Kegiatan Pembelajaran 2
36
factual, konseptual maupun procedural serta kecakakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan
mencipta. Tujuan penilaian pengetahuan adalah untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar siswa dengan standar KKM Kriteria Ketuntasan Minimal. Hasil
penilaian digunakan untuk: mendiagnosis kekuatan dan kelemahan pengetahuan siswa diagnostik, memberi umpan balik dan memeperbaiki kualitas proses
pembelajaran. Penilaian kompetensi ranah pengetahuan dilakukan selama dan setelah berlangsungnya proses pembelajaran, dan nilaianya dinyatakan dalam
bentuk angka dengan rentang 0-100. Adapun teknik penilaian kompetensi pengetahuan yang dapat dipilih adalah meliputi tes tertulis, tes lisan, penugasan
individu maupun kelompok, dan portofolio.
Untuk kompetensi ranah keterampilan, penilaian kompetensi ranah keterampilan
adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu dalam berbagai macam
konteks sesuai dengan IPK. Adapun teknik penilaian kompetensi keterampilan yang dapat dipilih adalah penilaian kinerja, proyek dan portofolio.
6. Bagaimana mengidentifikasi fokus sikap yang akan ditumbuhkan atau
dikembangkan?
Kompetensi sikap dibelajarkan secara tidak langsung, karena diintegrasikan dalam proses pembelajaran kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan.
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dibelajarkan secara langsung, dalam arti langsung berhubungan dengan sumber-sumber belajar yang
relevan dengan kompetensinya. Dengan demikian, sikap-sikap yang akan ditumbuhkan atau dikembangkan pada diri siswa dibelajarkan melalui kegiatan
pembelajaran kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yang kita rancang. Sikap-sikap yang tumbuh atau berkembang merupakan dampak iring
nurturant effectnya. Dalam pemetaan kemampuan yang dipelajari siswa terkait kompetensi sikap, kita
harus memilih sikap apa saja yang hendak kita tumbuhkan atau kembangkan pada diri siswa. Karena keterbatasan waktu dan tenaga, tidak mungkin dalam tiap
pertemuan kita menumbuhkan atau mengembangkan semua sikapperilaku yang tercantum dalam Kompetensi Inti KI ranah sikap sekaligus. Di sisi lain, tidak
Modul Matematika SMP
37
mungkin pula, pelaksanaan proses pembelajaran hanya memfasilitasi tumbuh atau berkembangnya sikap-sikap tertentu secara steril, namun pasti ada sikap-sikap lain
di luar yang kita kehendaki ikut terfasilitasi untuk tumbuh atau berkembang. Terkait hal itu, maka pentingnya kita memilih dan memilih sikap-sikap mana yang
akanfokus ditumbuhkan atau dikembangkan dalam tiap pertemuan.
Dalam konteks beberapa pertemuan pembelajaran dengan ruang lingkup materi satu topiksatu bab buku siswa, kita dapat memilih beberapa macam sikap yang
akan menjadi fokus untuk difasilitasi tumbuhnya atau berkembangnya. Sikap-sikap tersebut dapat ditumbuhkan berulang-ulang dalam beberapa pertemuan, namun
dapat pula hanya dalam satu pertemuan. Pemilihan fokus sikap yang akan ditumbuhkan atau dikembangkan dapat dipertimbangkan atas dasar minimal tiga
hal, yaitu: 1 kesesuaiannya dengan muatan KD pengetahuan dan KD keterampilan
yang dipelajari bersamaaan dengan ditumbuhkandikembangkannya sikap tersebut,
2 kesesuaiannya dengan skenario kegiatan pembelajaran yang akan diterapkan atau dilaksanakan, 3 visi dan atau misi sekolah, khususnya terkait pengembangan
karakter warga sekolah yang akan diwujudkan. Dalam lampiran Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Panduan Penilaian
untuk SMPdinyatakan
bahwa tumbuh
berkembangnya sikap
utamanya
menggunakan teknik penilaian observasipengamatan yang dituliskan dalam jurnalperkembangan sikap. Jurnal perkembangan sikap digunakan ketika terjadi
peristiwa-peristiwa penting terkait tumbuh berkembangnya sikap siswa dalam tiap pertemuan ketika ada peristiwa-peristiwa penting yang pantas untuk dicatat, yang
mungkin saja terjadi pada atau tidak pada setiap pertemuan.
Penilaian diri juga dapat digunakan untuk menilai tumbuh berkembangnya sikap
siswa, terutama untuk konfirmasi data perkembangan sikap siswa yang diperoleh melalui pengamatan, dan melatih kemampuan mawas diri dan tumbuhnya sikap
jujur. Penilaian diri digunakan untuk refleksi diri siswa setelah mengikuti proses belajar, sehingga teknik ini dapat digunakan pada akhir setiap pertemuan atau pada
akhir setelah beberapa pertemuan dengan lingkup materi satu topik atau satu bab.
Teknik penilaian antar teman juga digunakanuntuk konfirmasi data
perkembangan sikap siswa yang diperoleh dari pengamatan, sehingga tidak harus