayaan DP Jenis Dana Mitra Implementasi Program Migran

3. Disiplin Pembiayaan DP

Disiplin Pembiayaan merupakan disiplin peraturan yang dirancang khusus agar perputaran dan pemamfaatan dana pembiayaan dapat berlangsung baik dan bermanfaat, dan bertujuan, agar mitra dapat mengembalikan pinjaman dengan sempurna. a. Perinsip Layanan Pembiayaan • Layanan Langsung ke Masyarakat b. Tahapan Pembiayaan • Yang berhak mengajukan pembiayaan adalah mitra KM A. Proses Pengajuan a. Tahapan Proses I • Pengajuan SKIM penyaluran dengan akad jual beli dari mitra, melalui kelompok mandiri b. Tahapan Proses II • SPP SKIM mitra dibahas melalui rapat induk rembug oleh komite 1 yang terdiri dari ketua KM, Bendahara KM c. Tahapan Proses III • SPP SKIM yang disetujui ditingkat komite 1, direkap oleh PM untuk diserahkan kepada coordinator program d. Tahapan proses IV • SPP SKIM yang disetujui komite 2 diajukan oleh KP kebag. Keuangan untuk proses pencairan B. Proses Angsuran a. Tahapan proses I • Mitra menyetor angsuran kepada KM perminggu dengan mengisi slip setoran rangkap 4 b. Tahapan Proses II • Bendahara KM menyetor AMW para mitra ke PM pada pertemuan rembug mitra RM 2 mingguan c. Tahapan Proses III • PM menyetor AMW dari setiap KM ke Rek. Program perwilayah dilembaga keuangan syariah terdekat.

4. Jenis Dana Mitra

A. Angsuran Mitra Wajib AMW Adalah angsuran yang dibayarkan oleh mitra sebagai angsuran pembiayaan. a. Infaq Induk Mingguan IIM • Adalah tabungan yang dilakukan oleh mitra dalam satu Rembug INDUK yang besarnya iuran ditentukan berdasarkan kesepakatan mitra pada rapat Rembug INDUK. b. Tabungan Mitra TAMI • Adalah tabungan Mitra

3. Implementasi Program Migran

Dari Implementasi program Migran, ada 7 yang menjadi hasil Implementasi Program Migran, diantaranya: 1. Pendekatan pembentukan kelompok, yaitu kelompok yang terbentuk atau ini siatif masyarakat mandiri yang beranggotakan masyarakat eks mantan dan keluarga TKI yang tujuannya agar memecahkan masalah yang dihadapi, diharapkan dengan kebersamaan terjadi penyatuan potensi dan saling memperkuat dalam proses ini, berbagai keterbukaan disinergikan untuk mencapai hasil yang lebih baik, dalam hal ini kelompok yang dibentuk didasarkan pada kebutuhan masyarakat. 2. Pembiayaan usaha mikro berbagai kelompok, dengan aturan disiplin pinjaman dan disiplin kelompok, di antara penjelasannya, di bawah ini : a. Disiplin kelompok adalah, rangkaian mekanisme untuk mengatur jalannya aktifitas kelompok dalam mencapai tujuan yang diharapkan, tujuannnya untuk memberikan acuan dalam membentuk prilaku mitra kea rah yang lebih positif disiplin, amanah, bertanggung jawab, ulet serta untuk memudahkan pendampingn dan pengawasan kelompok sasaran. b. Disiplin pinjaman, adalah disiplin peraturan yang dirancang agar perputaran dan peminjaman dapat berlangsung baik dan bermanfaat tujuannya, agar mitra dapat mengunakan dana pembiayaan semaksimal mungkin sehingga mampu mengembangkan usahanya, agar mitra dapat mengembalikan pinjaman dengan baik. 3. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia meliput berbagai keterampilan, dan pelatihan mengelola kelompok, keterampilan produksi, keterampilan pengelolaan usaha, dll 4. Pengembangan kelembagaan komunitas meliputi mekanisme organisasi, kepengurusan dan administrasi dll, yaitu upaya mengembangkan suatu kelembagaan yang berbasis sosial dan moral, serta aktif menampung kebutuhan serta aspirasi warga komunitas lapisan bawah, kelembagaan ini tumbuh dan kelompok yang telah didampingi dan merupakan bentuk pengembanmgan lebih lanjut, yaitu pengorganisasian kelompok. 5. Pemupukan modal swadaya, dengan membangun sistem tabungan, mekanisme dana bergulir, serta menghubungkan lembaga komunitas dengan lembaga keuangan setempat, untuk mendapatkan manfaat bagi pemupukan modal lebih lanjut. 6. Pembangunan jaringan sinergi menjalin kerjasama lintas pelaku multi stekholders dengan pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga keuangan dan organisasi, masyarakat sipil lainnya LSM 7. Pengembangan informasi dan teknologi tepat guna, yang sesuai dengan kebutuhan kelompok

D. Usaha Mikro sebagai Proses Pemberdayaan

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Masyarakat Desa Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

2 85 78

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

Analisis Pengaruh Pembiayaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Stabat

3 40 135

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

Strategi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Laut

2 98 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pemberdayaan Masyarakat - Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Masyarakat Desa Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

0 0 24

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN DI PEDESAAN MELALUI UKM (Studi Kasus di Desa Sukamaju, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia) - repo unpas

0 0 16