Sumber: Jogiyanto 2005: 52
Gambar I. Siklus hidup pengembangan sistem
B. Sistem Informasi
1. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Bin Ladjamudin 2005: 13-14, definisi sistem informasi adalah “Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan
akan memberikan informasi bagi pengambilan keputusan danatau
untuk mengendalikan organisasi”.
Menurut Jogiyanto Jogiyanto, 2005: 11, definisi sistem informasi adalah “Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
”. 2.
Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan building block, yaitu blok
masukan input block, blok model model block, blok keluaran output block, blok teknologi technology block, blok basis data database
block, dan blok kendali control block. a.
Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data
yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. b.
Blok Model
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
d.
Blok Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan.
e.
Blok Basis Data
Basis data database merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya.
f.
Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
3.
Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem systems development dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang
lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Suatu sistem lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa
hal yaitu sebagai berikut: Jogiyanto, 2005: 35 a.
Adanya permasalahan-permasalahan problems yang timbul di sistem yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :
1 Ketidakberesan
Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
Ketidakberesan ini dapat berupa: a
Kecurangan-kecurangan yang disengaja. b
Kesalahan-kesalahan yang tidak sengaja. c
Tidak efisiennya operasi. d
Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
2 Pertumbuhan Organisasi
Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah
kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru.
b. Untuk meraih kesempatan-kesempatan opportunities
Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan
rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatan- kesempatan yang ada.
c. Adanya instruksi-instruksi directives
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atas pimpinan atau dari luar organisasi,
seperti misalnya peraturan pemerintah.
C. Sistem Akuntansi