Presiden SBY juga mau menggeluti bidang kelirumologi Jaya Suprana. Berdasarkan tanggapan tersebut, munculah implikatur direktif untuk tuturan
tersebut. Tuturan pada data pojok 6 merupakan implikatur direktif. dalam tuturan
tanggapan oleh Mang Usil, diungkapkan sebuah peringatan untuk tidak bermain listrik, karena nanti akan kesetrum. Melalui tuturan tanggapan tersebut, maka
terjadilan implikatur direktif. Mang Usil berusaha melalui tuturan tanggapannya tersebut memberikan peringatan untuk tidak bermain listrik.
4.2.2 Maksud Implikatur dalam Pojok
Maksud dapat diartikan sebagai yang dikehendaki; tujuan; niat; arti; makna dari suatu perbuatan, perkataan, peristiwa, dan sebagainya dalam KBBI
Depdiknas, 2005. Dalam hal ini, maksud dari implikatur adalah sesuatu yang bertujuan atau mempunyai niat dalam perkataan atau peristiwa, yang ada dalam
pikiran penutur ditujukan untuk mitra tutur. Suatu maksud tersebut tidak diungkapkan secara gamblang oleh penutur, melainkan diungkapkan dengan cara
implisit. Oleh karena itu, untuk mengetahui maksud tuturannya, perlu adanay peran konteks, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
4.2.2.1 Maksud BerspekulasiMemberikan Spekulasi
Berasal dari kata dasar spekulasi yang memiliki arti pendapat atau dugaan yang tidak berdasarkan kenyataan; tindakan yang bersifat untung-untungan KBBI
offline . Berikut peneliti memberikan beberapa data dengan maksud implikatur
berspekulasi atau memberikan spekulasi yang ditemukan dalam pojok surat kabar
KOMPAS edisi Juli
– September 2011.
1 Letjen Pramono Edhie Wibowo dilantik sebagai KSAD.
Tentu bukan karpet merah ke 2014, kan? KOMPAS, Jumat, 1 Juli 2011
Konteks: Tuturan ini mengenai berita Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Letnan Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo
sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat KSAD, menggantikan Jenderal TNI George Toisutta pada Kamis, 30 Juni 2011.
2 Purnawirawan inginkanYudhoyono dipertahankan sampai 2014.
Siap, jenderal Berikutnya, sapa? KOMPAS, Rabu, 6 Juli 2011
Konteks: tuturan mengenai keinginan Purnawirawan TNI dan Polri untuk mempertahankan pemerintahan SBY sampai tahun 2014,
dikaitkan dengan kecenderungan sejak orde baru, militer memiliki peran dalam politik di Indonesia.
3 Pemerintah mengaku tak sanggup garap program rumah murah.
Komisinya tipis ... KOMPAS, Kamis, 28 Juli 2011
Konteks: tuturan ini dikemukakan oelh Suharso Manoafa, Menteri Perumahan Rakyat, pada Selasa, 26 Juli 2011 dalam acara lokakarya
di Jakarta. Beliau pesimis untuk dapat menargetkan pembangunan sebanyak
50.000 unit,
dikarenakan kurangnya
pembiayaan, pengaturan tata ruang, dan penyediaan lahan.
Ilokusi dari tuturan “Tentu bukan karpet merah ke 2014, kan?” dalam percakapan 1 bertujuan untuk memastikan dengan menyatakan dugaan, apakah
Letjen Edhie Pramono Wibowo akan dicalonkan sebagai presiden di tahun 2014. Perlokusi dengan munculnya tanggapan tersebut, masyarakat akan merasa was-
was atau curiga apabila Letjen Edhie Pramono Wibowo dicalonkan sebagai presiden di tahun 2014, karena adanya unsur nepotisme, yaitu suatu sikap yang
cenderung mengutamakan sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan atau pangkat di lingkungan pemerintah.
Tuturan dalam percakapan 1 “Tentu bukan karpet merah ke 2014, kan?”
merupakan implikatur dengan maksud berspekulasi atau memberikan spekulasi. Tuturan ini dibuat oleh Mang Usil untuk menanggapi berita terkait pelantikan
Letjen Edhie Pramono Wibowo sebagai KSAD menggantikan Jenderal TNI George Toisutta, pada Kamis, 30 Juni 2011. Ada beberapa masyarakat yang
mengira bahwa pelantikan Letjen Edhie Pramono Wibowo mengandung unsur nepotisme, yakni sikap yang cenderung untuk mengutamakan menguntungkan
sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan pangkat di lingkungan pemerintah. Pelantikan Letjen Pramono Edhie Wibowo sebagai KSAD diduga
oleh Mang Usil dikaitkan dengan isu yang berkembang saat itu bahwa Beliau akan dijadikan calon presiden dalam pemilu 2014. Selain itu, status Beliau adalah
putra mantan Komandan Resimen Pasukan Khusus Angkatan Darat RPKAD, kini Kopassus, Sarwo Edhie Wibowo alm., yang juga adik Ibu Negara Ani
Susilo Bambang Yudhoyono. Oleh sebab itu, Mang Usil memunculkan tanggapan tersebut untuk menyatakan dugaannya spekulasi bahwa kemungkinan adanya
pencalonan Letjen Edhie Prabowo untuk maju dalam Pilpres 2014. Ilokusi dalam tuturan percakapan
2 “Siap, jenderal Berikutnya, sapa?” bertujuan untuk menyatakan dugaan Mang Usil mengenai siapa yang akan
diajukan sebagai calon presiden berikutnya yang didatangkan dari kalangan militer. Perlokusinya adalah munculnya kecurigaan masyarakat, bahwa setiap
pencalonan presiden pasti ada salah satu kandidat yang berasal dari kalangan militer.
Tuturan “Siap, jenderal Berikutnya, sapa?” mengandung implikatur dengan maksud berspekulasi atau memberikan spekulasi. Munculnya tanggapan
ini karena adanya berita atau informasi yang memberitahukan bahwa Purnawirawan menginginkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masih ingin
dipertahankan sebagai Presiden RI hingga 2014. Mang Usil mengaitkannya dengan kecenderungan sejak orde baru, kalangan militer selalu digadang partai
untuk dicalonkan agar memiliki peranan dalam politik Indonesia. Sebagai contoh, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan pensiunan jenderal
bintang empat, maju dalam Pilpres melalui Partai Demokrat. Wiranto yang merupakan mantan Panglima TNI, dan sempat mencalonkan diri dalam Pilpres
tahun 2004, pada saat itu berpasangan dengan Solahuddin Wahid. Masih dalam tahun yang sama, tahun 2009, Prabowo Subianto dengan pangkat terakhirnya,
yakni Letnan Jenderal Jend. bintang tiga maju dalam pemilihan presiden. Dari sejarah tersebut, muncullah tanggapan Mang Usil dengan maksud untuk menduga
siapakah yang akan dicalonkan sebagai presiden RI 2014 dari kalangan militer. Ilokusi dari tuturan ”Komisinya tipis ...” pada data 3 yaitu adanya
kemungkinan kekurangan anggaran untuk program pembangunan rumah murah. Perlokusi dari tuturan tersebut adalah kecurigaan masyarakat akan adanya dana
yang dimanipulasi atau dikorupsi oleh pemerintah yang bersangkutan dalam program rumah murah tersebut.
Tuturan ”Komisinya tipis ...” dalam data 3 merupakan implikatur dengan maksud memberikanmenyatakan spekulasi dugaan. Hal ini terlihat dalam
tanggapan yang diberikan Mang Usil dalam menanggapi berita mengenai program
rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang menurut Menteri Perumahan Rakyat, Suharso Manoarfa, kemungkinan hanya sekitar 8.600 unit
yang bisa tercapai dari 50.000 unit. Dalam berita di surat kabar KOMPAS pada Rabu, 27 Juli 2011, pemerintah mengaku tidak mampu untuk menggarap proyek
tersebut dikarenakan adanya beberapa hambatan, seperti kurangnya lahan, pengaturan tata letak, dan kurangnya pembiayaan. Berangkat dari alasan
pemerintah itulah, Mang Usil memberikan tanggapan dengan dugaan bahwa kemungkinan adanya tindak korupsi yang dilakukan oleh pemerintah yang
bersangkutan.
4.2.2.2 Maksud Memberikan Kesaksian