D. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis dengan menggunakan dua macam uji yang terbagi menjadi :
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka sebelum dilakukan uji statistik, terlebih dahulu data yang diperoleh harus dilakukan uji validitas dan
reliabilitas. o
Validitas Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat.
Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur Sarwono, 2006 : 218. Dengan kata lain istrumen
tersebut dapat mengukur constuct sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah validitas konstruksi yaitu
kerangka dari suatu konsep. Dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total korelasi. Menurut Azwar 2008 semua item
pernyataan yang mencapai batas minimal koefisien korelasi 0.30 dianggap memuaskan.
o Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Ghozali, 2005 : 41. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Imam
Ghozali 2005 : 42 pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a. Repeated Measure atau pengukuran ulang: Disini seseorang akan
diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
b. One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya hanya sekali
dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas
untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha α. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha 0.60 Nunnally,1967.
2. Uji Analisis Faktor Analisis faktor merupakan metode statistik yang digunakan untuk
meringkas informasi dalam jumlah banyak yang dihasilkan dari proses pengukuran berupa konsep-konsep menjadi sebuah dimensi atau construct yang
lebih kecil. Analisis faktor dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab atau mempunyai hubungan kausalitas antar variabel
Ghozali, 2005 : 10. Peneliti melakukan pengamatan terhadap konsekuensi-konsekuensi yang
timbul dan menelusuri fakta yang ada sebagai faktor-faktor penyebabnya atau yang mempengaruhi. Misalnya, informasi mengenai umur, tinggi, berat, jabatan,
pendidikan dan sumber penghasilan karyawan dari sejumlah perusahaan melalui factor analysis dapat diringkas menjadi dua faktor, yaitu: ukuran umur, tinggi,
berat dan status sosial jabatan, pendidikan, dan sumber penghasilan.
Menurut Malhotra 2006 yang dikutip oleh Hasbi Ramli 2004 analisis faktor merupakan suatu teknik statistik untuk mengidentifikasi jumlah faktor yang
relatif kecil yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan diantara beberapa variabel yang saling berhubungan. Dengan analisis faktor, indikator dari
variabel dalam instrumen penelitian dikategorikan atau dikelompokkan. Metode ini digunakan untuk meringkas informasi yang tersedia dalam sejumlah variabel
yang banyak direduksi menjadi sejumlah faktor. Menurut Bhuono 2005 analisis faktor merupakan analisis statistik yang
bertujuan untuk mengidentifikasi, mengelompokkan, dan meringkas faktor-faktor yang merupakan dimensi suatu variabel, definisi dan sebuah fenomena tertentu.
Jadi analisis
faktor merupakan
cara yang
digunakan untuk
mengidentifikasi variabel dasar atau faktor-faktor yang menerangkan pola hubungan dalam suatu komponen variabel observasi. Ada beberapa variabel yang
harus dipenuhi dalam melakukan analisis faktor : a.
Data Variabel terikat harus berupa data kuantitatif pada tingkat pengukuran
interval atau rasio. Data kategori tidak dapat dibuat analisis faktor. b.
Asumsi Data harus berdistribusi normal untuk tiap pasangan variabel dan observasi
harus saling bebas. Model analisis faktor menentukan variabel yang ditentukan oleh faktor umum dan faktor unik agar tidak tumpang tindih
antara variabel observasi.