kerja. Semua karyawan dalam lingkungan perusahaan memerlukan perhatian terhadap pemeliharaan kesehatan agar dapat bekerja secara efektif, efisien dan produktif.
II.6. Keselamatan Kerja
Inti dari suatu keselamatan kerja organisasional adalah pencegahan terhadap kecelakaan kerja. Artinya mencegah lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu,
kebanyakan program keselamatan kerja dirancang untuk mempertahankan suatu sikap bahwa menjaga keselamatan kerja dan menghindari kecelakaan kerja senantiasa
berada di dalam benak karyawan. Menurut Cascio dalam Iswanto 2004, “Peristiwa kecelakaan di tempat kerja
umumnya disebabkan oleh dua hal, 1 kondisi kerja yang tidak aman kondisi fisik dan lingkungan, dan 2 perilaku kerja yang tidak aman. Kondisi fisik
yang tidak aman mencakup perlengkapanperalatan yang cacat atau tidak sempurna, pengamanan mesin yang tidak layak, dan kurangnya alat-alat
perlindungan. Kondisi lingkungan yang tidak aman, seperti kebisingan, radiasi, debu, api, dan stres”.
Siagian 2006, menyatakan bahwa penyebab terjadinya kecelakaan kerja
dapat dikelompokkan menjadi dua sebab utama, yaitu: 1 Sebab-sebab teknis
Biasanya menyangkut keburukan pabrik, peralatan yang digunakan, penerangan yang kurang, mesin-mesin yang kurang terpelihara, penggunaan
warna yang kurang kontras, ventilasi yang buruk, dan buruknya lingkungan kerja. Untuk mencegahnya perlu dilakukan perbaikan teknis.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
2 Sebab-sebab manusia Biasanya dikarenakan oleh defeciencies para karyawan seperti sifat yang
cerobohtidak hati-hati, tidak mampu menjalankan tugas dengan baik, mengantuk, pemabuk, dan lain sebagainya.
Para ahli mensinyalir empat dari lima kecelakaan, penyebabnya adalah manusia. Karenanya program keselamatan haruslah lebih banyak memusatkan
perhatian pada aspek manusia daripada aspek teknis.
Sumber: Siagian 2006
Gambar II.2. Sebab dan Tindakan terhadap Kecelakaan di Tempat Kerja
Sebab Kecelakaan
Perilaku Tidak Aman
Kondisi Tidak Aman Lingkungan
Fisik
Tindakan Kontrol
Teknis Modifikasi
Lingkungan Kerja
Kontrol Manajemen
1. Program pengendalian kerugian, 2. Komite keselamatan,
3. Peraturan keselamatan kerja,
4. Seleksi karyawan,
5. Pelatihan karyawan dan supervise,
6. Umpan balik dan insentif.
p d f Machine
A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Keselamatan kerja berarti tidak menciptakan perasaan gelisahresah di lingkungan anggota organisasi, yang dapat menurunkan motivasi, disiplin kerja
dan loyalitas kepada organisasi. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pengembangan organisasi dengan meningkatkan perasaan memperoleh jaminan kesehatan kerja pada
setiap anggota organisasi. Beberapa kegiatannya adalah mencari cara terbaik dalam menghindari Pemutusan Hubungan Kerja PHK sepihak, menyelenggarakan atau
mengikutsertakan anggota organisasi dalam program pensiun, program pengadaan perumahan. Semua karyawan dalam setiap perusahaan memerlukan rasa aman atau
jaminan kelangsungan pekerjaan, untuk itu perusahaan perlu berusaha menghindari pemberhentian sementara para karyawan, dan menjadikan sebagai karyawan tetap.
II.7. Kompensasi