berjalannya hukum sesuai fungsinya, sehingga semakin menumpuklah kejahatan yang ada di Indonesia.
4.2.2.3 Maksud Mengakui
Mengakui memiliki arti menyatakan sesuatu mengenai suatu keadaan atau kejadian yang terkadang berdasarkan asumsi pribadi. Berikut peneliti berikan
data, serta akan menjabarkan data tersebut mengenai implikatur dengan maksud mengakui
. 7
Pemerintah alami dilema kebijakan BBM. Maklum, pemerintahan dilema.
KOMPAS, Rabu, 6 Juli 2011 Konteks: Tuturan tersebut terkait dengan berita bahwa pemerintah
mengalami dilema dalam menetapkan kebijakan bahan bakar minyak BBM. Tanpa pengendalian konsumsi BBM bersubsidi atau kenaikan
harga BBM, anggaran subsidi BBM pada akhir tahun 2011 diperkirakan akan melonjak dari target awal Rp 95,9 triliun menjadi
Rp 120,8 triliun.
8 Sayidiman Suryohadiprojo: Akhiri proses pembangkrutan
Bukan cuma bangkrut, Jenderal Sudah habis-habisan kita KOMPAS, Jumat, 8 Juli 2011
Konteks: Tuturan ini dikemukakan oleh Sayidiman Suryohadiprojo mengenai bangsa Indonesia yang sedang diliputi persoalna berat dan
membuatnya semakin berantakan. Korupsi makin merajalela di semua lapisan
masyarakat, serta
kriminalitas kian
merusak dan
membahayakan kehidupan masyarakat. Di samping itu, adanya radikalisme yang membuat kehidupan bangsa semakin jauh dari asas
gotong royong dan rakyat belum kunjung sejahtera. Yang kaya semakin kaya, sedangkan yang miskin semakin menderita.
Tuturan “Maklum, pemerintahan dilema” pada data percakapan 7 mengandung ilokusi menyatakan penilaian mengenai sikap presiden RI yang
dilema. Perlokusi yang terdapat dalam tuturan tersebut adalah minimnya rasa
percaya masyarakat terhadap presiden, karena dinilai lamban dan tidak tegas dalam mengambil suatu keputusan.
Tuturan “Maklum, pemerintahan dilema” pada data percakapan 7 merupakan implikatur dengan maksud mengakui, yakni mengakui bahwa sikap
pemerintahan SBY selama ini selalu dilema, tidak tegas, dan selalu ragu dalam mengambil kebijakan. Dalam berita yang dimuat dalam surat kabar KOMPAS,
Selasa, 5 Juli 2011, pemerintah mengalami dilema dalam menentukan kebijakan kenaikan BBM.
Ilokusi tuturan “Bukan cuma bangkrut, Jenderal Sudah habis-habisan kita
” pada data percakapan 8 adalah sebuah penyampaian protes Mang Usil bahwa negara Indonesia memang sudah bangkrut atau krisis dalam bidang
keamanan, politik, dan perekonomian. Perlokusi dari tuturan tersebut adalah kekecewaan dan hilangnya harapan masyarakat Indonesia akan keadaan
negaranya. Tuturan “Bukan cuma bangkrut, Jenderal Sudah habis-habisan kita”
pada data percakapan 8 merupakan implikatur dengan maksud mengakui, yakni Mang Usil mengakui bahwa keadaan negara Indonesia memang sudah bangkrut
dan situasinya semakin berantakan dan memprihatinkan. Keadaan tersebut disebabkan oleh semakin tingginya tingkat kejahatan di lingkungan masyarakat,
seperti pencurian, pelecehan seksual, pembunuhan. Dalam bidang politik, semakin gencarnya elite politik memanfaatkan posisinya untuk melakukan korupsi. Hal
inilah yang membuat rakyat semakin menderita, sedangkan para elite politik semakin jaya.
4.2.2.4 Maksud Menunjukkan