Metode Analisis Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah pada Pt Bank Muamalat Indonesia TBK
Kegunaan Analisis faktor ialah melakukan pengurangan data atau peringkasan sejumlah variabel menjadi lebih kecil jumlahnya. Pengurangan
dilakukan dengan melihat intedependensi beberapa variabel yang dapat dijadikan satu yang disebut faktor sehingga ditemukan variabel-bariabel yang dominan atau
pending untuk dianalisis lebih lanjut. Adapun model analisis faktor dapat dirumuskan sebagai berikut
Purwaningsih, 2008 : 3:
X
1
- µ
1
= l
11
F
1
+ l
12
F
2
+ . . . + l
1m
F
m
+ ε
1
. X
p
- µ
p
= l
p1
F
1
+ l
p2
F
2
+ . . . + l
pm
F
m
+ ε
p
Dengan F
j
= Common factor ke –j L
ij
= Loading factor ke-j dari varia bel ke-i ε
i
= specific factor ke-i , i = 1, 2, . . . , p dan j = 1, 2, . . . , m
Prosedur untuk menganalisis faktor adalah sebagai berikut : a.
Formulate The Problem Perumusan Masalah yang merupakan proses mengidentifikasi sasarantujuan analisis faktor dan pengukuran variabel-
variabel atas dasar skala Likert. b.
Construct The Correlation Matrix Penyusunan Matrik Korelasi. Data disusun dalam matrik korelasi, proses analitik didasarkan pada korelasi
matrik antara variabel-variabel yang ada. Apabila antar variabel tersebut saling berkorelasi maka analisis faktor adalah tepat untuk digunakan.
Pengujian Barlett’s test of sphericity dapat dipakan untuk menguji ketepatan model faktor. KMO berguna untuk pengukuran kelayakan
sampel. c.
Determine The Number of Factors Penentuan banyaknya faktor.
d. Rotate Factors Melakukan Rotasi terhadap Faktor. Hasil penting dari
analisis faktor adalah matriks faktor, yang disebut juga pattern matrx matrik pola faktor, berisi koefisien yang digunakan untuk menunjukkan
variabel-variabel yang distandarisasi dalam batasan sebagai faktor. Di dalam suatu matriks yang kompleks sulit menginterpretasikan suatu
faktor. Oleh karena itu, melalui rotasi matriks, faktor ditraformasikan ke dalam bentuk yang lebih sederhana yang lebih mudah untuk
diinterpretasikan, dengan harapan setiap faktor memiliki nilai non zero tidak 0 atau signifikan. Rotasi tidak berpengaruh pada communalities
dan prosentase variance total yang dijelaskan. Tetapi prosentase variance yang diperhitungkan untuk setiap faktor berubah. Variance yang
dijelaskan oleh faktor individual diretribusikan melalui rotasi. Perbedaan metode rotasi akan menghasilkan identifikasi faktor yang berbeda. Metode
yang digunakan untuk rotasi dalam penelitian ini adalah varimax
procedure, yang meminimalkan banyaknya variabel dengan loading tinggi
pada faktor, sehingga meningkatkan kemampuan menginterpretasikan faktor-faktor yang ada.
e. Interpret Factors Menginterpretasikan Faktor. Interpretasi dipercepat
melalui variabel-variabel yang memiliki loading lebih besar pada faktor yang sama yang kemudian dapat diinterpretasikan dalam batasan variabel-
variabel yang loadingnya tinggi. f.
Select Surrogratr Variables Memilih Variabel Pengganti. Memilih variabel pengganti sehingga peneliti dapat melaksanakan analisis
berikutnya dan menginterpretasikan hasil dalam batasan variabel semula daripada skor faktor dengan menguji matriks faktor dan memilih setiap
faktor variabel yang memiliki loading paling tinggi pada faktor tersebut. g.
Determine Model Fit Menetapkan Model yang Sesuai. Langkah akhir dalam analisis faktor adalah penentuan ketetapan model. Perbedaan antara
korelasi yang diamati yang terdapat dalam input matriks korelasi dan korelasi yang dihasilkan kembali seperti yang diestimasikan pada matriks
faktor dapat diuji melalui model itu sendiri, yang disebut residual. Jika terdapat banyak residual yang besar, maka model faktor kurang tepat dan
model perlu dipertimbangkan kembali.