Tujuan Pengguna Ringkasan Proses Penyusunan MPS Jadual Kegiatan

Umum 1 Pendahuluan

1. Latar Belakang

Setelah menyelesaikan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi KabupatenKota, selanjutnya Kelompok Kerja Pokja Sanitasi KabupatenKota akan melanjutkan pada tahap untuk dapat melaksanakan seluruh strategi yang telah disepakati. Rangkaian proses dan tahapan yang diperlukan agar seluruh program dan kegiatan dapat direalisasikan dituangkan di dalam dokumen Memorandum Program Sanitasi MPS KabupatenKota, baik terkait kepastian ketersediaan anggaran, persiapan untuk tahap konstruksi ataupun repetisi tindak lanjut tahunan yang diperlukan. Pedoman mengenai tata cara penyusunan MPS ini telah disusun sebelumnya oleh Tim Teknis Pembangunan Sanitasi TTPS pada tahun 2010 di dalam sebuah dokumen yang disebut sebagai Manual Tahap D: Penyusunan Rencana Tindak Sanitasi dan dokumen Manual Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Kota 2011. Pedoman Penyusunan Memorandum Program Sanitasi MPS KabupatenKota telah mengalami beberapa kali revisi, sesuai dengan dinamika perkembangan dan kebutuhan yang ada. Pedoman ini juga telah mengacu pada Surat Edaran Mendagri 6604919SJ tentang Pedoman Pengelolaan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman PPSP di daerah dan Panduan Pelaksanaan Lokakarya Provinsi. Penyempurnaan Pedoman Penyusunan Memorandum Program Sanitasi MPS KabupatenKota ini juga berdasarkan umpan balik dari pelaksanaan PPSP sejak tahun 2010 yang mengindikasikan perlunya dokumen tambahan yang dapat digunakan oleh Pokja dan Fasilitator dalam rangka penyusunan MPS secara tuntas dan sederhana, disamping lebih memfokuskan pada “proses” supaya tercapainya kesepakatan program dan penganggaran, serta tindak lanjut yang perlu dilakukan apabila terjadi “funding gap”. Dokumen MPS merupakan saringan akhir agar semua Program dan Kegiatan yang akan diimplementasikan sudah dapat dipastikan ketersediaan pendanaannya serta memenuhi kaidah SMART Specific – jelas, tidak mengundang interpretasi, Measureable – terukur, Achieveable – dapat dicapai, Relevant – informasi yang jelas bagi pengguna, Timely – tepat waktu.

2. Tujuan

Buku ini agar dijadikan pedoman bagi Kelompok Kerja Pokja Sanitasi di KabupatenKota dalam pelaksanaan Tahap 4 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman PPSP yaitu penyusunan Memorandum Program Sanitasi. Selain itu, Petunjuk ini juga diharapkan dapat menjadi pedoman dan referensi bagi fasilitator dalam memfasilitasi Pokja dalam proses penyusunannya. Umum 2

3. Kelengkapan Petunjuk Praktis

Pedoman Penyusunan Memorandum Program Sanitasi MPS ini disusun dengan struktur penulisan sebagai berikut:

Bagian 1 : Proses

Berisi penjelasan proses dan langkah-langkah penyusunan MPS. Bagian ini dapat menjadi semacam “daftar centang’ check-list bagi Pokja guna mengetahui kemajuan proses penyiapan MPS.

Bagian 2 : Outline

Menjelaskan secara rinci data dan informasi minimum di dalam penyusunan MPS. Penjelasan rinci ini memberi acuan apa yang perlu dihasilkandituliskan berdasarkan proses yang telah dijalani untuk setiap Bab dan sub-bab di dalam dokumen MPS.

Bagian 3 : Petunjuk Teknis

Memberi penjelasan rinci mengenai tata cara pelaksanaan kegiatan atau analisis spesifik yang perlu dilakukan di dalam penyusunan MPS. Contoh: ceklist kriteria kesiapan, tatacara perhitungan volume dan biaya.

4. Pengguna

Pengguna Petunjuk Praktis ini di antaranya adalah  Pokja Sanitasi KabupatenKota  Pokja Sanitasi Provinsi  PMU dan PIU PPSP  Fasilitator, baik tingkat kabupatenkota maupun provinsi  Para penggiat sanitasi lembaga donor, LSM, CSR Swasta, dll

5. Ringkasan Proses Penyusunan MPS

Pedoman ini disusun dengan memadukan dua pendekatan yaitu pendekatan “proses” dan “produk”. Oleh karena itu, di samping memberi pedoman tentang bagaimana mencapai hasil akhir dari proses, Pedoman ini juga mengindikasikan produk yang dihasilkan pada tiap-tiap proses. Terdapat enam 6 proses di dalam penyusunan dokumen MPS yang digambarkan sebagai berikut: Gambar 1 Proses Penyusunan Memorandum Program Sanitasi MPS KabupatenKota Proses penyusunan MPS Proses-01 Persiapan Proses-03 Konsolidasi Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan Sanitasi Proses-05 Finalisasi Dokumen Kab.Kota Proses-02 Review SSK Penetapan Program Prioritas Proses-04 Rencana Implementasi Proses-06 Tindak Lanjut Provinsi Umum 3

6. Jadual Kegiatan

Penyusunan MPS dimulai awal bulan Maret tahun n+1 dan direncanakan untuk dapat diselesaikan pada akhir bulan Juni selesai di KabupatenKota. Proses penyusunan MPS sepenuhnya berdasarkan pada data dan hasil analisis yang terdapat di dalam Buku Putih Sanitasi BPS dan Strategi Sanitasi Kota SSK, dan oleh karenanya BPS dan SSK yang berkualitas akan memudahkan dalam proses penyusunan MPS. Indikasi kebutuhan waktu dan jadwal penyelesaian penyusunan MPS ditampilkan dalam tabel berikut. Gambar 2 Jadual Penyusunan Memorandum Program Sanitasi Bagian 1 Proses 4 Pedoman Penyusunan Memorandum Program Sanitasi MPS KabupatenKota Bagian 1 Proses Bagian 1 Proses 5 Proses-01 Persiapan Dokumen Referensi Terkait : - SE Mendagri No. SE 6604919SJ, Tahun 2012 Pelaksana : Pokja KabupatenKota Lama Kegiatan : Dokumen Referensi Terkait : - Surat Edaran Mendagri 6604919SJ Pelaksana : Pokja KabupatenKota Lama Kegiatan : 2 minggu Tujuan  Mendapatkan kesepahaman dan kesamaan persepsi atas manfaat, proses dan produk MPS  Menyusun Rencana Kerja, Pembagian Tugas dan tanggungjawab setiap anggota Pokja Output  Terselenggaranya Kick off Meeting  Terbangunnya kesepahaman antar anggota Pokja tentang MPS  Tersusunnya rencana kerja penyusunan MPS, pembagian tugas dan tanggungjawab setiap anggota Pokja Kab.Kota. Penulisan dalam Dokumen MPS  Bab 1 : Pendahuluan Deskripsi Pertemuan perdana kick off meeting merupakan titik awal dari proses penyusunan MPS oleh Pokja Kab.Kota yang bertujuan antara lain penyamaan persepsi antar anggota Kelompok Kerja Pokja merupakan hal yang sangat penting agar masing-masing anggota Pokja yang berasal dari sejumlah dinasinstansi mempunyai kesamaan pemahaman atas proses penyusunan dan produk MPS, kontribusi dan tugas dari masing-masing anggota Pokja, serta jadual pelaksanaan pekerjaan. Disamping itu Pokja harus menyepakati dan memahami bahwa MPS merupakan dokumen sumber dalam usulan pembangunan sanitasi dan harus dilakukan adopsi dan pengawalan kedalam mekanisme penganggaran reguler. Langkah-Langkah Pelaksanaan

1. Sepakati dan Lakukan Pertemuan perdana kick off meeting