Uji Normalitas Pengujian Persyaratan Analisis Data

F hitung kini = 0,94. Dengan taraf signifikansi 2 α = 0,02 untuk F tabel semula dengan dk pembilang = 18 dan dk penyebut = 18 didapat F tabel semula = 3,00. Sedangkan untuk F tabel kanan dengan dk pembilang = 18 dan dk penyebut = 18 didapat F tabel semula = 3,00. Selanjutnya untuk F tabel kiri = 1 F tabel semula = 13,00 = 0,33. Karena – 0,33 ≤ ≤ 3,00 atau – F tabel kiri ≤ F hitung kini ≤ F tabel kanan maka Ho diterima. Kesimpulannya adalah tidak terdapat perbedaan varians 1 dengan varian 2 sampel homogen. Pada nilai posttest varians terkecil adalah dan nilai varians terbesar adalah sehingga diperoleh nilai F hitung kini = 0,90. Dengan taraf signifikansi 2 α = 0,02 untuk F tabel semula dengan dk pembilang = 18 dan dk penyebut = 18 didapat F tabel semula = 3,00. Sedangkan untuk F tabel kanan dengan dk pembilang = 18 dan dk penyebut = 18 didapat F tabel kanan = 3,00. Selanjutnya untuk F tabel kiri = 1 F tabel kanan , yaitu 13,00 = 0,33. Karena – F tabel kiri ≤ F hitung kini ≤ F tabel kanan maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang homogen. Karena – F tabel kiri ≤ F hitung kini ≤ F tabel kanan maka Ho diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan varians 1 dengan varian 2 sampel homogen.

4. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan analisis data berupa uji normalitas dan homogenitas diperoleh kesimpulan bahwa kedua sampel berdistribusi normal dan homogen. Langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.5. Hasil Uji t Pretest-Posttest Kontrol dan Eksperimen Siswa Variabel Sampel t hitung t tabel Kesimpulan Pretest 38 - 2,750 Ho diterima Posttest 38 2,750 Ho ditolak Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui bahwa t hitung Pretest adalah - . dengan merujuk pada t tabel dengan taraf signifikansi 99 α = 0,01 dan df sebesar 36 {19 + 19 -2} diperoleh t tabel sebesar 2,750. Apabila dibandingkan t hitung dengan t tabel , maka t hitung t tabel dengan demikian hipotesis nihil Ho diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar siswa antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran berbasis e-learning dengan siswa yang menggunakan metode ceramah konvensional. Pada uji t posttest diketahui bahwa t hitung = dan dengan merujuk pada t tabel dengan taraf signifikansi 99 α = 0,01 dan df sebesar 36 {19 + 19 - 2} diperoleh t tabel sebesar 2,750. Apabila dibandingkan t hitung dengan t tabel , maka t hitung t tabel . Dengan demikian hipotesis nihil Ho ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar siswa antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran berbasis e-learning dengan siswa yang menggunakan metode ceramah konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis e-learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep Impuls dan Momentum.

B. Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis pretest siswa menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Tidak adanya perbedaan tersebut dikarenakan kedua kelas pada pertemuan awal pembelajaran menggunakan metode pembelajaran yang sama, yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional. Namun hasil pengujian hipotesis posttest siswa menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis e-learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep Impuls dan Momentum. Berdasarkan tes posttest pembelajaran berbasis e-learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep Impuls dan Momentum terlihat bahwa hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran berbasis e-learning lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan metode ceramah konvensional. Hal ini tidak terjadi secara kebetulan, melainkan karena adanya perbedaan perlakuan antara kedua kelas tersebut.