BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Komunikasi a.
Pengertian Komunikasi
Manusia tercipta sebagai mahkluk social yang tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain, bantuan tersebut didapatkan melalui sebuah
komunikasi antara manusia yang satu dengan lainnya. Dengan adanya komunikasi, maka terciptalah sebuah kehidupan yang saling melengkapi satu
sama lain. Istilah komunikasi merupakan terjemahan yang diambil dari bahasa Inggris “communication” yang berasal dari bahasa latin”communicare” yang
berarti berpartisipasi atau memberitahukan dan perkataan ini bersumber pada kata communis yang berarti “sama”, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi
komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika
seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan oranglain kepadanya, maka komunikasi itu dapat berlangsung dan sebaliknya Mulyana, 2005 : 3.
Menurut Onong 1993, 3, Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “Communicatio” yang bersumber pada kata “ communis” yang berarti sama dalam
arti kata yaitu sama makna. Dengan demikian komunikasi adalah kesamaan antara komunikator dan komunikan dengan tujuan untuk mengubah sikap, opini, dan
pandangan prilaku orang lain tentang pesan yang disampaikan. Berdasarkan paradigma Onong 2004 : 8, mendefenisikan komunikasi
adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung
Universitas Sumatera Utara
secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Menurut Astrid 2000:19 komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau
melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Dari beberapa defenisi diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seorang komunikator kepada komunikan melalui saluran atau media tertentu
dengan maksud untuk mengubah perilaku komunikan sesuai dengan keinginan komunikator.
Komunikasi umumnya diartikan sebagai proses pengoperasian lambang- lambang yang mengandung arti. Menurut Wiryanto 2006 : 10, mendefenisikan
komunikasi sebagai bentuk interaksi yang dilakukan melalui lambang-lambang yang mungkin berupa gerakan, gambar, plastik, verbal atau lambang lain yang
bertugas sebagai stimuli bagi tingkah laku orang lain yang mungkin tidak bereaksi karena tidak adanya kondisi khusus dari orang yang seharusnya bereaksi.
Rusady 2003: 45, berpendapat bahwa komunikasi adalah suatu usaha yang mengadakan persamaan dengan orang lain. Secara lengkap Effendy
2003:10 mendefenisikan dari dua aspek yaitu: secara umum dan secara pragmatis. Defenisi secara umum adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain, sedangkan defenisi komunikasi secara pragmatis adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
mengubah sikap, pendapat, atau prilaku baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan media. Dalam defenisi secara pragmatis ini,
komunikasi mengandung tujuan tertentu, bersifat intensional intentional, sehingga harus dilakukan perencanaan.
Universitas Sumatera Utara
Widjaja 2000 : 23 menyimpulkan bahwa, secara garis besar komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada
orang lain. Komunikasi akan dapat berhasil apabila sekiranya timbul saling pengertian, yaitu jika kedua belah pihak, sipengirim dan sipenerima informasi
dapat memahaminya. Dari defenisi dan pengertian komunikasi yang dikemukakan para ahli
dapat dilihat komponen atau unsur yang dicakup dan merupakan persyaratan terjadinya komunikasi yaitu: Komunikator – Pesan – Media – Komunikan – Efek.
Untuk menguraikan unsur komunikasi tersebut dapat dilihat melalui paradigma, yaitu “ Who Says What In Which Channel to Whom With What Effect?
Dari paradigma Cangara 2006 : 14 tersebut diperoleh 5 lima komponen atau unsur, yaitu:
1. Komunikator adalah pihak yang menyampaikan pesan pada seseorang atau sejumlah orang, atau sering juga disebut sumber pesan.
2 Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh lambing 3. Media adalah sarana atau saluran yang mengandung pesan bila komunikan
jauh tempatnya atau banyak jumlahnya. 4. Komunikan adalah orang yang menerima pesan dari komunikator, sering
juga disebut dengan penerima receiver. 5. Efek adalah dampak sebagai pengaruh dari pesan.
Ilmu komunikasi sendiri dalam aplikasinya akan mampu mencegah dan menghilangkan konflik karena semakin banyak manusia yang dicakup, cenderung
akan semakin banyak masalah yang timbul. Berkenaan dengan hal di atas, hakekat komunikasi yaitu pernyataan benar antar manusia, yang dinyatakan itu adalah
Universitas Sumatera Utara
pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyatunya.
b. Tujuan Komunikasi