Pengaruh Inflasi terhadap Tabungan Mudharabah Pengaruh Kurs terhadap Tabungan Mudharabah
84
secara signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga pada Bank Umum dan Bank Syariah. Dan pada jangka pendek menguat atau melemahnya nilai
tukar rupiah tidak ada pengaruhnya terhadap Dana Pihak Ketiga pada Bank Umum dan Bank Syariah.
Dan juga penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ihsan Hadzami 2011:106, bahwa nilai tukar rupiah tidak memiliki hubungan
yang signifikan terhadap Tabungan Mudharabah. Hal ini dapat dilihat dari penguatan maupun pelemahan nilai tukar rupiah yang tidak
berdampak pada Tabungan Mudharabah Bank Syariah, karena pada setiap tahunnya jumlah Tabungam Mudharabah terus mengalami
peningkatan walaupun selalu berfluktuatif. Dan masyarakat akan tetap menabung di Bank Syariah karena lebih bersifat liquid, aman dan jauh
dari resiko investasi di pasar modal. Selain itu Muchlish dalam Hadzami 2011:280 menyatakan bahwa tingkat religius, tingkat kepercayaan
masyarakat, dan reputasi bank syariah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perilaku menabung di Bank Syariah tidak hanya
terdiri dari faktor-faktor ekonomi semata, tetapi juga disebabkan oleh faktor non ekonomi.
3 Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa BI Rate berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap Tabungan Mudharabah, adanya kenaikan BI Rate sebagai tingkat suku bunga pendamping pada bank-bank umum
baik langsung maupun tidak langsung akan membawa dampak terhadap
85
kinerja bank syariah. Sebab naiknya BI Rate akan mempengaruhi tingkat suku bunga yang diikuti juga oleh naiknya suku bunga simpanan dan
suku bunga pinjaman pada bank konvensional, sehingga masyarakat akan lebih cenderung untuk menyimpan dananya di bank konvensional
dibandingkan di bank syariah. Tabungan menurut pandangan ekonomi klasik, merupakan
fungsi dari tingkat bunga. Tingkat bunga yang tinggi akan semakin mendorong seseorang untuk menabung dan mengorbankan konsumsi
sekarang untuk dimanfaatkan bagi konsumsi di masa yang akan datang. Tingginya minat nasabah untuk menabung dipengaruhi oleh tingkat
bunga, hal ini menunjukkan bahwa pada saat tingkat bunga tinggi, masyarakat lebih tertarik untuk mengorbankan konsumsi sekarang guna
menambah tabungannya. Konsep ini berbeda dengan sistem perbankan syariah yang menggunakan sistem bagi hasil atas penggunaan dana oleh
pihak peminjam baik oleh pihak nasabah atau bank. Muhammad Ghofur Wibowo, 2007:69-70