Arsip Nasional Republik Indonesia 35
2 Permasalahan Spesifik
Bencana  banjir  mengakibatkan  kerugian  dan  permasalahan  yang  serius yaitu  berupa  korban  manusia  dan  harta  benda,  baik  perorangan  maupun  milik
umum  yang  dapat  mengangu  bahkan  melumpuhkan  kegiatan  sosial-ekonomi penduduk. Uraiannya sebagai berikut :
a. Mengakibatkan  penduduk  yang  meninggal,  hilang,  luka-luka,  dan
pengungsian;  Mengakibatkan  masalah  kesehatan  masyarakat,  harta  benda perorangan  yang  tergenang  rusak    dan  hanyut  seperti  rumah  tinggal,  mobil,
perabotan rumah tangga, dll. b.
Prasarana  transportasi  yang  tergenang,  rusak,  dan  hanyut  karena  banjir. Contoh : jalan, jembatan, stasiun, terminal bus,dll.
c. Fasilitas  sosial  yang  tergenang,  rusak,  dan  hanyut  diantaranya  :  sekolah,
rumah sakit, puskesmas, tempat ibadah, pasar, dan fasilitas sosial lainnya. d.
Fasilitas  pemerintahan,  industri-jasa,  dan  fasilitas  starategis  lainnya, diantaranya : kantor instansi pemerintah, komplek industri, jaringan distribusi
air, gas, instalasi telekomunasi, dll. e.
Prasarana pertanian dan perikanan, diantaranya : sawah beririgasi dan sawah tadah  hujan  yang  tergenang  dan  puso  penurunankehilangan  produksi,
tambak, perkebunan, dll. f.
Prasarana  pengairan,  diantaranya  :  bendungan,  tanggul,  jaringan  irigasi, jaringan drainase, pintu air, dll.
6.  Tanah Longsor
1 Pengertian Longsor
longsor  merupakan  salah  satu  jenis  gerakan  massa  tanah  atau  batuan, ataupun  pencampuran  keduanya,  menuruni  atau  keluar  lereng  akibat  dari
terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Ada  6  jenis  tanah  longsor,  yakni  :  longsoran  transisi,  longsoran  rotasi,
pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Jenis longsoran  transisi  dan  rotasi  paling  banyak  terjadi  di  Indonesia,  sedangkan
Arsip Nasional Republik Indonesia 36
longsoran yang paling banyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.
Gambar 1. Jenis Longsor
Arsip Nasional Republik Indonesia 37
Sumber : pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi ESDM 2
Permasalahan Spesifik Tanah  longsor    terjadi  karena  ada  ganguan  kestabilan  pada  tanahbatuan
penyusun lereng. Ganguaan kestabilan lereng ini dikontrol oleh kondisi morfologi terutama  kemiringan  lereng,  kondisi  batuan  ataupun  tanah  penyusun  lereng  dan
kondisi  hidrologi  atau  tata  air  pada  lereng.  Meskipun  suatu  lereng  rentan  atau berpotensi untuk longsor, karena kondisi kemiringan lereng, batuantanah dan tata
airnya,  namun  lereng  tersebut  belum  akan  longsor  atau  tergangu  kestabilannya tanpa  dipicu  proses  pemicunya.  Penyebab  longsoran  dapat  dibedakan  menjadi
penyebab yang berupa: a
Factor pengontrol ganguan kestabilan lereng; b
Proses pemicu longsoran. Bencana  tanah  longsor  mengakibatkan  kerugian  dan  permasalahan  yang
serius  yaitu  berupa  korban  manusia  maupun  fasilitas  milik  umum  yang  dapat mengangu bahkan melumpuhkan kegiatan sosial-ekonomi penduduk;
a Permukiman yang dibangun pada lereng yang terjal dan tanah yang lunak, atau
dekat tebing sungai; b
Permukiman yang dibangun dibawah lereng yang terjal; c
Permukimaman yang dibangun di mulut sungai yang berasal dari pegunungan diatasnya, rawan terhadap banjir bandang;
d Jalan dan prasarana komunikasi yang melintasi lembah dan perbukitan;
e Bangunan tembok;
f Bangunan dengan fondasi yang lemah;
g Struktur bangunan dengan fondasi tidak menyatu;
h Utilitas bawah tanah, pipa air, pipa gas dan pipa kabel.
Arsip Nasional Republik Indonesia 38
C.  Dampak Bencana Terhadap Arsip