45
7. Risiko Strategis adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan
pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal.
8. Risiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan bank tidak memenuhi atau
tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
G. Analisis SWOT
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja organisasi dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan
dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strenght dan weakness dan lingkungan eksternal opportunity dan threats yang dihadapi sebuah
organisasi. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan.
11
Bagan 2.3 Analisis SWOT
11
Chen Blochar dan Lin, Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat, 2000. h. 19
BERBAGAI PELUANG
KEKUATAN INTERNAL KELEMAHAN INTERNAL
BERBAGAI ANCAMAN
SEL A
1. Mendukung Strategi Agresif
SEL C
3. Medukung Strategi Turn Around
SEL D
4. Mendukung Strategi Defensif
SEL B
2. Mendukung Strategi Diversifikasi
46
Sel A memberi kemungkinan bagi organisasi untuk berkembang lebih cepat, namun harus senantiasa waspada terhadap perubahan yang tidak menentu dalam
lingkungannya. Dengan demikian kita harus dapat menentukan bagaimana memanfaatkan peluang yang ada pada kita untuk meningkatkan posisi kompetitifnya.
Sel B menghadapkan organisasi pada isu strategis mobilization, yaitu kotak interaksi dan pertemuan antara ancaman dari luar yang diindentifikasi dengan
kekuatan organisasi. Disini harus dilakukan mobilisasi sumber daya yang kekuatan organisasinya untuk memperlunak ancaman dari luar tersebut bahkan jika mungkin
mengubahnya supaya menjadi peluang. Sel C menampilkan isu pilihan strategis investasi atau divestasi yang
memberikan pilihan dengan situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan, namun kemampuan untuk menggarapnya tidak dimiliki. Kalau
dipaksakan, dapat memakan biaya yang cukup besar, sehingga dapat merugikan organisasi. Jika memang demikian lebih baik ditinggalkan dan diserahkan kepada
organisasi lain yang menggarapnya, atau bisa juga mengambil keputusan tidak berbuat apa-apa.
Sel D adalah kotak yang paling lemah dari semua sel karena merupakan kotak atau titik temu dua sisi yang masing-masing lemah. Karenanya keputusan yang salah
akan membawa bencana bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah damage control mengendalikan kerugian, sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang
diperkirakan.
47
H. Kerangka Pemikiran