Motivasi Belajar Siswa DASAR TEORI

3. Kelemahan Model Pembelajaran Numbered Heads Together a. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah. b. Proses diskusi tidak dapat berjalan lancar jika ada siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai. c. Dalam membentuk kelompok memerlukan waktu yang cukup lama karena kelompok disusun secara heterogen. 4. Cara meminimalisir Kelemahan Model Pembelajaran Numbered Heads Together. a. Upaya dari guru dan teman sekelompok untuk memberikan motivasi pada siswa yang lemah agar dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran. b. Adanya upaya untuk meningkatkan tanggung jawab individu untuk belajar bersama-sama.

D. Motivasi Belajar Siswa

1. Pengertian Motivasi Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non- intelektual. Peranannya dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang, dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Seseorang yang memiliki intelegensi cukup tinggi, bisa jadi gagal karena kekurangan motivasi dalam belajarnya Sardiman; 2008. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya Hamzah, 2008:1. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam Made Wena, 2009: 33 yaitu: a. Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri individu. Dalam proses belajar mengajar siswa yang termotivasi secara intrinsik dapat dilihat dari kegiatan yang tekun dalam mengerjakan tugas- tugas belajar karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaanya karena pengaruh dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan merupakan keinginan yang sebenarnya yang ada di dalam diri siswa untuk belajar; tujuan individu melakukan kegiatan adalah mencapai tujuan yang terletak diluar aktivitas belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat di dalam aktivitas belajar. Menurut Amir Daien Indrakusuma 1973:162, motivasi belajar adalah kekuatan-kekuatan atau tenaga-tenaga yang dapat memberikan dorongan kepada kegiatan belajar siswa. Sedangkan menurut Winkel dalam Abd.Rachman Abror 1993:114, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Dari kedua pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi belajar adalah proses yang memberikan semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama demi tercapainya suatu tujuan. 2. Fungsi Motivasi dalam Belajar Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi, sebab hasil belajar akan menjadi optimal jika ada motivasi. Oleh karena itu, menurut Sardiman 2008 ada tiga fungsi motivasi yaitu: a. Mendorong seseorang untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan. d. Pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Dengan kata lain dengan adanya usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan mendapatkan prestasi yang baik. Motivasi yang ada pada diri siswa dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku siswa Made Wena, 2009: 33 yaitu menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi, ketekunan dalam kegiatan belajar, keantusiasan dalam belajar, keterlibatan dalam kegiatan belajar, rasa ingin tahu, selalu berusaha mencoba, dan aktif mengatasi tantangan yang ada dalam pembelajaran. E. Prestasi Belajar Siswa Secara umum prestasi belajar adalah bukti usaha yang dapat dicapai, atau perubahan yang terjadi pada siswa dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai hasil dari proses belajar Winkel, 1986. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman dan keberhasilan siswa setelah proses belajar diberikan tes atau ulangan. F. Gaya  Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan, yang mengakibatkan perubahan gerak benda atau bentuk benda. Satuan dari gaya dalam MKS adalah Newton N dan dalam cgs adalah dyne.  Gaya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : a. Gaya sentuh, yaitu gaya yang hanya bisa bekerja pada benda jika terjadi sentuhan antara sumber gaya dan benda. Contoh : gaya otot, gaya tarikdorong, gaya gesekan. b. Gaya tak sentuh, yaitu gaya yang bisa bekerja pada benda tanpa terjadi sentuhan antara sumber gaya dan benda. Contoh : gaya gravitasi, gaya listrik, gaya magnet.  Pengaruh gaya pada benda adalah : a. Benda diam menjadi bergerak, misal: meja yang didorong. b. Benda bergerak menjadi diam, misal: bola yang ditangkap. c. Bentuk dan ukuran benda berubah, misal: pegas yang ditarik. d. Arah gerak benda berubah, misal: bola yang dipukul kemudian mengenai dinding dan berbalik arah.  Gaya mempunyai besar dan arah. Alat untuk mengukur besar gaya secara langsung adalah neraca pegas. Besarnya gaya yang diukur ditunjukkan oleh jarum penunjuk yang ada pada neraca pegas.  Resultan gaya Resultan gaya adalah gaya pengganti dari dua buah gaya atau lebih. Jika ada dua gaya, misalnya F 1 dan F 2 bekerja pada suatu benda, maka resultan gaya R dituliskan sebagai R = F 1 + F 2 .  Jika dua buah gaya atau lebih arahnya sama, maka gaya- gayanya dijumlahkan + =  Jika dua buah gaya atau lebih arahnya berlawanan, maka gaya- gayanya dikurangkan + =  Dua buah gaya yang saling tegak lurus, resultan gayanya diperoleh dengan menggunakan rumus Phytagoras  Jika dua buah gaya yang besarnya sama bekerja pada sebuah benda dengan arah yang berlawanan, maka diperoleh resultan gaya sama dengan nol. Pada keadaan ini tidak terjadi perubahan gerak. Artinya benda tersebut tetap berada pada keadaan diam atau jika bergerak maka akan terus bergerak dengan kecepatan tetap gerak lurus beraturan. + = 0  Gaya gesek  Gaya gesek adalah gaya yang menghambat gerakan benda. Gaya gesek bekerja di antara permukaan benda yang saling bersentuhan.  Jenis-jenis gaya gesek :  Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang miring.  Gaya gesek kinetis atau dinamis terjadi ketika dua benda bergerak relatif satu sama lainnya dan saling bergesekan.  Karakteristik dari gaya gesek adalah sebagai berikut:  Antara dua buah benda yang bersentuhan terjadi gaya gesek.  Sebuah benda akan bergerak jika gaya yang bekerja pada benda lebih besar dari gaya geseknya.  Gaya gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda.  Besarnya gaya gesek antara dua buah benda ditentukan oleh kekasaran atau kehalusan permukaan-permukaan yang bersentuhan.  Gaya gesek yang menguntungkan antara lain:  Gaya gesekan antara kaki dengan lantai pada saat berjalan. Jika permukaan lantai telapak kaki licin, maka dapat dipastikan orang yang berjalan tersebut akan tergelincir.  Gaya gesekan penggunaan rem pada sepeda motor mobil, yang berfungsi untuk menghentikan kelajuan kendaraan tersebut.  Gaya gesekan udara saat parasut dikembangkan.  Gaya gesekan antara ban yang dibuat bergerigi dengan permukaan jalan sehingga kendaraan tidak selip.  Gaya gesek yang merugikan antara lain:  Gaya gesekan pada komponen mesin yang berputar dan bersentuhan satu sama lain. Merugikan karena akan menimbulkan panas dan mesin cepat aus sehingga mudah rusak.  Gaya gesekan antara permukaan ban dengan jalan raya. Pada jalan raya yang kasar tidak rata, gaya gesekan antara roda dan jalan sangat besar, sehingga sulit untuk melaju cepat.  Gaya gesekan udara dengan benda yang bergerak. Contoh : mobil balap didesain sedemikian rupa supaya gaya gesekan udara tidak mengurangi kelajuan mobil.  Gaya berat  Gaya berat adalah gaya tarik bumi yang bekerja pada suatu benda. Satuan berat adalah Newton.  Hubungan antara massa dan berat w = m. g m = � g = dengan : w = berat benda N m = massa benda kg g = percepatan gravitasi bumi Nkg atau ms 2 Penelitian dengan metode Numbered Heads Together pernah dilakukan pada bidang Matematika oleh Dewi Puspa Ningrum 2012, dengan hasil 1 penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together efektif dalam menumbuhkan motivasi belejar siswa. 2 penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

G. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Peningkatan minat dan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif metode numbered heads together di SMP Nusantara plus Ciputat

1 6 201

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS.

0 0 15

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 0 45

Hubungan motivasi belajar dan sikap belajar terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan belah ketupat dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pada siswa kelas VIIB SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun ajaran 2015

0 0 206

Minat belajar dan hasil belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pokok bahasan volume bangun ruang sisi datar pada kelas VIII B semester genap tahun ajaran 2012/2013 SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

0 1 315

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together ditinjau berdasarkan motivasi, keterlibatan dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Gantiwarno.

0 0 295