Karakteristik Kebutuhan Informasi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Pendidikan Ners (Coass) Fkep-USU Dalam Memenuhi Tugas Laporan Pasien.

konteks kebutuhan informasi terkait peran sosial social roles memiliki hubungan erat dengan teori peran role theory. Konteks kebutuhan informasi yang terakhir menurut Wilson 2006:663 adalah kebutuhan terkait dengan karakteristik personal individual characteristics. Kebutuhan ini berkaitan erat dengan pemenuhan faktor-faktor kognitif, afektif, serta kebutuhan untuk memperoleh hiburan escapist needs.

2.3 Karakteristik Kebutuhan Informasi

Menurut Nicholas dalam Ishak 2006:94, ia menyatakan bahwa ada sebelas kerakteristik kebutuhan informasi yang dapat menunjukkan wujud dari kebutuhan informasi tersebut yaitu sebagai berikut: a. Pokok Masalah Subject Aspek ini merupakan suatu karakteristik kebutuhan informasi yang paling jelas terlihat, dimana di dalamnya terdapat tiga aspek yang perlu dipertimbangkan dalam menguraikan pokok masalah yaitu antara lain: 1. Berapa banyak pokok masalah yang terkandung dalam sebuah 2. Seberapa jauh kedalaman pokok masalah tersebut, dan 3. Apakah terdapat masalah dalam menentukan subjek yang lebih rinci. b. Fungsi Function Setiap pemakai memiliki fungsi yang berbeda antara satu pemakai dengan pemakai lainnya dalam menggunakan informasi yang digunakan tergantung dari jenis kegiatan dan hasil dari kegiatan pemakai. Kebutuhan pengguna akan informasi bertujuan untuk memenuhi lima fungsi pokok, antara lain: 1. Fungsi temuan fact-finding 2. Fungsi aktualisasi current awareness 3. Fungsi penelitian research 4. Fungsi penyegaran briefing; dan 5. Fungsi pendorong stimulus Universitas Sumatera Utara c. Sifat Nature Sifat informasi menurut ciri esensial yaitu: berubah pada periode tertentu, dan perbedaan kebutuhan informasi antara satu orang dengan orang yang lain. d. Tingkat Intelektual Intelectual Level Kemampuan seseorang dalam memahami informasi itu cenderung berbeda, sehingga pengguna memiliki tingkat intelektualitas dalam melakukan proses pemahaman tersebut secara efektif dengan persyaratan keluasan pengetahuan minimum atau tingkat kecerdasan tertentu. e. Titik Pandang View Point Ilmu sosial menuangkan informasi dengan menggunakan titik pandang tertentu berdasarkan kategori pemikiran, orientasi politik, pendekatan positif-negatif, dan orientasi disiplin ilmu. f. Kuantitas Quantity Setiap pengguna membutuhkan informasi dalam jumlah dan kuantitas yang berbeda-beda dalam memenuhi keperluan pekerjaan dan dalam memecahkan setiap permasalahan. Sehingga pengguna mampu membatasi kebutuhan terhadap informasinya. Dan jumlah informasi yang di butuhkan tergantung pada sifat individu pengguna, dimana pengguna dianggap mampu membatasi kebutuhannya terhadap informasi. g. Kualitas Quality Kualitas kebutuhan informasi tergantung terhadap kesesuaian pokok masalah dengan informasi yang di butuhkan oleh pengguna. Sehingga pemilihan kebutuhan informasi berdasarkan kualitas secara tepat sangat di perlukan pemahaman yang mendalam terhadap pengguna informasi. h. Batas Waktu Informasi Date Batas waktu informasi berkaitan dengan seberapa lama masa informasi lampau yang di perlukan? dan seberapa baru informasi yang di peroleh?. Dimana informasi pada setiap disiplin ilmu yang ada memiliki umur penyimpanan berkas informasi yang berbeda-beda. Universitas Sumatera Utara i. Kecepatan Pengiriman Speed of Delivery Setiap informasi di upayakan agar cepat sampai kepada penggunanya artinya informasi yang ada itu harus selalu up-to-date. j. Tempat Asal Publikasi Place Tempat asal publikasi ini dapat menjadi masalah bagi para pengguna dikarenakan pokok masalah dalam informasi, posisi sipengguna, dan kelancaran bahasa. k. Pemrosesan dan Pengemasan Processing and Packaging Pemrosesan berhubungan dengan cara penyajian informasi dari pokok pikiran dan riset yang sama, sedangkan pengemasan behubungan dengan tampilan luar atau bentuk fisik informasi. Sedangkan menurut Leckie dalam Ishak 2009:94 kebutuhan informasi memiliki enam karakteristik yang dapat menunjukkan wujud dari kebutuhan informasi, yaitu : 1. Demografis seseorang, seperti tingkat pendidikan atau usia. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin banyak kebutuhan informasinya. 2. Konteks, misalnya kebutuhan khusus, kebutuhan internal atau eksternal. Kebutuhan khusus misalnya kebutuhan tentang pekerjaan seseorang atau kebutuhan seorang siswa tentang pelajaran dan tugas- tugas sekolah. 3. Frekuensi, misalnya apakah kebutuhan informasi itu berulang atau baru. Pengguna informasi tentunya akan memilih informasi yang terbaru daripada informasi lama dan berulang. 4. Kemungkinan, misalnya apakah kebutuhan informasi tersebut dapat diramalkan atau tidak terduga. Jika kebutuhan informasi seseorang muncul dengan tiba-tiba atau tidak terduga, misalnya terjadi ketika seseorang mencari informasi tentang pelajaran sekolah dan tiba-tiba muncul dalam benaknya untuk mencari informasi lain yang berhubungan dengan pelajaran tersebut, maka orang tersebut akan mencari dan menemukan informasi tersebut. Universitas Sumatera Utara 5. Kepentingan, misalnya kebutuhan informasi dilihat dari tingkat urgensinya. Apabila informasi yang dibutuhkan sangat penting maka orang yang membutuhkan informasi tersebut akan berusaha mencari dan menemukan informasi tersebut. 6. Kerumitan, misalnya kebutuhan informasi tersebut mudah atau sulit untuk dipecahkan. Berdasarkan kedua pendapat di atas yang membahas tentang karakteristik kebutuhan informasi dapat diambil kesimpulan bahwa dimana pendapat pertama lebih fokus kepada informasi itu sendiri dilihat dari pokok masalah, fungsi, tingkat intelektual dan lain sebagainya. Sedangkan pendapat kedua lebih difokuskan kepada demografis dan kepentingan dari pengguna informasi tersebut. Meskipun kedua pendapat ini berbeda tapi keduanya masih terdapat saling keterkaitan antara setiap karakteristik kebutubuhan informasi seseorang.

2.4 Ketersediaan Koleksi Perpustakaan