Jaringan Kerjasama Kegiatan Usaha Kecil Menengah Dalam Organisasi

14

4. Jaringan Kerjasama Kegiatan Usaha Kecil Menengah Dalam Organisasi

Koperasi 15 . Titik Sartika mengemukakan tentang hasil analisis data yang menghasilkan penemuan-penemuan yang menarik, diantaranya yaitu: a. Analisis koefisien korelasi membuktikan adanya hubungan antara variabel- variabel jaringan kerja sama kerja sama, harapan sama, saling membantu dan interaksi para anggota UKM dalam anggota koperasi dengan kemajuan dan efisiensi kegiatan usaha mereka. b. Analisis regresi untuk penelitian Hipotesis 1 menyatakan bahwa kerja sama, harapan sama dan interaksi para anggota dalam organisasi koperasi mempengaruhi secara signifikan dan positif terhadap kemajuan kegiatan usaha mereka. Sedangkan saling membantu diantara mereka tidak ada pengaruhnya terhadap kemajuan kegiatan usaha mereka. c. Pengujian Hipotesis 2 dengan mempergunakan analisis regresi membuktikan bahwa kerja sama, harapan sama, saling membantu dan interaksi para anggota UKM dalam organisasi koperasi mempengaruhi efisiensi kegiatan usaha mereka. 15 Titik Sartika, Jaringan Kerjasama Usaha Kecil Menengah dalam Organisasi Koperasi Jurnal Media Ekonomi IX. NO.2 Agustus 2003: h. 137-151 15 5. Peranan BMT Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Pengusaha Kecil Studi Kasus Pada BMT Al-Karim – Pondok Indah Jakarta Selatan 16 . Dini Vidyawati dalam skripsi ini menyebutkan bahwa terdapat beberapa masalah yang dihadapi BMT Al-Karim – Pondok Indah Jakarta Selatan dan pemecahannya dalam upaya meningkatkan pendapatan pengusaha kecil. Berikut ini beberapa masalah dan pemecahannya: a. Kurangnya komunikasi antara nasabah dan staf BMT. Pemecahannya adalah mengadakan pembinaan kepada anggota BMT secara personal mengenai manajemen usaha, pengajian dan acara ceremonial seperti maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam acara ceremonial tersebut diberikan pembekalan mengenai usaha dengan sistem ekonomi syariah. Para staf marketing BMT Al-Karim terjun langsung ke lapangan setiap hari mengambil tabungan dan angsuran pinjaman nasabah. Disamping itu para staf marketing tersebut mengadakan komunikasi dengan nasabah mengenai usaha yang mereka kelola. Dalam komunikasi tersebut merupakan kesempatan bagi para nasabah untuk menyampaikan keluhan-keluhan maupun permasalahan yang mereka hadapi dalam usahanya. 16 Dini Vidyawati, Peranan BMT Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Pengusaha Kecil Studi Kasus pada BMT Al-Karim – Pondok Indah Jakarta Selatan, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004. 16 b. Terbatasnya dana yang dimiliki oleh BMT Al-Karim Untuk mengatasinya pihak BMT Al-Karim melakukan kerjasama dengan bank dan lembaga di luar bank seperti PNB, dan lembaga amil zakat seperti Dompet Dhuafa dan BAZIS. c. Terkadang timbulnya kredit macet Diatasi dengan cara memberikan penyuluhan tentang manajemen dasar pengembangan usaha sehingga resiko terjadinya kredit macet dapat diperkecil, disamping itu pula melalui tindakan persuasif serta kebijakan keringanan misalnya waktu angsuran diperpanjang dan bagi hasil diperkecil.

6. Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas sebagai alat