68
3. Perkembangan Inflasi
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus-menerus, ini tidak berarti bahwa harga-harga berbagai macam
barang itu naik dengan presentase yang sama, mungkin dapat terjadi kenaikan tersebut tetapi tidaklah bersamaan yang penting terdapat kenaikan
umum barang secara terus-menerus selama satu periode. Nopirin, 2000:6 Inflasi merupakan salah satu variabel makro yang sangat
berpengaruh dan menjadi masalah bagi perekonomian suatu negara. Inflasi yang
mengalami kenaikan
terus-menerus akan
menyebabkan ketidakstabilan yang akan memperburuk kinerja perekonomian suatu
negara. Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan inflasi periode Agustus 2008 sampai Agustus 2012 dapat dilihat pada grafik berikut ini.
Grafik 4.2 Perkembangan Inflasi
Sumber: Bank Indonesia Diolah
2 4
6 8
10 12
14
Au g-
08 N
o v
-08 Fe
b -09
Ma y
-0 9
Au g-
09 N
o v
-09 Fe
b -10
Ma y
-1 Au
g- 10
N o
v -10
Fe b
-11 Ma
y -1
1 Au
g- 11
N o
v -11
Fe b
-12 Ma
y -1
2 Au
g- 12
Per sen
tase
Periode
INFLASI
69
Berdasarkan grafik 4.2 dapat diketahui bahwa perkembangan inflasi tertinggi terjadi pada bulan September 2008 sebesar 12,14 dan
inflasi terendah terjadi di bulan November 2009 sebesar 2,41 . Secara keseluruhan inflasi di tahun 2009 menurun tajam dibandingkan tahun
sebelumnya. Penurunan tekanan inflasi tersebut antara lain tidak lepas dari penurunan harga minyak mentah internasional yang mendorong pemerintah
untuk menurunkan harga bahan bakar minyak BBM. Di akhir 2010 tercatat inflasi sebesar 6,96 , tingginya tekanan
inflasi tersebut bersumber dari kelmpok bahan pangan yang mengalami kenaikan harga pada beberapa komoditas bahan pangan akibat faktor
gangguan cuaca dan perkembangan harga komoditas pangan internasional juga ikut mempengaruhi harga komoditas di dalam negeri.
Inflasi di tahun 2011 mencapai angka 3,79 , menurun tajam jika dibandingkan dengan inflasi di tahun 2010. Dan Inflasi di Agustus 2012
sedikit meningkat sebesar 4,58 dibandingkan bulan sebelumnya 4,56 . Meningkatnya tekanan inflasi tersebut terutama terjadi pada kelompok
bahan makanan, yang diakibatkan oleh kenaikan harga pangan secara global seperti jagung, gandum, dan kedelai
4. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah KURS
Kurs merupakan jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang
70
asing. Nilai Tukar Valuta Asing adalah harga satu satuan mata uang dalam satuan mata uang lain. Sukirno,2000:358
Data Nilai Tukar Rupiah yang digunakan dalam penelitian ini adalah antar harga jual dan harga beli dollar AS yang dinyatakan dalam
satuan unit rupiah. Berdasarkan data yang digunakan dari bulan Agustus 2008 sampai dengan Agustus 2012 maka dapat dilihat grafik perkembangn
Nilai Tukar Rupiah KURS, yaitu dibawah ini sebagai berikut.
Gambar 4.3 Perkembangan Nilai Tukar
Sumber: Bank Indonesia Diolah Sesuai dengan grafik 4.2 dapat diketahui bahwa perkembangan
kurs tertinggi terjadi pada bulan November 2008 sebesar Rp.12.151 dan terendah terjadi di bulan Juli 2011 sebesar Rp. 8.508. Selama tahun 2009
rupiah cenderunsg bergerak menguat sejalan dengan mulai pulihnya kondisi
2,000 4,000
6,000 8,000
10,000 12,000
14,000
Au g-
08 N
o v
-08 Fe
b -09
Ma y
-0 9
Au g-
09 N
o v
-09 Fe
b -10
Ma y
-1 Au
g- 10
N o
v -10
Fe b
-11 Ma
y -1
1 Au
g- 11
N o
v -11
Fe b
-12 Ma
y -1
2 Au
g- 12
R u
p iah
Periode
KURS