c. Faktor pendekatan belajar Approach to learning
Faktor  pendekatan  belajar  yaitu  jenis  upaya  belajar siswa  yang  meliputi  strategi  dan  metode  yang  digunakan  siswa
untuk melakukan
kegiatan pembelajaran
materi-materi pelajaran.  Hal  ini  didukung  dengan  pernyataan  Syaiful  dan
Aswan  2010  bahwa    kegagalan  pengajaran  salah  satunya disebabkan oleh pemilihan metode yang kurang tepat. Selain itu,
metode  pembelajaran  berfungsi  merupakan  salah  satu  bentuk motivasi ekstrinsik sebagai alat perangsang dari luar yang dapat
membangkitkan semangat
belajar siswa
yang dapat
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar.
B. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran  kooperatif  merupakan  salah  satu  model pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip
dasar  pembelajaran  kooperatif  adalah  siswa  membentuk  kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam  pembelajaran  kooperatif  siswa  pandai  mengajar  siswa  yang kurang  pandai  tanpa  merasa  dirugikan.  Siswa  kurang  pandai  dapat
belajar dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu  dan  memotivasinya.  Siswa  yang  sebelumnya  terbiasa
bersikap  pasif  setelah  menggunakan  pembelajaran  kooperatif  akan
terpaksa berpartisipasi secara aktif agar bisa diterima oleh anggotanya Priyanto dalam Made Wena, 2009:189.
Sedangkan  menurut  Made  Wena  2009  pembelajaran kooperatif  adalah  sistem  pembelajaran  yang  berusaha  memanfaatkan
teman  sejawat  sebagai  sumber  belajar,  disamping  guru  dan  sumber belajar lainnya.
2. Unsur-unsur dasar Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran  kooperatif  adalah  suatu  sistem  yang  di dalamnya  terdapat  elemen-elemen  yang  saling  terkait.  Menurut  Lie
dalam Made Wena, 2009:190 ada berbagai elemen yang merupakan ketentuan pokok dalam pembelajaran kooperatif antara lain:
a. Saling Ketergantungan Positif Positive Interdependence
Dalam  sistem  pembelajaran  kooperatif,  guru  dituntut untuk  mampu  menciptakan  suasana  belajar  yang  mendorong
agar siswa merasa saling membutuhkan dan ketergantungan satu sama  lain.  Dalam  hal  ini  kebutuhan  siswa  tentu  terkait  dengan
pembelajaran.  Suasana  saling  ketergantungan  tersebut  dapat diciptakan melalui berbagai strategi yaitu ketergantungan dalam
pencapaian  tujuan,  menyelesaikan  tugas,  bahan  atau  sumber belajar, peran dan ketergantungan hadiah.
b. Interaksi Tatap Muka face to face interaction
Interaksi  tatap  muka  menuntut  para  siswa  dalam kelompok  saling  bertatap  muka  sehingga  mereka  dapat
melakukan dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama  siswa  menerapkan  keterampilan  bekerja  sama  untuk
menjalin hubungan dengan sesama anggota kelompok. c.
Akuntabilitas Individual Individual Accountability Mengingat
pembelajaran kooperatif
adalah pembelajaran  dalam  bentuk  kelompok,  maka  setiap  anggota
harus  belajar  dan  menyumbangkan  pikiran  demi  keberhasilan pekerjaan  kelompok.  Setiap  siswa  harus  bertanggung  jawab
terhadap penguasaan
materi pembelajaran
secara maksimal,karena  hasil  belajar  kelompok  didasari  atas  rata-rata
nilai  anggota  kelompok.  Kondisi  belajar  yang  demikian  akan menumbuhkan  tanggung  jawab  akuntabilitas  pada  masing-
masing individu siswa. d.
Keterampilan Menjalin
Hubungan Antar
pribadi atau
keterampilan sosial Use of collarativesocial skill Dalam
pembelajaran kooperatif
dituntut untuk
membimbing siswa agar dapat berkolaborasi,  bekerja sama  dan bersosialisasi  antaranggota  kelompok.  Oleh  karena  itu,
keterampilan sosial  seperti  tenggang  rasa, sikap  sopan terhadap teman,  mengkritik  ide,  mempertahankan  pikiran  logis,  tidak
mendominasi  orang  lain,  mandiri  dapat  bermanfaat  dalam menjalin hubungan antarpribadi.
3. Sintak Model Pembelajaran Kooperatif
Sintak model pembelajaran kooperatif menurut Agus Suparjo 2009 terdiri dari 6 fase yaitu:
Tabel 2.1 Sintak Model Pembelajaran Kooperatif
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1: Present goals and set Menyampaikan
tujuan dan
mempersiapkan peserta didik Menjelaskan  tujuan  pembelajaran
dan  mempersiapkan  peserta  didik siap belajar
Fase 2: Present information Menyajikan informasi
Mempresentasikan informasi
kepada peserta didik secara verbal Fase  3:  Organize  students  into
learning teams Mengorganisir
peserta didik
kedalam tim-tim belajar Memberikan  penjelasan  kepada
peserta  didik  tentang  tata  cara pembentukan
tim belajar
dan membantu  kelompok  melakukan
transisi yang efisien Fase  4:  Assist  team  work  and
study Membantu kerja tim dan belajar
Membantu  tim-tim  belajar  selama peserta didik mengerjakan tugasnya
Fase 5: Test on the materials Mengevaluasi
Menguji  pengetahuan  peserta  didik mengenai
berbagai materi
pembelajaran atau
kelompok- kelompok  mempresentasikan  hasil
kerjanya Fase 6: Provide recognition
Memberikan  pengakuan  atau penghargaan
Mempersiapkan cara
untuk mengakui
usaha dan
prestasi individu maupun kelompok
4. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
Dalam  pembelajaran  kooperatif,  terdapat  banyak  pendekatan yang  dapat  digunakan  Arends,  2008  yaitu  Student  Teams
Achievement  Divisions  STAD,  Jigsaw,  Group  Investigation  GI, Think-Pair-Share,  Numbered  Heads  Together  NHT,  Team  Assited
Individualization atau Team Accelerated Instruction TAI.
C. Numbered Heads Together NHT