Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

44 b Pemberian tes hasil belajar untuk melihat keefektifan produk terhadap pembelajaran. Pengumpulan data hasil dilakukan dengan desain one shot study case. Desain ini digambarkan seperti gambar di bawah ini. Gambar 3.2 Desain One Shot Case Study di mana X: Treatment, penggunaan produk O: Hasil belajar siswa, posttest Berdasarkan desain di atas, sampel diberikan treatment yaitu penggunaan produk di dalam pembelajaran kemudian sampel diberi soal posttest. hasil belajar siswa segi kognitif produk siswa dilakukan setelah seluruh LKS diujikan.

F. Teknik Analisis Data

1. Data Kualitatif Data kualitatif yang dihasilkan dikategorikan dalam dua jenis, yaitu: a. Data kualitatif dalam tahap internal Data diambil dari hasil uji instrumen angket uji desain, uji materi, uji kesesuaian RPP dengan LKS dan alat praktikum virtual laboratory, dan uji kualitas LKS. Instrumen penilaian uji desain, uji isi, uji kemudahan dan uji kemenarikan memiliki 2 pilihan jawaban sesuai X O 45 memberikan masukan khusus terhadap LKS yang sudah dibuat. b. Data kualitatif dalam tahap eksternal Data diambil dari uji instrumen aspek kemudahan dan kemenarikan dalam tahap eksternal. Data kemenarikan dan kemudahan LKS sebagai sumber belajar diperoleh dari siswa sebagai pengguna. Angket respon terhadap penggunaan produk memiliki 4 pilihan jawaban sesuai konten pertan mudah mudah sulit sangat sulit Skor penilaian dari tiap pilihan jawaban ini dapat dilihat dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2 Skor Penilaian terhadap Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Pilihan Jawaban Skor Sangat menarik Sangat mudah 4 Menarik Mudah 3 Kurang menarik Sulit 2 Tidak menarik Sangat sulit 1 Rumus yang digunakan untuk menentukan kemenarikan dan kemudahan LKS yang dikembangkan adalah sebagai berikut: = Keterangan: = 4 = rata-rata akhir = nilai uji operasional angket tiap siswa 46 = banyaknya siswa yang mengisi angket Hasil penilaian uji ahli desain dan isi diinterpretasikan ke dalam kriteria sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria penilaian untuk uji kemenarikan dan kemudahan dalam tahap eksternal Skor Kualitas Pernyataan kualitas aspek kemenarikan Pernyataan kualitas aspek kemudahan 3,26-4,00 Sangat menarik Sangat mudah 2,51-3,25 Menarik Mudah 1,76-2,50 Kurang menarik Sulit 1,01-1,75 Tidak menarik Sangat sulit Sumber: Suyanto dan Sartinem 2009: 227 2. Data Kuntitatif Data diambil dari hasil belajar kognitif produk posttest dan lembar observasi KPS siswa. Hasil belajar kognitif produk harus diuji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. 1. Validitas Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen untuk mengevaluasi harus valid. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium.Untuk menguji validitas instrumen digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus: 47 = { }{ } Arikunto, 2009: 72 Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di kelas IX.2 dan IX.6 dengan jumlah siswa sebanyak 47 orang. Jika jumlah sampel uji validitas dan reliabilitas n sebanyak 47 orang maka nilai = 0,288. Dengan kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,288 maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,288 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer dengan kriterium uji bila correlated item total correlation lebih besar dibandingkan dengan 0,288 maka data merupakan construck yang kuat valid. 2. Reliabilitas Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen didasarkan pada pendapat Arikunto 2007: 109 yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus alpha, yaitu: = 1 1 Di mana: r 11 = reliabilitas yang dicari 48 i 2 = jumlah varians skor tiap-tiap item t 2 = varians total Arikunto, 2009: 109 Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan perangkat lunak komputer dengan metode Alpha yang diukur berdasarkan skala Alpha C 0 sampai 1. Menurut Sayuti dikutip oleh Sujianto dalam Saputri 2010: 30, kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterprestasikan sebagai berikut: 1. Nilai 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang reliabel. 2. Nilai 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak reliabel. 3. Nilai 0,41 sampai dengan 0,60 berarti cukup reliabel. 4. Nilai 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel. 5. Nilai 0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat reliabel. Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian disebarkan pada sampel yang sesungguhnya. Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap nomor soal.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan dari penelitian pengembangan ini sebagai berikut: 1. Bentuk LKS yang dapat mengoptimalkan praktikum virtual laboratory Materi Induksi Elektromagnetik, meliputi: a. Judul LKS disesuaikan dengan pokok bahasan yang akan dipraktikum dalam praktikum virtual laboratory. b. Pengantar berupa wacana yang didukung dengan gambar yang dapat memunculkan motivasi dan apersepsi siswa mengenai pokok bahasan yang dipraktikumkan dalam praktikum virtual laboratory. c. Tujuan percobaan tiap LKS mengacu pada tujuan dari percobaan yang dapat dipraktikumkan dalam praktikum virtual laboratory. d. Bekal awal berupa penugasan disertai tagihan agar siswa memiliki kemampuan awal sebelum melakukan praktikum virtual laboratory. Perihal yang ditugaskan mengenai materi yang harus dikuasai sebelum melakukan praktikum dan keterampilan dalam menggunakan piranti- piranti yang akan digunakan dalam praktikum virtual laboratory. e. Kegiatan I: Penyajian masalah berupa penyajian serangkaian pertanyaan berbasis masalah disertai gambar yang diambil dari praktikum virtual laboratory. Siswa memprediksi jawaban dari pertanyaan tersebut.