Multikoliniearitas Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data

Pengambilan keputusan untuk uji Normalitas pada skripsi ini dapat juga dengan membandingkan nilai Asymp.Sis 2-tailed tabel dengan nilai Asymp.Sis 2-tailed hitung adalah 0,05. Hasil uji Normalitas pada penelitian skripsi ini dapat juga dilihat pada one sample KS Test pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Analisis Instrumen One Sample KS Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 84 .0000000 1.59073668 .068 .068 -.047 .619 .837 N Mean Std. Deviati on Normal Parameters a,b Absolute Positive Negati ve Most Extrem e Di fferences Kolmogorov-Sm irnov Z As ymp. Sig. 2-tailed Unstandardiz ed Res idual Test di stribution is Norm al. a. Calculated from data. b. Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 15.00, 2010 Nilai Asymp.Sis 2-tailed pada penelitian ini adalah 0,837, lebih besar dari 0,05 0,837 0,05, artinya variabel residual berdistribusi normal.

2. Multikoliniearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Suatu variabel tidak terkena multikolinearitas, jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih besar dari 5 VIF 5 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 Tolerance 0,1 Universitas Sumatera Utara Situmorang, 2008:104. Uji multikolinearitas pada penelitian skripsi ini dapat dilihat pada Tabel 4.11. Tabel 4.11 Hasil Analisis Instrumen Multikoliniearitas Coefficients a -1.072 1.469 -.730 .467 .151 .066 .183 2.310 .023 .896 1.116 .114 .078 .121 1.466 .147 .829 1.206 .533 .075 .603 7.088 .000 .779 1.283 Constant Finan_Bent Soc_Bent Struk_Ties Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: Kepuasan_P a. Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 15.00, 2010 Tabel 4.11 menunjukkan tidak adanya masalah multikolinearitas, dimana hasil uji Variance Inflation Factor VIF pada variabel Financial Benefit, Social Benefit, dan Struktural Ties masing-masing menunjukkan nilai kurang dari lima VIF 5. Nilai Variance Inflation Factor VIF pada variabel Financial Benefit adalah 1,116; variabel Social Benefit adalah 1,206; dan variabel Struktural Ties adalah 1,283. Nilai Variance Inflation Factor VIF yang lebih kecil dari 5 lima menunjukkan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas dalam model penelitian skripsi ini. Nilai Tolerance pada variabel Financial Benefit adalah 0,896; variabel Social Benefit adalah 0,829, dan variabel Struktural Ties sebesar 0,779. Nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.

3. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi, dengan kata lain Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melakukan dua pendekatan yakni pendekatan statistik uji glesjer dan pendekatan grafik. Kriteria pengambilan keputusan: a. Jika nilai signifikansi 0,05, maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. b. Jika nilai signifikansi 0,05, maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Tabel 4.12 Hasil Analisis Instrumen Heteroskedastisitas Pendekatan Statistik Uji Glesjer Coefficients a 2.047 .882 2.322 .023 -.071 .039 -.207 -1.810 .074 -.039 .047 -.099 -.833 .408 .073 .045 .199 1.618 .110 Constant Finan_Bent Soc_Bent Struk_Ties Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: abs ut a. Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 15.00, 2010 Tabel 4.12 dapat kita lihat bahwa data pada penelitian skripsi ini hasil uji signifikan variabel Financial Benefit adalah sebesar 0,074; hasil uji signifikan pada variabel Social Benefit adalah sebesar 0,408; hasil uji signifikan pada variabel Struktural Ties adalah 0,110. Hasil analisis instrumen heteroskedastisitas pada penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa masing-masing variable dependent Financial Benefit, Social Benefit , dan Struktural Ties menunjukkan nilai lebih besar dari 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini tidak terdapat adanya heteroskedastisitas dalam model regresi. Universitas Sumatera Utara Uji heteroskedastisitas dapat juga dilihat melalui gambar scatterplot. Gambar 4.2 adalah gambar scatterplot yang dapat mengindikasi ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas. Suatu model regresi jika dianalisis dengan pendekatan grafik, tidak terkena heteroskedastisitas apabila pada grafik scatterplot terlihat titik-titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu Syafrizal, 2008: 68. Gambar: 4.2 Scatterplot Dependent Variable Kepuasan Pelanggan Sumber: Pengolahan Data Primer kuesioner dengan SPSS 15.00, 2010 Gambar 4.2 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak teratur, terdapat titik-titik yang berpencar dan tidak membentuk pola tertentu. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi penelitian skripsi ini. Universitas Sumatera Utara

D. Analisis Regresi Berganda