Bagian 1 Proses 12
Instrumen Instrumen Penetapan Prioritas Program
Dalam penetapan prioritas program, dapat digunakan tabel di bawah ini. Contoh: Tabel Prioritas Program
ProgramKegiatan Score dan bobot
Score total
Urutan prioritas
Penerima manfaat
Permasa lahan
mendesak Persepsi
Pokja Pro-
poor
30 25
20 25
1 2
3 4
5 6
7 8
1 Pembangunan MCK++ 2
4 4
3 3.30
1 2
Pembangunan Septiktank Komunal 10 SR
1 4
4 4
3.15 1
3 Pembangunan IPAL Komunal 2
4 4
3 3.00
1 4 Pembangunan IPLT
2 3
3 1
2.95 2
5 Pembangunan SPAL-T Skala Kawasan
3 2
2 1
2.90 3
dst dst ............................................ Catatan: angka-angka yang ada ditabel hanya ilustrasi
Keterangan:
1 Tabel ini disusun untuk membantu Pokja menetapkan prioritas program. Pokja dapat menggunakan metode lain
dalam proses penetapan prioritas ini. 2
Untuk menyusun prioritas program tetapkan beberapa kriteria, diantaranya adalah: -
Jumlah penerima manfaat kolom 3 -
Apakah menjawab permasalahan mendesak yang dihadapi KabupatenKota kolom 4 -
Apakah menurut Pokja program tersebut adalah prioritas kolom 5 -
Apakah program tersebut memihak pada masyarakat miskin – pro-poor kolom 6
3 Pokja dapat menetapkan kriteria lain serta mengurangi maupun menambahkan kriteria tersebut.
4 Selanjutnya, tetapkan bobot untuk masing-masing kriteria tersebut sehingga total bobot mencapai 100. Pembotan
dapat ditentukan secara berbeda untuk masing-masing komponen. 5
Berikan score untuk masing-masing kriteria 1 – 4, dengan 1 adalah tidak prioritas dan 4 adalah paling prioritas
6 Kalikan bobot dan score, selanjutnya jumlahkan untuk menghasilkan total score kolom 7.
7 Urutkan kegiatan yang memiliki score terbesar merupakan kegiatan yang paling prioritas kolom 8
6. Lakukan Review Program, Kegiatan dan Indikasi Pendanaan
1 Pahami dan Telaah kembali Strategi yang telah disusun sebelumnya
2 Gunakan program dan kegiatan dari hasil review KKL sebagai dasar penyusunan program dan
kegiatan. 3
Rumuskan kembali rangkaian tahapan Kegiatan untuk masing-masing Program pengembangan sanitasi.
- Gunakan hasil
“Instrumen Perencanaan” untuk melakukan review program, kegiatan dan indikasi pendanaan sanitasi dengan cara menentukan teknologi yang dipilih, estimasi volume dan biaya yang
diperlukan untuk pembangunan sanitasi KabupatenKota. -
Rumuskan rangkaian kegiatan untuk Program yang disusun. Perhatikan tahapan SIDLACOM untuk setiap rangkaian kegiatan khususnya untuk kegiatan pengembangan infrastruktur. Susun juga
indikator capaian hasil atau outcome untuk masing-masing kegiatan tersebut. -
Tetapkan urutan kegiatan yang harus dilakukan berdasarkan tahapan SIDLACOM Survey Investigation, Design, Land Acquisition, Construction, Operation and Maintenance.
Bagian 1 Proses 13
- Pastikan bahwa kegiatan infrastruktur didukung oleh kegiatan non-fisik lainnya.
- Pastikan bahwa manfaatoutcome sudah realistis sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.
- Pastikan satuan kegiatan sudah sesuai dengan kaidah atau ketentuan.
- Tentukan lokasi kegiatan pada area beresiko dan pilih teknologi yang sesuai.
- Gunakan hasil dari
“Instrumen Perencanaan Sanitasi” untuk melakukan Review volume kegiatan
yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dan sasaran yang ditetapkan sampai dengan akhir perencanaan ini;
- Jabarkan hasil perhitungan volume kegiatan ke dalam rencana implementasi;
- Urutkan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kaidah urutan pelaksanaan kegiatan dan tidak saling
mendahului; contoh: Studi dan desain dilakukan sebelum pelaksanaan konstruksi. -
Periksa ulang status usulan kegiatan yang telah disusun di atas apakah sudah dilakukan atau belum di tahun-tahun sebelumnya.
- Perbaharui daftar rangkaian kegiatan.
- Catat dan masukkan kegiatan APBD Kab.Kota, APBD Prov., APBN dan sumber lainnya yang
sedang dilaksanakan pada tahun ini atau n+1 kedalam daftar program, kegiatan dan indikasi pendanaan tahun n+1.
- Catat dan masukkan kegiatan APBD Kab.Kota, APBD Prov., APBN dan sumber lainnya yang
diusulkan untuk dilaksanakan pada tahun depan atau n+2 kedalam daftar program, kegiatan dan indikasi pendanaan tahun n+2.
4 Masukkan program, kegiatan dan pendanaan yang dilaksanakan pada tahun n+1 atau tahun ini oleh
SKPD KabupatenKota, Provinsi, Pusat dan sumber pendanaan lainnya telah dicatat dalam template. 5
Masukkan program, kegiatan dan pendanaan yang telah diusulkan oleh SKPD KabupatenKota, Provinsi dan Pusat yang akan dilaksanakan pada tahun n+2 telah dicatat dalam template.
6 Diskusikan dan rumuskan kembali jadwal pelaksanaan, indikasi kebutuhan biaya, dan indikasi sumber
pendanaan danatau pembiayaan untuk masing-masing kegiatan Selanjutnya, rumuskan jadwal pelaksanaan program dan kegiatan tersebut, hitung indikasi kebutuhan
biaya, dan tetapkan sumber pendanaan danatau pembiayaan. -
Estimasi biaya
• Gunakan hasil “Instrumen Perencanaan” untuk menghitung Estimasi Biaya. • Pastikan bahwa Estimasi Biaya, sudah sesuai dengan kondisi saat ini; bilamana ragu terhadap
estimasi biaya maka lakukan konsultasi kepada pihak terkait seperti Kepala SKPD, Pokja Provinsi, Satker terkait.
• Pastikan bahwa rencana kegiatan yang dialokasikan untuk APBD Kab.Kota setiap tahun sudah sesuai dengan
“KEMAMPUAN PENDANAAN SANITASI” dari Kab.Kota;
• Bilamana kebutuhan biaya yang dialokasikan untuk APBD terlalu tinggi jika dibandingkan dengan kemampuan pendanaan KabupatenKota maka lakukan perubahan sasaran dan hitung kembali
dengan
“Instrumen Perencanaan Sanitasi”.
- Sumber pendanaan danatau pembiayaan
Diskusikan dan tetapkan sumber pendanaan danatau pembiayaan untuk masing-masing kegiatan, apakah dapat didanai oleh APBD, APBD Provinsi, APBN, atau oleh sumber pendanaan lain.
Bagian 1 Proses 14
Instrumen Instrumen Perencanaan Sanitasi
Untuk mempermudah Pokja Kab.Kota dalam menyusun kegiatan, menghitung volume dan perkiraan biaya infrastruktur yang diperlukan untuk menjawab Tujuan, Sasaran, Isu Strategis dan Permasalahan mendesak
yang ada.
Instrumen SIDLACOM
Untuk mempermudah Pokja Kab.Kota dalam menyusun kegiatan
“INFRASTRUKTUR” yang lengkap dan
berurutan maka telah disiapkan
“Indikasi Kegiatan Sanitasi” berdasarkan kaidah SIDLACOM. Kegiatan
yang ada didalam daftar tersebut hanya merupakan kegiatan indikatif dan bersifat terbuka dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan situasi dan kondisi daerah, sehingga Pokja Kab.Kota harus melakukan
kajian dan penyesuaian terhadap kondisi dan situasi dari masing-masing Kab.Kota yang bersangkutan.
7. Penilaian Sendiri Self Asessment