Arsip Nasional Republik Indonesia 33
c Bangunan-bangunan yang dimensi lebarnya sejajar dengan garis pantai;
d Material  bangunan  tambahan  yang  menempel  kurang  kuat  pada  bangunan
utama seperti papan, seng, asbes, dan sebagainya. e
Bangunan dan fasilitas telekomunikasi, listrik dan air bersih; f
Kapal penangkap ikan atau bangunan industri maritime lainnya yang terletak disekitar pantai;
g Jembatan dan jalan didaerah dataran pantai;
h Sawah, ladang, tambak, kolam budidaya perikanan.
4.  Angin siklon tropis
1 Pengertian Angin Siklon tropis
Pusaran  angin  kencang  dengan  kecepatan  angin  120  kmjam  atau  lebih yang sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali
didaerah-daerah  yang  sangat  dekat  dengan  khatulistiwa.  Penyebab  terjadinya angin  siklon  tropis  dikarenakan  perbedaaan  tekanan  dalam  suatu  sistem  cuaca.
Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius  ratusan  kilometer  disekitar  daerah  sistem  tekanan  rendah  yang  ektrem.
Sistem  pusaran  ini  bergerak  dengan  kecepatan  sekitar  20  kmjam.  Di  Indonesia, angin  ini  dikenal  sebagai  badai,  di  Samudera  Pacifik  sebagai  angin  taifun
typhoon
,  di  Samudera  Hindia  disebut  siklon  I
cyclone
,  dan  di  Amerika dinamakan
hurricane
.
2 Permasalahan spesifik
Angin siklon tropis mengakibatkan kerugian dan permasalahan yang serius yaitu berupa korban manusia maupun kerusakan fasilitas milik umum yang dapat
mengangu  bahkan  melumpuhkan  kegiatan  sosial-ekonomi  penduduk.  Uraiannya sebagai berikut:
a Struktur  bangunan  yang  ringan  atau  perumahan  yang  terbuat  dari  kayu
bangunan bangunan sementara atau semi permanen; b
Atap bangunan;
Arsip Nasional Republik Indonesia 34
c Material  bangunan  tambahan  yang  menempel  kurang  pada  bangunan  utama
seperti papan, seng, asbes, dan sebagainnya; d
Tiang kabel listrik yang tinggi akan tumbang diterpa angin; e
Kapal-kapal penangkapan ikan atau bangunan industrsi maritime lainnya yang terletak disekitar pantai.
5.  Banjir
1 Pengertian Banjir
Ada dua pengertian mengenai banjir : a
Aliran air sungai yang tingginya melebihi muka air normal sehingga melimpas dari  palung  sungai  menyebabkan  adanya  genangan  pada  lahan  rendah  disisi
sungai. Aliran tersebut yang semakin meninggi, mengalir dan melimpasi muka tanah yang biasanya tidak dilewati aliran air.
b Gelombang banjir berjalan kearah hilir sistem sungai yang berinteraksi dengan
kenaikan muka air di muara akibat badai. Untuk  Negara  tropis,  berdasarkan  sumber  airnya  yang  belebihan  tersebut
dapat dikategorikan dalam empat kategori : a
Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat yang melebihi kapasitas penyaluran sistem  pengaliran  air  yang  terdiri  dari  sistem  sungai  alamiah  dan  sistem
drainase buatan manusia. b
Banjir yang disebabkan meningkatnya muka air sungai sebagai akibat pasang laut maupun meningginginya gelombang laut akibat badai.
c Banjir  yang disebabkan oleh kegagalan bangunan air buatan manusia seperti
bendungan, bending, tanggul, dan bangunan pengendalian banjir. d
Banjir  akibat  kegagalan  bendungan  alam  atau  penyumbatan  aliran  sungai akibat runtuhnyalongsornya tebing sungai. Ketika sumbatanbendungan tidak
dapat  menahan  tekanan  air  maka  bendungan  akan  hancur,  air  sungai  yang terbendung  mengalir  deras  sebagai  banjir  bandang.  Contoh  kasus  banjir
bandang  jenis  ini  terjadi  pada  banjir  bahorok,  kabupaten  langkat,  Sumatera Utara.
Arsip Nasional Republik Indonesia 35
2 Permasalahan Spesifik
Bencana  banjir  mengakibatkan  kerugian  dan  permasalahan  yang  serius yaitu  berupa  korban  manusia  dan  harta  benda,  baik  perorangan  maupun  milik
umum  yang  dapat  mengangu  bahkan  melumpuhkan  kegiatan  sosial-ekonomi penduduk. Uraiannya sebagai berikut :
a. Mengakibatkan  penduduk  yang  meninggal,  hilang,  luka-luka,  dan
pengungsian;  Mengakibatkan  masalah  kesehatan  masyarakat,  harta  benda perorangan  yang  tergenang  rusak    dan  hanyut  seperti  rumah  tinggal,  mobil,
perabotan rumah tangga, dll. b.
Prasarana  transportasi  yang  tergenang,  rusak,  dan  hanyut  karena  banjir. Contoh : jalan, jembatan, stasiun, terminal bus,dll.
c. Fasilitas  sosial  yang  tergenang,  rusak,  dan  hanyut  diantaranya  :  sekolah,
rumah sakit, puskesmas, tempat ibadah, pasar, dan fasilitas sosial lainnya. d.
Fasilitas  pemerintahan,  industri-jasa,  dan  fasilitas  starategis  lainnya, diantaranya : kantor instansi pemerintah, komplek industri, jaringan distribusi
air, gas, instalasi telekomunasi, dll. e.
Prasarana pertanian dan perikanan, diantaranya : sawah beririgasi dan sawah tadah  hujan  yang  tergenang  dan  puso  penurunankehilangan  produksi,
tambak, perkebunan, dll. f.
Prasarana  pengairan,  diantaranya  :  bendungan,  tanggul,  jaringan  irigasi, jaringan drainase, pintu air, dll.
6.  Tanah Longsor