Konflik Interaksi Kesehatan Kerja

sangat berbahaya dan dapat mengancam eksistensi organisasi, sehingga apapun bentuknya harus dihentikan.

b. Konflik Perilaku

Konflik ini terjadi karena pertentangan perilaku berdasarkan perbedaan latar belakang antar para karyawananggota organisasi yang meliputi latar belakang budaya, pendidikan, suku, agama, ras, warna kulit, dan sebagainya. Konflik ini dapat dibedakan antara lain: 1 Konflik fungsional berupa pertentangan yang bersifat persaingan dalam prestasi, dan 2 Konflik non fungsional berupa pertentangan antar dua pihak yang bermaksud menghancurkan lawan, sehingga dapat merugikan organisasi.

c. Konflik Interaksi

Konflik ini terjadi karena interaksi sosial yang disharmonis antar manusia dalam mewujudkan hakikat sosialitasnya. Salah satu penyebabnya adalah kondisi kecerdasan emosional atau kecerdasan sosial anggotakaryawan relatif masih rendah. Konflik ini dalam rangka kepemimpinan untuk mengefektifkan organisasi perlu dikurangi atau ditiadakan, karena akan mempersulit dalam menciptakan kerjasama dan kerja kelompok team work.

d. Konflik dengan Serikat Pekerja

Konflik ini terjadi antara organisasi dengan anggota organisasikaryawan yang tergabung dalam organisasi serikat pekerja. Konflik ini sering dipicu oleh faktor- faktor yang bersifat sensitif, seperti tuntutan kenaikan upah, pemutusan hubungan kerja, perlakuan yang tidak manusiawipelanggaran hak-hak karyawan, dan lain-lain. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Konflik ini menurut Kartini Kartono 1994, konflik dengan serikat pekerja dapat dipicu antara lain: 1 Sistem birokrasi dan over birokrasi di dalam organisasiperusahaan, 2 Heterogenitas dalam staf pemimpin, 3 Supervise terlalu ketat, 4 Sistem hadiah, 5 Limitasi sumber energi, 6 Spesialisasi teknis kontra kekuasaan formal, dan 7 Struktur organisasi piramid.

II.4.2. Stres Kerja

Stres kerja yang dapat dialami anggota organisasikaryawan secara individual sama seperti konflik dapat berakibat pada pekerjaan menjadi tidak efektif dan tidak efisien. Menurut Mangkunegara 2000, stres kerja merupakan perasaan yang menekan atau tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaannya. Davis dan Newstrom dalam Rivai, Vaithzal 2005, mengemukakan bahwa stres kerja dapat dipicu antara lain: 1 Beban kerja yang berlebihan, 2 Tekanan dan desakan waktu, 3 Kualitas supervise yang jelek, 4 Iklim politis yang tidak aman, 5 Umpan balik pelaksanaan kerja yang tidak cukup, 6 Wewenang untuk melaksanakan tanggung jawab yang tidak cukup, 7 Frustasi, 8 Konflik antar anggota kelompokorganisasi, dan 9 Perubahan-perubahan dalam pekerjaan.

II.5. Kesehatan Kerja

Kegiatan pengembangan organisasi perlu ditingkatkan dengan memberikan jaminan agar kesehatan anggota organisasi selalu terpelihara. Beberapa kegiatan yang diperlukan adalah meningkatkan dan memperbaiki dana kesehatan atau penggantian p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara biaya perobatan dan perawatan kepada dokter atau rumah sakit, program kesegaran jasmani, program rekreasi, program konseling gangguan psikis. Kesehatan kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal carametode kerja, proses kerja dan kondisi yang bertujuan untuk: 1 Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua lapangan kerja setinggi-tingginya baik fisik maupun mental maupun kesejahteraan sosialnya. 2 Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh keadaanlingkungan kerjanya. 3 Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan. 4 Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya http:library.usu.ac.id downloadft07002748.pdf. Kesehatan tenaga kerja merupakan hal yang sangat penting, Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja membuat perusahaan lebih tanggap atas masalah kesehatan. Pertimbangan mendasar atas kesehatan kerja terfokus pada mengurangi atau menghapuskan kecelakaan kerja. Isu lain yang timbul adalah lingkungan kerja yang berbahaya dengan bahan kimia atau teknologi baru. Manajemen sumber daya manusia dapat membantu tenaga kerja dengan tujuan untuk mempertahankan tenaga p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara kerja. Semua karyawan dalam lingkungan perusahaan memerlukan perhatian terhadap pemeliharaan kesehatan agar dapat bekerja secara efektif, efisien dan produktif.

II.6. Keselamatan Kerja