Modul Matematika SMP
35
3. Bagaimana mengidentifikasi macam alatbahanmediasumber belajar?
Pertemuan pembelajaran dikelola untuk mencapai target penguasaan kemampuan siswa yang telah ditetapkan pada ranah sikap dan pengetahuan atau ranah sikap
dan keterampilan atau ranah sikap, pengetahaun dan keterampilan. Dalam rangka mencapai
target kemampuan tersebut,
siswa perlu
difasilitasi dengan alatbahanmedia sumber belajar yang relevan. Fasilitas tersebut disesuaikan
dengan karakteristik kemampuan yang akan dicapai, kemampuan sekolah, kondisi siswa dan lingkungan masyarakat atau sekolah. Guru wajib mengidentifikasi
alatbahanmedia sumber belajar yang akan digunakan siswa pada tiap pertemuan agar relevan dengan aktivitas siswa dalam mencapai target kemampuan hasil
belajar pada tiap pertemuan kemudian dituangkan sebagai peta macam alatbahanmedia sumber belajar.
4. Bagaimana mengidentifikasi bentuk interaksi siswa dalam belajar?
Dalam rangka mencapai target kemampuan yang telah ditetapkan oleh guru dengan indikator tertentu, siswa melakukan aktivitas belajar. Dalam beraktivitas tersebut
siswa melakukan interaksi dengan siswa lain dan dengan guru. Bentuk interaksi disesuaikan dengan karakteristik kemampuan yang akan dicapai, kondisi siswa dan
guru serta lingkungan masyarakat atau sekolah. Dalam tiap pertemuan kita perlu mengidentifikasi bentuk interaksi antar siswa
dalam belajar atau bekerja, apakah belajar secara individu, kelompok atau kombinasi individu dan kelompok. Kita juga perlu mengidentifikasi bentuk interaksi
guru dan siswa pada tiap pertemuan, apakah bimbingan perlu intensif atau bila diperlukan saja. Pengetahuan kita tentang model-model pembelajaran sangat
membantu dalam merancang bentuk interaksi tersebut.
5. Bagaimana mengidentifikasi macam teknik dan bentuk instrumen
penilaian?
Dalam Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Dikdasmen dinyatakan bahwa penilaian
kompetensi ranah pengetahuan adalah penilaian yang dilakukan untuk
mengetahui penguasaan siswa terhadap pengetahuan yang meliputi pengetahuan
Kegiatan Pembelajaran 2
36
factual, konseptual maupun procedural serta kecakakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan
mencipta. Tujuan penilaian pengetahuan adalah untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar siswa dengan standar KKM Kriteria Ketuntasan Minimal. Hasil
penilaian digunakan untuk: mendiagnosis kekuatan dan kelemahan pengetahuan siswa diagnostik, memberi umpan balik dan memeperbaiki kualitas proses
pembelajaran. Penilaian kompetensi ranah pengetahuan dilakukan selama dan setelah berlangsungnya proses pembelajaran, dan nilaianya dinyatakan dalam
bentuk angka dengan rentang 0-100. Adapun teknik penilaian kompetensi pengetahuan yang dapat dipilih adalah meliputi tes tertulis, tes lisan, penugasan
individu maupun kelompok, dan portofolio.
Untuk kompetensi ranah keterampilan, penilaian kompetensi ranah keterampilan
adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu dalam berbagai macam
konteks sesuai dengan IPK. Adapun teknik penilaian kompetensi keterampilan yang dapat dipilih adalah penilaian kinerja, proyek dan portofolio.
6. Bagaimana mengidentifikasi fokus sikap yang akan ditumbuhkan atau
dikembangkan?
Kompetensi sikap dibelajarkan secara tidak langsung, karena diintegrasikan dalam proses pembelajaran kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan.
Kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dibelajarkan secara langsung, dalam arti langsung berhubungan dengan sumber-sumber belajar yang
relevan dengan kompetensinya. Dengan demikian, sikap-sikap yang akan ditumbuhkan atau dikembangkan pada diri siswa dibelajarkan melalui kegiatan
pembelajaran kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yang kita rancang. Sikap-sikap yang tumbuh atau berkembang merupakan dampak iring
nurturant effectnya. Dalam pemetaan kemampuan yang dipelajari siswa terkait kompetensi sikap, kita
harus memilih sikap apa saja yang hendak kita tumbuhkan atau kembangkan pada diri siswa. Karena keterbatasan waktu dan tenaga, tidak mungkin dalam tiap
pertemuan kita menumbuhkan atau mengembangkan semua sikapperilaku yang tercantum dalam Kompetensi Inti KI ranah sikap sekaligus. Di sisi lain, tidak