9
BAB II DASAR TEORI
A. Pengertian Belajar
Menurut Sardiman 2008 belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya
yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Menurut Winkel
1987 belajar
adalah suatu
aktivitas mentalpsikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan
berbekas. Agar pengertian belajar tidak melenceng pada hakikat belajar
sendiri, maka akan dikemukakan definisi tentang belajar menurut para pakar pendidikan Suparjo, A., 2009:2 sebagai berikut :
1. Menurut Gagne, belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan
yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara
alamiah. 2.
Menurut Harold Spears,learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction. Dengan kata
lain, bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu.
3. Menurut Morgan,learning is any relatively permanent change in
behavior that is a result of past experience. Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.
Dari uraian definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku secara keseluruhan pribadi siswa dan
bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman siswa. Sistematika lima jenis belajar menurut Robert M. Gagne antara lain:
1. Informasi verbal verbal information adalah pengetahuan yang
dimiliki seseorang dan dapat diungkapkan dalam bentuk bahasa, lisan dan tertulis.
2.
Kemahiran intelektual intellectual skill adalah kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam
bentuk suatu representasi, khususnya konsep dan berbagai lambangsimbol huruf, angka, kata, gambar.
3.
Pengaturan kegiatan kognitif cognitive strategy adalah suatu cara menangani aktivitas belajar dan berpikirnya sendiri.
4.
Ketrampilan motorik motor skill adalah orang yang mampu melakukan suatu rangkaian gerak-gerik jasmani dalam urutan-urutan
tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak-gerik berbagai anggota badan secara terpadu.
5.
Sikap attitude adalah kemampuan untuk mengambil keputusan apakah suatu obyek tertentu itu baiktidak.
Banyak faktor yang mempengaruhi proses belajar, dan menurut Muhibbin 2005:132, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa
antara lain: 1.
Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa yakni keadaankondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor internal meliputi dua macam yaitu:
a. Aspek Fisiologis
Aspek fisiologis merupakan aspek yang bersifat jasmaniah yang menandai tingkat kebugaran organ-organ dan
sendi-sendinya terutama indera pendengaran dan indera penglihatan siswa yang dapat mempengaruhi semangat dan
intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. b.
Aspek Psikologis Aspek psikologis merupakan aspek yang bersifat
rohaniah yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Banyak faktor psikologis yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam hal ini ada berbagai model klasifikasi faktor psikologis yang diperlukan
dalam kegiatan belajar seperti yang diungkapkan Sardiman
2008 antara lain perhatian, intelegensi siswa, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir, bakat, minat dan motivasi.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa yakni kondisi lingkungan disekitar siswa. Faktor eksternal
meliputi dua macam yaitu: a.
Lingkungan Sosial 1
Lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat
belajar seorang siswa. 2
Lingkungan sosial siswa yang meliputi masyarakat dan tetangga
juga teman-teman
sepermainan disekitar
perkampungan siswa. 3
Lingkungan sosial siswa yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan
keluarga. b.
Lingkungan Non-sosial Faktor yang termasuk lingkungan non-sosial ialah
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa, alat- alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan
siswa.
c. Faktor pendekatan belajar Approach to learning
Faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan
kegiatan pembelajaran
materi-materi pelajaran. Hal ini didukung dengan pernyataan Syaiful dan
Aswan 2010 bahwa kegagalan pengajaran salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode yang kurang tepat. Selain itu,
metode pembelajaran berfungsi merupakan salah satu bentuk motivasi ekstrinsik sebagai alat perangsang dari luar yang dapat
membangkitkan semangat
belajar siswa
yang dapat
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.
B. Pembelajaran Kooperatif