berhubungan dengan pasien dan dalam membantu memenuhi kebutuhan pasien melalui tahapan proses keperawatan.
3 Sikap dan tingkah laku profesional. Sikap dan tingkah laku profesional dituntut dari seorang perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan dan kehidupan profesi. Penumbuhan dan pembinaan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak profesional merupakan
proses panjang dan berkelanjutan yang dapat terlaksana melalui suatu lingkungan yang sarat dengan model peran role model
4 Belajar aktif dan mandiri. Belajar aktif dan mandiri pada pengalaman praktik klinik dapat dicapai dengan antara lain membuat laporan
pendahuluan, presentasi kasus dan lain – lain. 5 Pendidikan berada di masyarakat. Pendidikan atau pengalaman belajar
yang dikembangkan di masyarakat community-based learning memungkinkan untuk menumbuhkan dan membina sikap dan
keterampilan para mahasiswa.
Berdasarkan kelima aspek tersebut diharapkan lulusan program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan USU memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang profesional sehingga dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai perawat profesional yaitu sebagai profesional care provider pemberi
asuhan keperawata, community leader pemimpin dikomunitas, educator pendidik, manager pengelola dan researcher peneliti pemula.
2.7.2 Laporan Kasus Pasien
Pada point ini penulis membahas mengenai laporan perawat mengenai masalah pasien yang akan dikaji selama satu minggu. Dimana pelayanan
keperawatan adalah essensial bagi kehidupan dan kesejahteraan klien oleh karena itu profesi keperawatan harus akuntabel terhadap kualitas asuhan yang diberikan.
Pengembangan ilmu dan teknologi memungkinkan perawat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam rangka menerapkan asuhan bagi klien dengan
kebutuhan yang kompleks. Untuk menjamin efektifitas asuhan keperawatan pada klien, harus tersedia criteria dalam area praktek yang mengarahkan keperawatan
mengambil keputusan dan melakukan intervensi keperawatan secara aman. Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan. Pada perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,
Universitas Sumatera Utara
mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah
mengikuti perkembangan zaman. Menurut Nursalam 2009:515 Seorang perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan kepada klien terlebih dahulu harus memperhatikan standar instrumen penilaian kerja perawat yaitu:
1. Standar Pengkajian Keperawatan
Pada standar ini perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat, dan
berkesinambungan. Kriteria pengkajian keperawatan, meliput i:
a. Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesis, observasi,
pemeriksaan fisik serta dari pemeriksaan penunjang. b. Sumber data adalah klien, keluarga, atau orang yang terkait, tim
kesehatan, rekam medis, dan catatan lain. c. Data yang dikumpulkan, difokuskan untuk mengidentifikasi:
- Status kesehatan klien masa lalu. - Status kesehatan klien saat ini.
- Status biologis-psikologis-sosial-spiritual. - Respons terhadap terapi.
- Harapan terhadap tingkat kesehatan yang optimal. - Risiko-risiko tinggi masalah
d. Kelengkapan data dasar mengandung unsur LARB Lengkap, Akurat, Relevan, dan Baru.
2. Standar Diagnosis Keperawatan
Perawat menganalisis data pengkajian untuk merumuskan diagnosis keperawatan.
Kriteria proses: a. Proses diagnosis terdiri atas analisis, interpretasi data, identifikasi data,
identifikasi masalah klien, dan perumusan diagnosis keperawatan. b. Diagnosis keperawatan terdiri atas: masalah P, penyebab E, dan
tanda atau gejala S, atau terdiri atas masalah dan penyebab PE. c. Bekerjasama dengan klien, dan petugas kesehatan lain untuk
mevalidasi diagnosis keperawatan. d. Melakukan pengkajian ulang, dan merevisi diagnosis berdasarkan data
terbaru. 3.
Standar Perencanaan Keperawatan Perawat membuat rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah
dan meningkatkan kesehatan klien. Kriteria proses, meliput i
a. Perencanaan terdiri atas penetapan prioritas masalah, tujuan, dan
rencana tindakan keperawatan. b. Bekerjasama dengan klien dalam menyusun rencana tindakan
keperawatan. c. Perencanaan bersifat individual sesuai dengan kondisi atau kebutuhan
klien.
Universitas Sumatera Utara
d. Mendokumentasi rencana keperawatan. 4.
Standar Implementasi Perawat mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam
rencana asuhan keperawatan Kriteria proses, meliput i:
a. Bekerjasama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan. b. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
c. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan klien. d. Memberikan pendidikan pada klien dan keluarga mengenai konsep,
keterampilan asuhan diri serta membantu klien memodifikasi lingkungan yang digunakan.
e. Mengkaji ulang dan merevisi pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan respons klien.
5. Standar Evaluasi Keperawatan
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap tindakan keperawatan dalam pencapaian tujuan, dan merevisi data dasar dan perencanaan.
Kriteria proses a. Menyusun perencanaan evaluasi hasil dari intervensi secara
konprehensif, tepat waktu, dan terus-menerus. b. Menggunakan data dasar dan respons klien dalam mengukur
perkembangan ke arah pencapaian tujuan. c. Memvalidasi dan menganalisis data baru dengan teman sejawat.
d. Bekerjasama dengan klien keluarga untuk memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
e. Mendokumentasi hasil evaluasi dan memodifikasi perencanaan.
Dalam memenuhi standar asuhan keperawatan inilah mahasiswa profesi keperawatan banyak membutuhkan informasi yang dapat dijadikan sebagai
pedoman dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan ini akan dipertanggung jawabkan didepan para dosen penguji masing-masing.
Sehingga mahasiswa keperawatan harus benar-benar memperhatikan datanya dalam membuat tugas laporan mengenai penyakit pasien.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian