Arsip Nasional Republik Indonesia 41
Informan 6: Penanganan arsip akibat bencana belum terurus secara tuntas dan
masih dalam penanganan, yang terlibat dalam penanganan arsip tersebut adalah segenap aparat terkait dan bantuan masyarakat.
Informan 7: Penanganan arsip akibat bencana dan siapa saja yang terlibat dalam
penanganan arsip: tidak banyak arsip yang rusak karena sudah disimpan pada filling cabinet.
Informan 8: Penanganan arsip akibat bencana dan siapa saja yang terlibat dalam
penanganan arsip: kantor terhindar dari bencana gempa. Informan 9:
Penanganan arsip akibat bencana masih belum optimal, dan yang terlibat adalah arsiparis, pejabat kepegawaian, pengurus barangasset
intern Informan 10:
Penanganan arsip akibat bencana dan siapa saja yang terlibat dalam penanganan arsip: hanya ditangani sendiri dengan staf.
Berdasarkan jawaban dari informan-informan di atas, maka dapat diketahui bahwa penanganan arsip akibat bencana oleh instansi yang bersangkutan, seharusnya dilakukan
sesuai dengan standar penanganan bencana, namun hasil temuanfakta yang ditemukan dilapangan tidak sesuai dengan standar penanganan bencana, bahkan ada instansi yang
belum melaksanakan penanganan arsipnya yang terkena bencana, adapaun pihak yang terlibat dalam penanganan arsip yang terkena bencana adalah dari instansi yang
bersangkutan , belum ada keterlibatan pihak lain yang menangani.
F. Keparahan Kerusakan Arsip Akibat Bencana
Keparahan kerusakan arsip akibat bencana dapat dilihat seberapa besar volume arsip yang rusak terkena bencana, apakah gedung penyimpanan arsipnya juga terkena
bancana, serta bagaimana kerusakan pada sarana prasarana kearsipannya. Hasil dari wawancara dapat diketahui keparahan kerusakan arsip akibat bencana sebagai berikut:
Informan 1: Seberapa parah kerusakan akibat bencana: ada sejumlah 80 arsip
rusak, belum memiliki gedung penyimpanan, SDM pengelola arsip, serta sarana dan prasarana kearsipan.
Arsip Nasional Republik Indonesia 42
Informan 3: Seberapa parah kerusakan akibat bencana: ada sejumlah 80 arsip
rusak, belum memiliki gedung penyimpanan, SDM pengelola arsip, serta sarana dan prasarana kearsipan.
Informan 4: Seberapa parah kerusakan akibat bencana: banyak arsip yang rusak
50, gedung penyimpanan arsip yang rusak 60, prasarana dan sarana yang rusak 50.
Informan 6: Seberapa parah kerusakan akibat bencana: ada sejumlah 40 dokumen
dan surat-surat telah rusak, gedung penyimpanan rusak. Informan 7:
Seberapa parah kerusakan akibat bencana: tidak begitu parah arsip yang rusak, tidak ada gedung penyimpanan arsip yang khusus, tidak
ada pengelola arsip, tidak ada prasarana dan sarana kearsipan. Informan 9:
Seberapa parah kerusakan akibat bencana: banyak arsip yang rusak 70, gedung penyimpanan arsip rusak parah dan belum ada
gantinya, SDM pengelola arsip masih ada namun kurang banyak, prasarana dan sarana hancur total.
Informan 10: Seberapa parah kerusakan akibat bencana; tidak ada arsip yang rusak,
gedung rusak, komputer dan almari rusak.
Jawaban informan-informan tersebut di atas keparahan kerusakan arsip akibat bencana diketahui bahwa sebagian besar instansi mengalami kerusakan arsipnya yaitu di
atas 50 dari volume arsip yang ada, sebagian besar instansi menjawab bahwa gedung penyimpanan arsip mereka juga rusak, sebagian besar instansi mengalami kerusakan pada
prasarana dan sarana kearsipannya bahkan ada yang rusak total, sebagian besar instansi dan dapat dikatakan hampir semua instansi menjawab belum memiliki sumber daya
manusia kearsipan.
G. Tempat Penyimpanan Arsip Inaktif Yang Memiliki Nilai Berkelanjutan