konsep yang bersifat abstrak sehingga siswa sukar membayangkannya dan rumus- rumus yang sebagian besar siswa menganggapnya rumit tentu sangat
membosankan, hal tersebut membuat kebanyakan siswa lebih memilih untuk mengobrol dengan temannya dari pada memperhatikan guru. Oleh karena itu,
perlu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga penguasaan konsep fisika lebih optimal, tetapi pelaksanaan pembelajaran menggunakan waktu yang
efisien. Maka dalam pembelajaran sebaiknya guru harus tepat dalam menentukan media pembelajaran sehingga siswa dapat lebih mudah dalam memahami materi
pelajaran. Suasana belajar yang tidak menyenangkan membuat siswa menjadi bosan dan
tidak dapat menerima ilmu yang diberikan dan biasanya siswa tersebut akan menjadi malas untuk mempelajarinya. Suasana kelas juga perlu direncanakan dan
dibangun sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Oleh karena itu, guru perlu juga menciptakan suasana
belajar sedemikian rupa sehingga siswa dapat menerima pelajaran dan siswa merasa tertarik untuk mempelajarinya. Salah satu metode yang dapat menarik
adalah pembelajaran dengan menggunakan media berbasis e-learning. Media ini dapat menampilkan konsep-konsep fisika yang abstrak menjadi nyata dengan
visualisasi statis maupun visualisasi dinamis, Sehingga proses pembelajaran media berbasis e-learning dapat dilakukan dari jarak jauh atau tidak dilakukan
dalam suatu ruangan kelas. Proses pembelajaran juga berlangsung setiap saat tanpa dibatasi waktu artinya siswa dapat melakukan proses pembelajaran sesuai
dengan keinginannya. Dalam hal ini peran guru yang biasanya dalam pembelajaran di kelas sebagai pemberi materi akan digantikan dengan e-learning
yang telah siap dengan simulasi materi yang akan dipelajari. Dengan dasar pemikiran diatas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian
dengan judul Pengaruh Pembelajaran Berbasis E-Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Impuls dan Momentum.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
1. Selama ini proses pembelajaran bersifat bakustatis hanya dilakukan di
sekolah pada waktu tertentu saja, hal ini menyebabkan pembelajaran tidak menyenangkan.
2. Materi Impuls dan Momentum merupakan salah satu materi yang kurang
diminati siswa, karena materi tersebut bersifat abstrak dan rumus-rumusnya sebagian besar dianggap rumit oleh para siswa, maka diperlukan media yang
bisa membuat siswa menjadi mudah untuk memahami materi tersebut. 3.
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika khususnya pada konsep-konsep yang bersifat abstrak masih rendah.
C. Pembatasan Masalah
Dari beberapa pertanyaan yang timbul dalam identifikasi masalah, peneliti membatasi menjadi :
1. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran dengan menggunakan
metode yang biasa dilakukan oleh guru yaitu memberi materi melalui ceramah, latihan soal kemudian pemberian tugas.
2. Pembelajaran berbasis e-learning adalah pembelajaran yang bisa diakses
kapan saja dan dimana saja atau tidak dilakukan dalam suatu ruangan kelas. 3.
Hasil belajar fisika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penguasaan siswa terhadap kompetensi minimal pada ranah kognitif, yang meliputi:
kemampuan siswa dalam mengingat, memahami, menerapkan dan, menganalisis.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya di atas, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah pembelajaran berbasis e-learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep Impuls dan Momentum
?”.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pembelajaran berbasis e-learning terhadap hasil belajar siswa pada konsep Impuls
dan Momentum. F.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat baik guru, siswa, peneliti, maupun peneliti lain.
1. Bagi Siswa
Melalui e-learning para siswa dimungkinkan untuk tetap dapat belajar sekalipun tidak hadir secara fisik di dalam kelas. Kegiatan belajar menjadi sangat
fleksibel karena dapat disesuaikan dengan ketersediaan waktu para siswa. 2.
Bagi Guru Mempermudah
dalam membuat
pembaruan materi
pembelajaran, mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan infrastruktur, peralatan, buku-buku, mengefektifkan waktu proses belajar mengajar.
4. Bagi Peneliti
Mendapatkan pengetahuan tentang media pembelajaran dan memiliki keterampilan untuk membuat web dalam pembelajaran fisika.
6
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa latin “medium”.
1
Dalam bahasa Indonesia kata media diartikan sebagai “pertengahan”.
2
Sehingga dari pengertian tersebut dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi antara
pemberi pesan dan penerima pesan. Menurut Zainal media pembelajaran merupakan segala alat yang dapat diisi dengan pesan atau materi pelajaran yang
digunakan dalam proses pembelajaran agar materi pelajaran dapat disampaikan atau dipelajari oleh siswa dengan mudah dan efektif.
3
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting
sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak
akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
4
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, media dapat diartikan sebagai perantara yang menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Sedangkan
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat serta kemajuan siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
1
Daryanto. Media Pembelajaran : Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media, 2010. h.5
2
Leonardo, Marsam. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Surabaya : Karya Utama, 1983. h.176
3
Zainal, Arifin Ahmad. Perencanaan Pembelajaran : dari Desain Sampai Implementasi. Jakarta : PEDAGOGIA, 2012, h.109
4
Daryanto. Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran
…, h.7