Kerangka Teori Latar Belakang Permasalahan

menunjukkan bahwa sesuatu yang diinginkan akhirnya telah tercapai atau akan akhirnya dicapai melalui dengan susah payah.

2. Kerangka Teori

Menurut Sutedi 2004:121, untuk menganalisis makna suatu kata dapat dilakukan dengan metode: 1 analisis komponen makna seibun-bunseki; 2 analisis imitokuchou dalam isigo semantic feature dalam semantem; 3 hubungan antar makna go to go no imi kankei. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode yang ketiga, yaitu hubungan antar makna. Menurut Abdul Chaer 1995:60 makna gramatikal gramatical meaning, makna fungsional fungsional meaning; structural meaning adalah makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah kata dalam kalimat, sedangkan menurut Djajasudarma 1999:13 makna gramatikal adalah makna yang menyangkut hubungan intra bahasa, atau makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya sebuah kata dalam kalimat. Hubungan antar makna go to go no imi kankei terdiri dari; 1 ruigi kankei hubungan kesinoniman; 2 han-gi kankei antonim dan 3 jouge kankei hubungan hiponimi dan hipernimi. Dari ketiga hubungan antar makna tersebut, penulis menggunakan metode ruigi kankei. Di dalam bahasa Jepang, beberapa kata memiliki bunyi ucapan yang berbeda namun memiliki makna yang sangat mirip, disebut dengan istilah ruigigo. Dalam bahasa Jepang sinonim disebut ruigigo. Pengertian ruigigo adalah “katachi wa chigau ga, arawasu imi ga daitai nikayotteiru tango. Tatoeba jikan tojikoku…nado” Shirou, 1984:969. Artinya yang dimaksud dengan sinonim Universitas Sumatera Utara adalah kata yang memiliki bentuk berbeda tetapi mengandung pengertian atau makna yang hampir sama. Misalnya kata jikan, jikoku dan lain-lain. Dalam Kikuo Nomoto 1988:1234 Kamus Pemakaian Bahasa Jepang Dasar Edisi Bahasa Indonesia, definisi toutou adalah 1. akhirnya, kesudahannya, untuk menyatakan sesuatu baru selesai setelah berlalu waktu yang cukup lama terutama, menyatakan apa yang sudah lama diduga akhirnya betul-betul menjadi kenyataan. Contoh: 三時間待ったがとうとう彼は来なかった. Sudah 3 jam saya tunggu tapi akhirnya dia tidak datang. 2. Akhirnya, akibatnya, untuk menyatakan meningginya taraf sesuatu sehingga mencapai batas tertentu. Contoh: 彼は勉強しすぎてとうとう病気になった. Dia belajar begitu keras sehingga akhirnya jatuh sakit. Kikuo Nomoto 1988:1349 definisi yatto 1.akhirnya, baru setelah…setelah lama dinanti-nantikan. Contoh: 5 時間もかかってやっと仕事が終わった. Akhirnya selesai juga pekerjaan setelah makan waktu 5 jam.2.pas-pasan,baru dapat…, akhirnya keburu juga. Contoh : まだ 簡単な 計算 が やっと できる 程度だ。Tingkat kemampuannya baru dapat menghitung yang mudah-mudah saja. Menurut Parera 2004:46, secara umum teori makna dapat dibedakan atas: 1. Teori RefrensialKorespondensi 2. Teori Kontekstual 3. Teori MentalismeKonseptual 4. Teori Formalisme Universitas Sumatera Utara Dari keempat teori tersebut yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas adalah teori Kontekstual. Teori Kontekstual mengisyaratkan bahwa sebuah katasimbol ujaran tidak mempunyai makna jika ia terlepas dari konteks Parera, 2004:47. Makna kontekstual adalah pertama, makna penggunaan sebuah kata atau gabungan kata dalam konteks kalimat tertentu; kedua, makna keseluruhan kalimat ujaran dalam konteks situasi tertentu Chaer, 1995:81. Untuk menganalisis perbedaan nuansa makna kata toutou dan yatto dalam kalimat bahasa Jepang, penulis menggunakan teori makna gramatikal, makna kontekstual dan teori kesinoniman. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan skripsi adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perbedaan nuansa makna adverbiakata keterangan toutou dan yatto dalam bahasa Jepang. 2. Untuk mengetahui makna adverbiakata keterangan toutou dan yatto dalam kalimat berbahasa Jepang. b. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian adalah: 1. Menambah referensi yang berkaitan dengan linguistik khususnya mengenai adverbiakata keterangan toutou dan yatto. Universitas Sumatera Utara 2. Menambah wawasan penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya, terutama mengenai perbedaan nuansa makna kata toutou dan yatto. E. Metode Penelitian Dalam penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Menurut Nawawi 1993:63 metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjekobjek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaiman adanya. Digunakan juga metode kepustakaan library research, yaitu metode yang menggunakan pengumpulan data-data atau berbagi informasi dengan cara pengumpulan data dari beberapa buku atau informasi atau referensi yang berkaitan dengan pembahasan Isyandi, 2003:13. Dalam hal ini, penulis mengumpulkan dan membaca buku-buku dan data-data yang berhubungan, khususnya buku-buku yang berhubungan dengan sinonim dalam bahasa Jepang dan buku-buku relevan dengan pembahasan Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MAKNA SINONIMRUIGIGO,