Bagian 3 Petunjuk Teknis 160
Langkah-langkah Pelaksanaan A.
Proses Penentuan Area Berisiko 1.
Diskusikan dan Sepakati Sumber Data Sekunder serta SKPD yang terlibat untuk Penentuan Area Berisiko dan Penentuan Zona dan Sistem
- Sepakati sumber data yang akan digunakan dalam proses penentuan area berisiko dan
penentuan zona dan sistem. Sebaiknya menggunakan data tahun terakhir dan harus memiliki tahun yang sama serta sahih.
- Berdasarkan sumber data yang disepakati, kelompokkan data-data sekunder yang diperlukan
berdasarkan hasil pengumpulan data sekunder. -
Sepakati SKPD yang akan melakukan penilaian risiko sanitasi berdasarkan persepsi SKPD. Sekurang-kurangnya melibatkan 5 lima SKPD teknis, seperti SKPD Kebersihan dan Pertamanan,
Pekerjaan Umum, dan Kesehatan, BLH, dan maksimum 9 sembilan SKPD.
- Gunakan Instrumen Profil Sanitasi dan bagikan lembar kerja Form 2 bagian Persepsi SKPD.
Lakukan penilaian risiko sanitasi berdasarkan Persepsi SKPD untuk 3 komponen air limbah domestik, persampahan, drainase dengan mengisikan tingkat resiko kelurahandesa
menggunakan skor 1-4. Berikan waktu ± 1 minggu untuk pengisian lembar kerja.
2. Entri dan analisis data sekunder ke dalam Instrumen Profil Sanitasi serta sepakati
pembobotan parameter
- Masukkan data sekunder yang telah dikonsolidasikan ke dalam lembar kerja ‘Form 1’ dan ‘Form
2’ Instrumen Profil Sanitasi lihat bagian “B” petunjuk teknis ini untuk proses input data yang dimaksud.
- Instrumen Profil Sanitasi akan menghitung secara otomatis pada lembar kerja ‘Form 2’ untuk
kepadatan penduduk, persentase kk miskin, persentase akses air limbah domestik layak, dan persentase luas genangan.
- Diskusikan dan sepakati pembobotan dari parameter EXPOSURE:data sekunder untuk 3
komponen cakupan akses jamban layak; persentase cakupan pelayanan sampah dan persentase luas genangan dan IMPACT jumlah penduduk, kepadatan penduduk, angka
kemiskinan, fungsi urbanrural. Isikan pembobotan di dalam lembar kerja ‘Area Berisiko’ Instrumen Profil Sanitasi. Besaran pembobotan dapat dilakukan dengan cara: i pembobotan
yang sama besar untuk ketiga hasil analisis; ii pembobotan berbeda-beda.
- Instrumen akan menghitung secara otomatis tingkat risiko di setiap kelurahandesa berdasarkan
data sekunder dan pembobotan yang dimasukkan lihat lembar kerja ‘Area Berisiko’ untuk proses perhitungan data yang dimaksud.
3. Entri dan analisis data berdasarkan Persepsi SKPD
- Masukkanentri data persepsi SKPD dalam lembar kerja ‘Form 2’ Instrumen Profil Sanitasi lihat
bagian “B” untuk proses input data yang dimaksud. -
Diskusikan dan sepakati pembobotan dari parameter EXPOSURE: persepsi SKPD dan isikan
pembobotan di dalam lembar kerja ‘Area Berisiko’ Instrumen Profil Sanitasi. -
Instrumen akan menghitung secara otomatis tingkat risiko di setiap kelurahandesa berdasarkan persepsi SKPD dan pembobotan yang dimasukkan li
hat lembar kerja ‘Area Berisiko’ untuk proses perhitungan data yang dimaksud.
Untuk memudahkan proses penyusunan BPS dan SSK, pengumpulan dan pengisianentri data sekunder untuk analisis zona dan sistem dilakukan bersama-
sama saat pengumpulan dan pengisianentri data sekunder untuk analisis area berisiko.
Bagian 3 Petunjuk Teknis 161
4. Bila studi EHRA selesai, entri Indeks Risiko Sanitasi ke dalam Lembar Kerja Form 2