Arsip Nasional Republik Indonesia 38
C. Dampak Bencana Terhadap Arsip
Musibah bencana bukan saja menelan korban jiwa dan harta, namun juga memberikan dampak yang sangat besar terhadap keseluruhan aspek kehidupan manusia,
termasuk musnah, hilang dan rusaknya arsip atau dokumen penting. Jenis bencana yang terjadi di daerah yang menjadi obyek pengkajian serta
dampaknya terhadap perlindungan dan penyelamatan arsip dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7. Dampak Bencana Terhadap Arsip Pada Obyek Pengkajian Wilayah
Bencana Dampak Terhadap Arsip
Nanggroe Aceh
Darussalam Gempa Bumi
Tsunami Arsip kotor karena arsip yang berhamburan terinjak-injak kaki manusia
yang berlalulalang untuk menyelamatkan diri atau memberi bantuan pertolongan kepada para korban. Selain itu arsip terkena debu dan
reruntuhan puing-puing bangunan dan kehujanan.
Sumatera Barat
Gempa Bumi Erupsi
Letusan Gunung
Merapi Arsip basahlembab karena setelah gempa diguyur hujan selama tiga
malam berturut-turut. Seperti arsip yang temui di salah satu wilayah setelah terjadi bencana, arsip tentang Register Tanah, dan Buku Daftar
Anggota Organisasi Terlarang tulisannya mulai memudar karena kehujanan dan tidak segera dikeringkan. Bahkan antara lembar yang
satu dengan lainnya atau antar halaman arsip sudah terlalu sulit untuk di bukadipisahkan.
Surabaya Luapan
Lumpur Panas
Arsip hilang karena terangkut oleh alat berat becko atau ketidaktahuan para relawan yang menyelamatkan para korban maupun yang
membersihkan tempat tersebut.
Yogyakarta Gempa Bumi
Erupsi Letusan
Gunung Merapi
Banjir Tanah
Longsor Arsip sobek karena basah maupun tertimbun reruntuhan bangunan
Arsip Nasional Republik Indonesia 39
D. Jenis Arsip Inaktif Yang Terkena Dampak Bencana
Arsipdokmen penting yang terkena dampak musibah bencana dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan seperti: hilangnya identitas organisasi, hilangnya memori
organisasi, hilangnya bukti sah di pengadilan, hilangnya bukti akuntabilitas kinerja organisasi dan aparatur, hilangya sumber utama untuk pengambilan keputusan, hilangnya
bukti asset kepemilikan, serta hilangnya bukti sejarah. Jika arsipdokumen tersebut terceraiberai, rusak, atau musnahhilang maka untuk menata kembali, memperbaiki
arsipdokumen yang rusak atau untuk mencari arsip pengganti membutuhkan biaya yang besar. Adapun jenis arsip inaktif yang memiliki nilai berkelanjutan pada obyek kajian ini,
sesuai hasil wawancara adalah sebagai berikut:
Informan 1: Jenis arsip inaktif yang memiliki nilai berkelanjutan adalah arsip
kontrak perjanjian, dan sertifikat tanah wakaf. Informan 2:
Jenis arsip inaktif yang memiliki nilai betkelanjutan adalah arsip kepegawaian, arsip asset milik kodam.
Informan 3: Jenis arsip inaktif yang memiliki nilau berkelanjutan adalah arsip
operasi mantap brata, arsip operasi ketupatlilin, dll. Informan 4:
Jenis arsip inaktif yang memiliki nilai betkelanjutan adalah surat-surat keputusan, laporan-laporan, dan data-data perantau.
Informan 5: Jenis arsip inaktif yang memiliki nilai betkelanjutan adalah arsip
tenaga kerja, arsip transmigrasi. Informan 7:
Jenis arsip inaktif yang memiliki nilai betkelanjutan adalah surat sengketa tanah, arsip tentang batas provinsi, data kependudukan
kabupatenkota, data nagari dan kelurahan di Provinsi Sumatera Barat. Informan 9:
Jenis arsip inaktif yang memiliki nilai berkelanjutan adalah surat-surat keputusan, laporan-laporan, dan data-data perantau.
Informan 10: Jenis arsip inaktif yang memiliki nilai betkelanjutan adalah keputusan
kanwil hukum dan ham. Informan 11:
Jenis arsip inaktif yang memiliki nilai berkelanjutan adalah SK asset, Kebijakan strategis, laporan-laporan, dan
Standard Operational Procedur
Arsip Nasional Republik Indonesia 40
Berdasarkan jawaban dari informan-informan di atas, maka arsip yang memiliki nilai berkelanjutan adalah:
1. Arsip kontrak perjanjian 2. Sertifikat tanah wakaf
3. Arsip kepegawaian, data-data perantau 4. Arsip asset
5. Surat-surat keputusan 6. Laporan-laporan
7. Arsip ketenagakerjaan 8. Surat sengketa tanah
9. Arsip batas provinsi 10. Data kependudukan kabupatenkota
11. Data nagari dan kelurahan 12. Surat-surat keputusan
13. Kebijakan strategis 14.
Standard Operational Procedur
E. Penanganan Arsip Akibat Bencana