kebutuhan pengguna, menurut Djatin dalam Ishak 2005:37 memerlukan beberapa unsur pendukung antara lain:
1. Kelengkapan informasi
2. Kemudahan memperoleh
3. Kecepatan layanan
4. Ketepatan layanan
5. Lokasi yang mudah dijangkau
6. Sumber daya manusia yang profesional dibidangnya
7. Biaya jasa yang terjangkau
8. Kerjasama jaringan pusdokinfo
9. Kenyamanan
untuk memudahkan pengguna dalam memperoleh koleksi yang dibutuhkannya perpustakaan menyediakan alat bantu yaitu katalog atau yang sering disebut
dengan OPAC yaitu katalog yang berbasis komputer. Dimana dalam katalog tersebut telah tergambar fisik dari koleksi yang dicari mulai dari judul, pengarang,
penerbit, tempat terbit, serta lokasi koleksi di rak.
2.6 Jenis-jenis Sumber Informasi yang Digunakan
Berbagai sumber informasi digunakan para peneliti dalam menjalankan strategi pencarian informasi, berupa literatur primer dan sekunder dan
individumanusia rekan peneliti dan pustakawan. Para peneliti selalu menggunakan media cetak untuk memperoleh informasi, sedangkan media lain
yang tersedia koleksi CD-ROM dan koleksi bentuk mikro relatif sedikit penggunaannya dibanding media cetak. Para peneliti memanfaatkan informasi
untuk melaksanakan tugas dan mengikuti perkembangan yang terjadi pada bidang yang ditekuni, dengan cara membaca dan membuat kutipan pada kartu. Hambatan
yang dialami para peneliti pada saat melakukan strategi pencarian informasi umumnya berhubungan dengan layanan informasi yang disediakan perpustakaan.
Menurut Suwanto dalam Harisanty 2007:5 ”sumber informasi merupakan sarana penyimpanan informasi. Informasi dapat tersimpan dalam
dokumen dan non-dokumen”. Sumber informasi yang berupa dokumen dapat berbentuk buku, majalah, laporan penelitian, jurnal, sedangkan sumber informasi
non-dokumen adalah manusia, yakni teman, pustakawan, pakar, atau spesialis
Universitas Sumatera Utara
informasi. Sumber informasi terdiri dari dokumen, manusia, lembaga, benda, ataupun situasi. Sumber informasi yang berupa dokumen meliputi textbook,
ensiklopedia, kamus, majalah, jurnal, skripsi, laporan penelitian film, dsb. Manusia juga dapat dijadikan sebagai sumber informasi misalnya aktor, penulis,
dosen, peneliti, pemimpin atau informan-informasn lainnya. Hampir semua lembaga baik lembaga pemerintah maupun swasta, yang bergerak dalam berbagai
bidang dapat menjadi sumber informasi. Sumber-sumber informasi ini dapat diakses langsung maupun melalui internet. Menurut Gunawan 2008:37 yang
perlu diperhatikan dan dilakukan mengenai sumber informasi yaitu menilai: 1. Relevansi
Relevansi adalah penilaian tentang sejauh mana informasi yang dikandung suattu sumber informasi sesuai dengan masalah yang akan
dibahas. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melihat judul, daftar isi, abstrak, dan pendahuluan atau tujuan suatu sumber tercetak mauupun
digital, termasuk situs.
2. Kredibilitas
Penilaian kredibilitas digunakan untuk menentukan sejauh mana suatu sumber informasi dapat dipercaya kualitas dan kebenarannya.
Kredibilitas suatu sumber dapatt dilihat dari segi penanggung jawabnya pencipta karya, penulis, penerbit, sponsor, editor, proses
pembuatannya dan pemanfaatan sumber tersebut.
3. Kemutakhiran
Kemutakhiran, suatu karya dapat dilihat dari tahun terbit karya tersebut. Khusus untuk tulisan dapat juga dilihat dari tahun publikasi
daftar pustaka yang digunakan. Kemutakhiran suatu situs dapat dilihat melalui tangggal dan atau tahun dibuat, tanggal danatau tahun
terakhir direvisi, dan sejauh mana links yang disediakan dan daftar pustaka yang digunakan, up-to-date”.
Ini perlu dilakukan agar pengguna tidak membuang-buang waktu, tenaga dan uang untuk mencari, menghubungi, meminjam, membeli, mengunduh
download, dan mencetak informasi. Suatu sumber informasi adalah pembawa informasi yang dipercaya dapat
memberikan kepuasan dalam memenuhi kebutuhan informasi. Brown dalam Harisanty 2007:5 secara khusus membagi sumber informasi ke dalam tiga tipe
yaitu dirinya sendiri, orang lain, dan sumber lain yang bukan manusia. Dikarenakan dalam mengerjakan tugas tertentu seseorang tidak bisa mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
informasi dari dirinya sendiri, maka mereka berusaha untuk mencari sumber informasi secara interpersonal yaitu melalui bertanya dengan teman, ahli bidang
tertentu, dan orang lain. Sedangkan buku, surat kabar, memo, selebaran adalah contoh dari impersonal sources sumber informasi yang bukan orang.
Pemilihan sumber informasi juga didasarkan pada pola kebiasaan. Pola kebiasaan diartikan bila dimasa lalu sebuah sumber informasi dapat memenuhi
kebutuhan seseorang maka ia akan cenderung menggunakan sumber informasi tersebut untuk waktu-waktu selanjutnya. Qureshi dalam Harisanty 2007:6
menambahkan bahwa semakin paham pengguna terhadap sumber-sumber informasi yang ada, maka akan menyebabkan pengguna tersebut paham terhadap
cara menemukan informasi yang dibutuhkan sehingga akan meningkatkan kemampuan pengguna dalam memanfaatkan media informasi yang ada.
Kondisi lingkungan yang penuh informasi akan mendorong mahasiswa untuk berusaha menemukan informasi secara positif optimal. Sebaliknya kondisi
lingkungan di sekitar pengguna yang kurang informasi akan menjadikan pengguna mengambil langkah tertentu guna mendapatkan informasi di tempat
lain. Dengan demikian perlu peran dari pustakawan sebagai spesialis informasi yang memiliki keahlian tentang isi sumber-sumber informasi, termasuk
kemampuan untuk mengevaluasi secara kritis dan menyaringnya, yakni dengan memantau perkembangan informasi global, memilih, menyaring, dan mampu
menyeleksi yang relevan dan up to date bagi kepentingan pengguna Komalasari dalam Harisanty, 2007:6.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sumber informasi bukan hanya dalam bentuk tercetak saja tetapi dalam bentuk elektronik juga dapat
dijadikan sebagai sumber informasi bahkan manusianya sendiri dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang dapat membantu pengguna dalam memenuhi
kebutuhan informasinya.
Universitas Sumatera Utara
2.7 Pendidikan Ners 2.7.1 Profesi Ners